Muncul 3 Kandidat Ketua Golkar Bali
Selain Demer, Gus Adhi dan Geredeg muncul membayangi sebagai kuda hitam Gede Wiratha, anggota Dewan Penasehat DPD I Golkar Bali.
Setelah Meledak Usulan Musdalub di Pleno Golkar
DENPASAR, NusaBali
Setelah meledak usulan Musdalub Golkar Bali dari 8 Ketua DPD II Kabupaten/Kota (minus Ketua DPD II Golkar Gianyar), 3 kandidat kuat Calon Ketua DPD I Golkar Bali langsung muncul di internal Golkar Bali, Senin (10/12). Bahkan sudah ada tim sukses kandidat yang gerilya tawarkan dana segar ratusan juta per suara untuk menggolkan calonnya.
Kasak-kusuk 3 kandidat calon jika digelar Musdalub atau Musda yang dipercepat prosesnya untuk mengisi kursi Ketua DPD I Golkar Bali pasca ditinggal I Ketut Sudikerta, sudah muncul saat Rapat Pleno DPD I Golkar Bali di Sekretariat DPD I Golkar Bali Jalan Surapati 9 Denpasar, Minggu (9/12) siang. Namun kemunculan 3 kandidat calon kuat itu kini makin terlihat. Bahkan tim suksesnya sudah ada menjagokan langsung.
Tiga kandidat calon kuat itu adalah Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng yang kini menjabat sebagai Ketua Korbid Pemenangan Pemilu/Korwil Bali DPP Golkar sekaligus juga Plt Ketua DPD I Golkar Bali. Kedua, yakni Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (AMATRA) alias Gus Adhi, anggota Korbid Pemenangan Pemilu/Korwil Bali DPP Golkar, politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Lalu ketiga I Wayan Geredeg anggota Korwil Bali DPP Partai Golkar, politisi asal Desa Sibetan Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem.
Selain Demer, Gus Adhi dan Geredeg sebenarnya muncul juga membayangi Gede Wiratha anggota Dewan Penasehat DPD I Golkar Bali di bawah kepengurusan Ketua DPD I Golkar Bali era Ketut Sudikerta. Wiratha yang berlatar belakang pengusaha ini disebut-sebut sebagai kuda hitam menduduki kursi Ketua DPD I Golkar Bali.
Dia disebut masuk kuda hitam karena tidak terlihat pergerakan dan penggalangan. Namun dijagokan punya peluang. “Tiga calon yang layak ya itu Demer, Gus Adhi dan Geredeg. Wiratha dia itu kuda hitam dan memang punya peluang, tetapi belum terlihat basis dukungan suaranya,” ujar salah satu kader senior Golkar Bali ini.
Menariknya bahkan sudah ada tim sukses calon yang siap ‘serangan fajar’ dengan dana segar ratusan juta per suara dengan balutan sebagai uang operasional untuk membesarkan partai di akar rumput. Saat ini ada 13 pemegang hak suara kalau dilaksanakan Musdalub atau Musda yang dipercepat. Musdalub adalah pengisian ketua untuk melanjutkan sisa jabatan ketua sebelumnya.
Sementara kalau Musda yang dipercepat pengisian ketua untuk masa jabatan 5 tahun penuh (satu periode). 13 hak suara itu adalah 9 dari Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota, 1 suara dari DPD I Golkar Bali, 1 suara dari DPP, 1 suara dari AMPG (Angkatan Muda Partai Golkar) dan KPPG (Kesatuan Perempuan Partai Golkar), 1 suara dari organisasi yang didirikan dan mendirikan Partai Golkar, yakni AMPI, Kosgoro, SOKSI, MKGR, HWK, Satkar Ulama, MDI dan Al Hidayah.
Dari peta persaingan Ketua DPD I Golkar Bali kalau terjadi pemilihan dalam Musdalub atau Musda ini, Demer dikonfirmasi mengatakan dirinya menunggu keputusan DPP Golkar saja. “Kalau saya menunggu keputusan DPP Golkar saja. Musdalub aja belum pasti. Ya kalau Musdalub itu silahkan dari aspirasi bawah dan dikirimkan tertulis kepada DPP,” ujar Demer.
