Diterjang Banjir, Panyengker Pura Taman Beji Buduk Roboh
Pura Taman Beji di Desa Pakraman Buduk, Kecamatan Mengwi, Badung rusak parah akibat terjangan banjir yang terjadi, Sabtu (8/12).
MANGUPURA, NusaBali
Tembok panyengker Pura Taman Baji roboh sepanjang kurang lebih 10 meter. Tidak hanya itu bagian pondasi tembok panyengker juga ikut tergerus air hingga Bale Pesandekan menjadi rawan roboh.
Informasi yang dihimpun, posisi Pura Taman Baji bersebelahan langsung dengan aliran sungai. Maka saat aliran air sungai sedang deras seketika menerjang tembok panyengker. Selain itu diperparah dengan ikut meluapnya aliran sungai dari areal persawahan yang ada di sebelah barat Pura Taman Beji.
Tidak saja tembok panyengker yang roboh akibat banjir, tanah yang berada di sebelah barat Pura Taman Beji juga ikut longsor. Alhasil, longsoran tanah menyebabkan Bale Piyasan roboh. Perbekel Desa Buduk, I Ketut Sudarsana, mengatakan banjir yang menerjang Pura Taman Baji ini bukan kali pertama terjadi. Dikatakan, pada tanggal 10 Desember 2018 lalu, banjir besar juga menyebabkan kerusakan cukup parah saat itu.
“Untuk banjir yang kedua kalinya ini terjadi pada Sabtu dinihari. Tapi bukan karena aliran sungai dari utara saja, air dari sungai yang ada di sebelah barat pura juga meluap,” katanya. Sudarsana mengungkapkan Pura Taman Beji sendiri sebetulnya baru diperbaiki. Bahkan, upacara pemelaspas dan mendem pedagingan baru dilakukan pada satu setengah bulan lalu atau tepatnya pada, Rabu (24/10), bertepatan dengan rahina Purnama.
“Perbaikan Pura Taman Beji mendapatkan bantuan dari Pemkab Badung. Baru kita upacarai Oktober 2018, malah sekarang rusak lagi, tembok panyengker roboh,” katanya lagi. “Tadi saya dapat informasi dari BPBD Badung mau ke sini untuk melakukan peninjauan. Jadi sekarang saya belum bisa perkirakan berapa kerugiannya,” ucap Sudarsana.
Sementara akibat hujan deras dan angin kencang pada Sabtu dinihari kemarin, turut mengakibatkan bencana di mana-mana. Berdasarkan data dari BPBD Badung, hujan deras disertai angin kencang juga mengakibatkan pohon tumbang terjadi Pura Dalem Solo, Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi. Pohon jenis kepuh atau kelumbang dengan tinggi belasan meter ini merusak setidaknya satu buah Palinggih, Bale Sambyangan panjang 4 meter x 4 meter dengan tinggi 5 meter, serta tebok sepanjang 15 meter x 2,5 meter yang ada di pura tersebut. “Syukurlah bencana pohon tumbang di Pura Dalem Solo tidak menyebabkan korban jiwa,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, dr Ni Nyoman Ermy Setiari.
Selain itu, bencana pohon tumbang juga terjadi di Desa Pangsan, Kecamatan Petang, pohon beringin tumbang juga terpantau di Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi, menimpa garase mobil. Kemudian, hujan deras disertai angin juga mengakibatkan banjir di sejumlah titik, diantaranya terjadi di Perumahan Dalung Permai Blok NN, Kecamatan Kuta Utara, banjir di Pasar Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, dan merendam beberapa kios dan mobil. *asa
Tembok panyengker Pura Taman Baji roboh sepanjang kurang lebih 10 meter. Tidak hanya itu bagian pondasi tembok panyengker juga ikut tergerus air hingga Bale Pesandekan menjadi rawan roboh.
Informasi yang dihimpun, posisi Pura Taman Baji bersebelahan langsung dengan aliran sungai. Maka saat aliran air sungai sedang deras seketika menerjang tembok panyengker. Selain itu diperparah dengan ikut meluapnya aliran sungai dari areal persawahan yang ada di sebelah barat Pura Taman Beji.
Tidak saja tembok panyengker yang roboh akibat banjir, tanah yang berada di sebelah barat Pura Taman Beji juga ikut longsor. Alhasil, longsoran tanah menyebabkan Bale Piyasan roboh. Perbekel Desa Buduk, I Ketut Sudarsana, mengatakan banjir yang menerjang Pura Taman Baji ini bukan kali pertama terjadi. Dikatakan, pada tanggal 10 Desember 2018 lalu, banjir besar juga menyebabkan kerusakan cukup parah saat itu.
“Untuk banjir yang kedua kalinya ini terjadi pada Sabtu dinihari. Tapi bukan karena aliran sungai dari utara saja, air dari sungai yang ada di sebelah barat pura juga meluap,” katanya. Sudarsana mengungkapkan Pura Taman Beji sendiri sebetulnya baru diperbaiki. Bahkan, upacara pemelaspas dan mendem pedagingan baru dilakukan pada satu setengah bulan lalu atau tepatnya pada, Rabu (24/10), bertepatan dengan rahina Purnama.
“Perbaikan Pura Taman Beji mendapatkan bantuan dari Pemkab Badung. Baru kita upacarai Oktober 2018, malah sekarang rusak lagi, tembok panyengker roboh,” katanya lagi. “Tadi saya dapat informasi dari BPBD Badung mau ke sini untuk melakukan peninjauan. Jadi sekarang saya belum bisa perkirakan berapa kerugiannya,” ucap Sudarsana.
Sementara akibat hujan deras dan angin kencang pada Sabtu dinihari kemarin, turut mengakibatkan bencana di mana-mana. Berdasarkan data dari BPBD Badung, hujan deras disertai angin kencang juga mengakibatkan pohon tumbang terjadi Pura Dalem Solo, Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi. Pohon jenis kepuh atau kelumbang dengan tinggi belasan meter ini merusak setidaknya satu buah Palinggih, Bale Sambyangan panjang 4 meter x 4 meter dengan tinggi 5 meter, serta tebok sepanjang 15 meter x 2,5 meter yang ada di pura tersebut. “Syukurlah bencana pohon tumbang di Pura Dalem Solo tidak menyebabkan korban jiwa,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, dr Ni Nyoman Ermy Setiari.
Selain itu, bencana pohon tumbang juga terjadi di Desa Pangsan, Kecamatan Petang, pohon beringin tumbang juga terpantau di Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi, menimpa garase mobil. Kemudian, hujan deras disertai angin juga mengakibatkan banjir di sejumlah titik, diantaranya terjadi di Perumahan Dalung Permai Blok NN, Kecamatan Kuta Utara, banjir di Pasar Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, dan merendam beberapa kios dan mobil. *asa
Komentar