Sampah Kiriman Mulai Terjang Pantai Pererenan
Sampah kiriman mulai menerjang kawasan Pantai Pererenan, Kecamatan Mengwi. Dengan demikian, siklus tahunan datangnya sampah kiriman ke perairan di Badung semakin merata.
MANGUPURA, NusaBali
Pasalnya, kini tidak saja di Pantai Kuta, Legian, dan Seminyak yang terkena dampak, tapi merata dari Pererenan, Kecamatan Mengwi hingga Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan.
“Iya, sampah kiriman terpantau dari Pantai Pererenan sampai Jimbaran. Namun, terparah di Legian dan Kuta (Kecamatan Kuta),” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan, Senin (10/12).
Untuk membersihkan pesisir pantai dari terjangan sampah, pasukan hijau dari Dinas LHK dikerahkan. Para petugas dibagi menjadi beberapa zona, baik yang beroperasi di wilayah Kecamatan Mengwi, Kuta Utara, Kuta, hingga Kuta Selatan. Menurut Merthawan, total pasukan hijau yang dikerahkan berjumlah 500 orang.
Melihat fenomena sampah kiriman yang terpantau terjadi sejak beberapa hari terakhir, Merthawan memperkirakan akan sama dengan tahun-tahun sebelumnya. “Kemungkinan akan muncul fenomena serupa (sampah kiriman menumpuk, Red). Ini saja ada 50 ton sampah yang terkumpul atau setara 25 truk,” ungkap Merthawan.
Setelah berhasil dikumpulkan oleh pasukan hijau Dinas LHK dengan bantuan masyarakat, sampah kiriman yang didominasi ranting kayu ini langsung diangkut ke TPA Suwung, Denpasar Selatan, menggunakan truk milik Dinas LHK.
Merthawan mengungkapkan, demi menangkal semakin banyaknya sampah kiriman di pantai, terlebih saat nanti berhembus angin muson barat yang biasanya terjadi sampai bulan April, kini tengah ditambah sejumlah alat berat. Ada dua alat berat, yaitu dua unit traktor atau beach cleaner. Untuk pembelian dua alat berat tersebut, Dinas LHK Badung mengeluarkan anggaran hingga Rp 4,6 miliar.
“Biasanya pada saat angin muson barat, angin kencang dan pantai mendapat sampah kiriman. Untuk itu, kami butuh dua alat berat itu untuk membantu kinerja personel kami,” tegas Merthawan.
Idealnya, Dinas LHK Badung harus memiliki paling sedikit 15 unit alat beach cleaner untuk membantu membersihkan sampah pada sepanjang bentang pantai. “Ke depan akan kami rancang terus menambah alat ini, sebab akan sangat membantu petugas kebersihan,” tandasnya. *asa
Pasalnya, kini tidak saja di Pantai Kuta, Legian, dan Seminyak yang terkena dampak, tapi merata dari Pererenan, Kecamatan Mengwi hingga Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan.
“Iya, sampah kiriman terpantau dari Pantai Pererenan sampai Jimbaran. Namun, terparah di Legian dan Kuta (Kecamatan Kuta),” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan, Senin (10/12).
Untuk membersihkan pesisir pantai dari terjangan sampah, pasukan hijau dari Dinas LHK dikerahkan. Para petugas dibagi menjadi beberapa zona, baik yang beroperasi di wilayah Kecamatan Mengwi, Kuta Utara, Kuta, hingga Kuta Selatan. Menurut Merthawan, total pasukan hijau yang dikerahkan berjumlah 500 orang.
Melihat fenomena sampah kiriman yang terpantau terjadi sejak beberapa hari terakhir, Merthawan memperkirakan akan sama dengan tahun-tahun sebelumnya. “Kemungkinan akan muncul fenomena serupa (sampah kiriman menumpuk, Red). Ini saja ada 50 ton sampah yang terkumpul atau setara 25 truk,” ungkap Merthawan.
Setelah berhasil dikumpulkan oleh pasukan hijau Dinas LHK dengan bantuan masyarakat, sampah kiriman yang didominasi ranting kayu ini langsung diangkut ke TPA Suwung, Denpasar Selatan, menggunakan truk milik Dinas LHK.
Merthawan mengungkapkan, demi menangkal semakin banyaknya sampah kiriman di pantai, terlebih saat nanti berhembus angin muson barat yang biasanya terjadi sampai bulan April, kini tengah ditambah sejumlah alat berat. Ada dua alat berat, yaitu dua unit traktor atau beach cleaner. Untuk pembelian dua alat berat tersebut, Dinas LHK Badung mengeluarkan anggaran hingga Rp 4,6 miliar.
“Biasanya pada saat angin muson barat, angin kencang dan pantai mendapat sampah kiriman. Untuk itu, kami butuh dua alat berat itu untuk membantu kinerja personel kami,” tegas Merthawan.
Idealnya, Dinas LHK Badung harus memiliki paling sedikit 15 unit alat beach cleaner untuk membantu membersihkan sampah pada sepanjang bentang pantai. “Ke depan akan kami rancang terus menambah alat ini, sebab akan sangat membantu petugas kebersihan,” tandasnya. *asa
Komentar