“Soal peluang Ketua DPD saya sih lihat nanti saja. Ini sebagai Plt Ketua DPD saya masih jalankan tugas-tugas ini. Belum kepikiran sejauh itu saya. Kalau nanti ada penugasan saya selaku kader ya siap,” ujar anggota Komisi VI DPR RI ini.
Sementara kandidat kuat lainnya Gus Adhi yang akrab disapa AMATRA mengatakan dirinya belum dengar ada isu pemilihan dan munculnya calon Ketua DPD I Golkar Bali. Adanya pihak yang menjagokan dirinya juga belum tahu. “Saya lagi sibuk kegiatan penyerapan aspirasi ke daerah-daerah. Nggak dengar saya, informasi dari mana itu?,” ujar putra politisi kawakan Golkar Bali yang mantan anggota DPR RI almarhum I Gusti Ketut Adhiputra ini.
Sedangkan Geredeg dihubungi NusaBali menolak dikaitkan perebutan Ketua DPD I Golkar Bali dalam Musdalub nanti. Alasannya dirinya menyerahkan kepada DPP yang sudah menunjuk pelaksana tugas, yakni Demer. “Waduh, Musdalub janganlah dulu. Kita mau Pileg lagi 4 bulan ini. Ya konsolidasi melalui Plt saja. Saya nggak lah dulu bicara perebutan Ketua DPD I Golkar Bali. Ya masih kerja ini untuk Pileg 2019,” ujar mantan Bupati Karangasem ini. Sementara Gede Wiratha yang disebut-sebut sebagai kuda hitam belum bisa dimintai konfirmasi. Saat NusaBali menghubungi lewat telepon tidak dijawab. Demikian juga pesan singkat belum dibalas.
Seperti diberitakan sebelumnya usulan dilaksanakannya Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Golkar Bali untuk mencari Ketua DD I Golkar Bali definitif buat menggantikan I Ketut Sudikerta yang terseret kasus hukum, akhirnya benar-benar meledak dalam rapat pleno di Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati 9 Denpasar, Minggu (9/12). Dari 9 DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali, 8 di anta-ranya usulkan Musdalub. Hanya DPD Golkar Gianyar yang tidak usulkan Musdalub. *nat
DENPASAR, NusaBali
Setelah meledak usulan Musdalub Golkar Bali dari 8 Ketua DPD II Kabupaten/Kota (minus Ketua DPD II Golkar Gianyar), 3 kandidat kuat Calon Ketua DPD I Golkar Bali langsung muncul di internal Golkar Bali, Senin (10/12). Bahkan sudah ada tim sukses kandidat yang gerilya tawarkan dana segar ratusan juta per suara untuk menggolkan calonnya.
Kasak-kusuk 3 kandidat calon jika digelar Musdalub atau Musda yang dipercepat prosesnya untuk mengisi kursi Ketua DPD I Golkar Bali pasca ditinggal I Ketut Sudikerta, sudah muncul saat Rapat Pleno DPD I Golkar Bali di Sekretariat DPD I Golkar Bali Jalan Surapati 9 Denpasar, Minggu (9/12) siang. Namun kemunculan 3 kandidat calon kuat itu kini makin terlihat. Bahkan tim suksesnya sudah ada menjagokan langsung.
Tiga kandidat calon kuat itu adalah Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng yang kini menjabat sebagai Ketua Korbid Pemenangan Pemilu/Korwil Bali DPP Golkar sekaligus juga Plt Ketua DPD I Golkar Bali. Kedua, yakni Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (AMATRA) alias Gus Adhi, anggota Korbid Pemenangan Pemilu/Korwil Bali DPP Golkar, politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Lalu ketiga I Wayan Geredeg anggota Korwil Bali DPP Partai Golkar, politisi asal Desa Sibetan Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem.
Selain Demer, Gus Adhi dan Geredeg sebenarnya muncul juga membayangi Gede Wiratha anggota Dewan Penasehat DPD I Golkar Bali di bawah kepengurusan Ketua DPD I Golkar Bali era Ketut Sudikerta. Wiratha yang berlatar belakang pengusaha ini disebut-sebut sebagai kuda hitam menduduki kursi Ketua DPD I Golkar Bali.
