Paket Surya Diisukan Bubar
Pasangan Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Wijaya alias Paket Surya diisukan akan bubar, meskipun telah mendeklarasikan pencalonannya maju ke Pilkada Buleleng 2017 melalui jalur Independen.
SINGARAJA, NusaBali
Isunya, Paket Surya tidak akan lanjut mendaftar ke KPU Buleleng sebagai pasangan Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup), karena Dewa Sukrawan berhitung soal kemungkinan dijatuhi sanksi oleh induk partainya, PDIP.
Sumber terpercaya dari orang-orang dekat Dewa Sukrawan menyebutkan, Paket Surya akan bubar ketika nanti DPP PDIP menurunkan rekomendasi untuk usung pasangan incumbent Putu Agus Suradnyana-dr Nyoman Sutjidra alias Paket PAS-Sutji (Bupati-Wakil Bupati Buleleng 2012-2017) untuk maju tarung ke Pilkada Buleleng, 15 Februari 2017.
Masalahnya, kata dia, Dewa Sukrawan berhitung soal sanksi dari partainya jika melawan rekomendasi DPP PDIP. Maklum, Dewa Sukrawan merupakan kader Banteng yang kini menjabat Bendahara DPD PDIP Bali. Sedangkan Dharma Wijaya yang politisi senior Demokrat, sengaja dipersiapkan untuk mendampingi Ketut Rochineng, sehingga koalisi Golkar-Demokrat di Pilkada Buleleng 2017 bisa terwujud.
“Siapa yang tidak tahu ‘permainan’ dari Pak Dewa Sukrawan. Dengan deklarasi maju melalui kran Independen, PDIP tidak berani jatuhkan sanksi. Tapi, ketika rekomendasi PDIP turun untuk pasangan incumbent (Paket PAS-Sutji), di situ Pak Dewa Sukrawan baru akan menarik diri dari pencalonan,” kata sumber tersebut kepada NusaBali di Singaraja, Senin (25/4).
Sumber yang kerap nongkrong di Gedung DPRD Buleleng ini menyebutkan, PDIP baru akan mengambil tindakan tegas terhadap kadernya terutama Dewa Sukrawan, ketika nanti rekomendasi paket calon sudah turun. Jika Dewa Sukrawan tetap maju melalui Jalur Independen, dianggap berseberangan alias melawan PDIP yang usung PAS-Sutji. Nah, menurut sumber tadi, Dewa Sukrawan sudah memperhitungkan segala kemungkinan ini, sehingga pencalonannya nanti dibatalkan. Artinya, Paket Surya pun akan bubar.
”Nanti akan ada perubahan besar. Pak Dewa Sukrawan kemungkinan batal nyalon Bupati, sementara Pak Dharma Wijaya digandengkan dengan Ketut Rochineng. Pasangan Rochineng-Dharma Wijaya yang diusung Golkar-Demokrat nantinya bertarung lawan PAS-Sutji,” katanya.
Betulkah? Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Senin malam, Dewa Sukrawan menepis isu miring kalau Paket Surya akan bubar di tengan jalan karena ancaman sanksi dari PDIP. Menurut politisi senior PDIP asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng ini, Paket Surya saat ini masih solid untuk nyalon lewat jalur Independen.
Dewa Sukrawan menegaskan, dirinya tidak ada bargaining politik dengan siapa pun. “Tidak ada perpecahan Paket Surya, kami masih solid. Dan, saya masih punya harga diri, tidak mungkin saya bikin bargaining politik dengan calon lain,” tegas mantan Ketua DPC PDIP Buleleng 2010-2015 dan Ketua DPRD Buleleng 2009-2014 ini.
Disinggung soal sanksi ketika rekomendasi PDIP jatuh ke pasangan incumbent PAS-Sutji, Dewa Sukrawan menyerahkan sepenuhnya kepada induk partainya. “Kalau sanksi, itu kewenangan PDIP. Namanya perjuangan, pasti ada pengorbanan,” ujar Dewa Sukrawan yang sempat diusung PDIP sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) pendamping AA Gede Ngurah Puspayoga di Pilgub Bali 2013.
Paparan senada juga disampaikan Dharma Wijaya, yang dikonfirmasi per telepon secara terpisah di Singaraja, tadi malam. Menurut Dharma Wijaya, dirinya masih berada di Paket Surya. Sejauh ini, Dharma Wijaya mengaku tidak pernah mendapat informasi terkait dengan namanya masuk kandidat pendamping Rochineng.
“Belum..., belum..., belum sejauh itu. Saya tidak dengar itu. Saya tegaskan, saya masih berada di Paket Surya. Kami sudah saling kenal dengan Pak Dewa Sukrawan selama 5 tahun di DPRD Buleleng,” jelas mantan Ketua DPC Demokrat Buleleng 2006-2011 dan Wakil Ketua DPRD Buleleng 2009-2014 ini.
Disinggung soal kemungkinan mendaftar nyalon melalui Partai Demokrat, menurut Dharma Wijaya, dirinya masih melihat perkembangan politik bersama Paket Surya. Namun, Dharma Wijaya menegaskan, sebagai kader Demokrat, dirinya tetap akan melapor ke induk partai. “Berikan saya waktu, biarkan dulu saya berproses di jalur Independen,” jelas Dharma Wijaya.
“Saya ingin mengukur diri sendiri, seperti apa tanggapan masyarakat? Sekarang saya terus turun ke masyarakat. Dan, sebagai kader Demokrat, saya tetap menjalin komunikasi dan tentu nanti saya melapor ke partai,” lanjut suami dari Ni Putu Tutik Kusuma Wardhani, mantan Ketua Komisi II DPRD Bali 2009-2014 dan Cabup Bulelengt yang diusung Demokrat di Pilkada 2012 ini. 7 k19
1
Komentar