Petani Suyak Aya Mulai Garap Lahan
Petani di Subak Aya, Lingkungan/Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli, mulai menggarap lahan persawahannya.
BANGLI, NusaBali
Selama enam bulan para petani libur ke sawah karena tidak mendapat pasokan air akibat perbaikan irigasi. Ada pula petani yang nekat tanam padi saat perbaikan irigasi, hasilnya kurang memuaskan.
Salah seorang petani, Gusti Mangku, mengatakan sekitar 6 bulan tidak ada pasokan air ke Subak Aya karena perbaikan jaringan irigasi di Dalem Purwa. Saat perbaikan air dialihkan atau dibuang ke saluran lain. Sebelum perbaikan sudah ada pemberitahuan perbaikan saluran irigasi. Hanya saja petani yang tidak jelas mendapatkan informasi mulainya perbaikan, justru menanam padi. Akhirnya padi baru berumur satu bulan tidak dapat air karena perbaikan irigasi dimulai. “Waktu itu petani rugi. Pertumbuhan padi kurang bagus karena kekurangan air,” jelas Gusti Mangku, Minggu (9/12).
Setelah perbaikan jaringan irigasi rampung, sejak sebulan lalu petani mulai menggarap lahan sawahnya. Langkah awal membersihkan lahan dari rumput liar dan menyediakan tempat benih padi. Setelah itu lahan dicangkul dan dialiri air. Petani lain mengaku sempat memaksakan diri menanam padi saat perbaikan jaringan irigasi. “Kendala air tanaman padi tidak bisa tumbuh dengan baik. Hasil panen hanya tiga karung gabah, biasanya bisa belasan karung per are,” imbuhnya. *es
Selama enam bulan para petani libur ke sawah karena tidak mendapat pasokan air akibat perbaikan irigasi. Ada pula petani yang nekat tanam padi saat perbaikan irigasi, hasilnya kurang memuaskan.
Salah seorang petani, Gusti Mangku, mengatakan sekitar 6 bulan tidak ada pasokan air ke Subak Aya karena perbaikan jaringan irigasi di Dalem Purwa. Saat perbaikan air dialihkan atau dibuang ke saluran lain. Sebelum perbaikan sudah ada pemberitahuan perbaikan saluran irigasi. Hanya saja petani yang tidak jelas mendapatkan informasi mulainya perbaikan, justru menanam padi. Akhirnya padi baru berumur satu bulan tidak dapat air karena perbaikan irigasi dimulai. “Waktu itu petani rugi. Pertumbuhan padi kurang bagus karena kekurangan air,” jelas Gusti Mangku, Minggu (9/12).
Setelah perbaikan jaringan irigasi rampung, sejak sebulan lalu petani mulai menggarap lahan sawahnya. Langkah awal membersihkan lahan dari rumput liar dan menyediakan tempat benih padi. Setelah itu lahan dicangkul dan dialiri air. Petani lain mengaku sempat memaksakan diri menanam padi saat perbaikan jaringan irigasi. “Kendala air tanaman padi tidak bisa tumbuh dengan baik. Hasil panen hanya tiga karung gabah, biasanya bisa belasan karung per are,” imbuhnya. *es
Komentar