Dia disebut masuk kuda hitam karena tidak terlihat pergerakan dan penggalangan. Namun dijagokan punya peluang. “Tiga calon yang layak ya itu Demer, Gus Adhi dan Geredeg. Wiratha dia itu kuda hitam dan memang punya peluang, tetapi belum terlihat basis dukungan suaranya,” ujar salah satu kader senior Golkar Bali ini.
Menariknya bahkan sudah ada tim sukses calon yang siap ‘serangan fajar’ dengan dana segar ratusan juta per suara dengan balutan sebagai uang operasional untuk membesarkan partai di akar rumput. Saat ini ada 13 pemegang hak suara kalau dilaksanakan Musdalub atau Musda yang dipercepat. Musdalub adalah pengisian ketua untuk melanjutkan sisa jabatan ketua sebelumnya.
Sementara kalau Musda yang dipercepat pengisian ketua untuk masa jabatan 5 tahun penuh (satu periode). 13 hak suara itu adalah 9 dari Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota, 1 suara dari DPD I Golkar Bali, 1 suara dari DPP, 1 suara dari AMPG (Angkatan Muda Partai Golkar) dan KPPG (Kesatuan Perempuan Partai Golkar), 1 suara dari organisasi yang didirikan dan mendirikan Partai Golkar, yakni AMPI, Kosgoro, SOKSI, MKGR, HWK, Satkar Ulama, MDI dan Al Hidayah.
Dari peta persaingan Ketua DPD I Golkar Bali kalau terjadi pemilihan dalam Musdalub atau Musda ini, Demer dikonfirmasi mengatakan dirinya menunggu keputusan DPP Golkar saja. “Kalau saya menunggu keputusan DPP Golkar saja. Musdalub aja belum pasti. Ya kalau Musdalub itu silahkan dari aspirasi bawah dan dikirimkan tertulis kepada DPP,” ujar Demer.
“Soal peluang Ketua DPD saya sih lihat nanti saja. Ini sebagai Plt Ketua DPD saya masih jalankan tugas-tugas ini. Belum kepikiran sejauh itu saya. Kalau nanti ada penugasan saya selaku kader ya siap,” ujar anggota Komisi VI DPR RI ini.
Sementara kandidat kuat lainnya Gus Adhi yang akrab disapa AMATRA mengatakan dirinya belum dengar ada isu pemilihan dan munculnya calon Ketua DPD I Golkar Bali. Adanya pihak yang menjagokan dirinya juga belum tahu. “Saya lagi sibuk kegiatan penyerapan aspirasi ke daerah-daerah. Nggak dengar saya, informasi dari mana itu?,” ujar putra politisi kawakan Golkar Bali yang mantan anggota DPR RI almarhum I Gusti Ketut Adhiputra ini.
Sedangkan Geredeg dihubungi NusaBali menolak dikaitkan perebutan Ketua DPD I Golkar Bali dalam Musdalub nanti. Alasannya dirinya menyerahkan kepada DPP yang sudah menunjuk pelaksana tugas, yakni Demer. “Waduh, Musdalub janganlah dulu. Kita mau Pileg lagi 4 bulan ini. Ya konsolidasi melalui Plt saja. Saya nggak lah dulu bicara perebutan Ketua DPD I Golkar Bali. Ya masih kerja ini untuk Pileg 2019,” ujar mantan Bupati Karangasem ini. Sementara Gede Wiratha yang disebut-sebut sebagai kuda hitam belum bisa dimintai konfirmasi. Saat NusaBali menghubungi lewat telepon tidak dijawab. Demikian juga pesan singkat belum dibalas.
Seperti diberitakan sebelumnya usulan dilaksanakannya Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Golkar Bali untuk mencari Ketua DD I Golkar Bali definitif buat menggantikan I Ketut Sudikerta yang terseret kasus hukum, akhirnya benar-benar meledak dalam rapat pleno di Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati 9 Denpasar, Minggu (9/12). Dari 9 DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali, 8 di anta-ranya usulkan Musdalub. Hanya DPD Golkar Gianyar yang tidak usulkan Musdalub. *nat
Komentar