Ali Santoso Siap Perbanyak Turnamen Usia Muda di Bali
Penggagas turnamen basket All Star Winners Cup 2018 (ASW Cup) Ali Santoso Wibowo akan terus berkomitmen menggelar kejuaraan basket usia dini di Bali.
DENPASAR, NusaBali
Yakni, mulai tingkat pelajar maupun turnamen senior dengan skala lebih besar. Tujuannya menggali lebih dalam potensi para pebasket muda di Pulau Dewatat, agar dapat masuk ke kompetisi nasional atau internasional.
Selain itu, Ali Santoso Wibowo juga berharap pemerintah Bali dapat menyediakan venue basket yang lebih representatif mengingat tingginya animo masyarakat pada olahraga tersebut.
"Pada turnamen kali ini kita dapat melihat bibit-bibit basket yang banyak terjaring dari KU 12 (pertandingan eksebisi) dan KU 14. Begitu juga kategori senior, saya lihat pebasket asal Bali tidak kalah level permainnya misalnya dengan tim BBM Viking Surabaya yang banyak dihuni eks pemain pro,” tutur Ali Wibowo.
Selanjutnya, Ali Santoso akan merencanakan berbagai kegiatan olahraga basket dan beberapa cabang lainnya. Untuk itu, perlu adanya GOR yang lebih representatif . Bahkan saat ini, kata Ali Santoso, pihaknya sedang berupaya membangun GOR baru dengan kapasitas standar.
"Bali sebenarnya punya potensi bagus di cabang olahraga basket dan juga dicabang lainnya, tapi sayangnya belum terlalu maksimal. Kuncinya mungkin kita perlu bersatu, duduk bersama dan melihat ke depan,”katanya.
“Saya pun juga butuh masukan dari para sesepuh basket di Bali, bahkan kritikan membangun, agar ASW dapat konsisten digelar dan sejalan dengan komitmennya untuk memperbanyak kegiatan olahraga di Bali khususnya cabang basket," kata Ali Santoso, dalam rilisnya.
Sementara itu, Ketua Panitia ASW Cup 2018, Cokorda Raka Satrya Wibawa, berterima kasih kepada seluruh peserta yang sudah mengikuti event ini, secara khusus kepada tim peserta asal luar Bali yakni Flying Wheel Makassar, Sonic Samarinda, Juanda Bogor.
"Memang pekerjaan olahraga di Bali masih banyak, mulai dari prasarana, perangkat pertandingan termasuk mendatangkan minat penonton untuk hadir langsung,”kata Cokorda Raka.
Bali sendiri, kata Cokorda Raka, menjadi magnet hadirnya tim-tim dari luar, bahkan beberapa eks pemain pro ternama juga berlaga di ajang ini. Menurutnya, tahun depan ASW akan menggelar open turnamen basket yang lebih besar lagi.
“Beberapa sponsor juga mulai melirik dan bertanya kepada kami selepas dua event yang diselenggarakan yakni Kadispora Cup 2018 dan ASW Cup 2018," ujar Cokorda Raka.*
Yakni, mulai tingkat pelajar maupun turnamen senior dengan skala lebih besar. Tujuannya menggali lebih dalam potensi para pebasket muda di Pulau Dewatat, agar dapat masuk ke kompetisi nasional atau internasional.
Selain itu, Ali Santoso Wibowo juga berharap pemerintah Bali dapat menyediakan venue basket yang lebih representatif mengingat tingginya animo masyarakat pada olahraga tersebut.
"Pada turnamen kali ini kita dapat melihat bibit-bibit basket yang banyak terjaring dari KU 12 (pertandingan eksebisi) dan KU 14. Begitu juga kategori senior, saya lihat pebasket asal Bali tidak kalah level permainnya misalnya dengan tim BBM Viking Surabaya yang banyak dihuni eks pemain pro,” tutur Ali Wibowo.
Selanjutnya, Ali Santoso akan merencanakan berbagai kegiatan olahraga basket dan beberapa cabang lainnya. Untuk itu, perlu adanya GOR yang lebih representatif . Bahkan saat ini, kata Ali Santoso, pihaknya sedang berupaya membangun GOR baru dengan kapasitas standar.
"Bali sebenarnya punya potensi bagus di cabang olahraga basket dan juga dicabang lainnya, tapi sayangnya belum terlalu maksimal. Kuncinya mungkin kita perlu bersatu, duduk bersama dan melihat ke depan,”katanya.
“Saya pun juga butuh masukan dari para sesepuh basket di Bali, bahkan kritikan membangun, agar ASW dapat konsisten digelar dan sejalan dengan komitmennya untuk memperbanyak kegiatan olahraga di Bali khususnya cabang basket," kata Ali Santoso, dalam rilisnya.
Sementara itu, Ketua Panitia ASW Cup 2018, Cokorda Raka Satrya Wibawa, berterima kasih kepada seluruh peserta yang sudah mengikuti event ini, secara khusus kepada tim peserta asal luar Bali yakni Flying Wheel Makassar, Sonic Samarinda, Juanda Bogor.
"Memang pekerjaan olahraga di Bali masih banyak, mulai dari prasarana, perangkat pertandingan termasuk mendatangkan minat penonton untuk hadir langsung,”kata Cokorda Raka.
Bali sendiri, kata Cokorda Raka, menjadi magnet hadirnya tim-tim dari luar, bahkan beberapa eks pemain pro ternama juga berlaga di ajang ini. Menurutnya, tahun depan ASW akan menggelar open turnamen basket yang lebih besar lagi.
“Beberapa sponsor juga mulai melirik dan bertanya kepada kami selepas dua event yang diselenggarakan yakni Kadispora Cup 2018 dan ASW Cup 2018," ujar Cokorda Raka.*
Komentar