Angkasa Pura Akan Gelar PKD, Bandara Ditutup 20 Menit
Angkasa Pura I akan menggelar latihan penanggulangan keadaan darurat (PKD) di Bandara Internasional Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung pada Kamis (13/12) mendatang.
MANGUPURA, NusaBali
Pelatihan difokuskan pada tiga kategori yakni kecelakaan pesawat, kebakaran gedung, dan peningkatan kemampuan petugas Avsec. Selama latihan digelar, bandara akan ditutup selama 20 menit dan diperkirakan mengakibatkan tiga penerbangan domestik akan delay.
Communication and Legal Section Head Angkasa Pura Arie Ahsanurrohim, mengungkapkan latihan PKD ini ditujukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel dan fasilitas Bandar Udara Ngurah Rai, terhadap segala jenis situasi darurat yang dapat terjadi dan mengancam kegiatan operasional penerbangan dan pelayanan terhadap pengguna jasa bandara. Latihan PKD pada Kamis (13/12) pagi akan mengambil tempat di beberapa lokasi di kompleks bandara. Terkait teknis pelaksanaan, aku Arie, akan menggunakan beberapa skenario latihan yang melibatkan simulasi aksi penanggulangan situasi darurat yang mengancam keamanan bandara dan keselamatan penerbangan.
“Kegiatan ini bukan untuk melihat kelebihan. Justru, dengan adanya latihan ini, akan terlihat celah dan kelemahan dalam SOP, sehingga dapat disempurnakan lagi,” kata Arie saat konferensi pers di Bandara Ngurah Rai, Tuban, Senin (10/12) siang.
Arie merinci, latihan ini juga akan melibatkan komunitas bandar udara, antara lain maskapai, Airnav, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan, serta beberapa instansi eksternal dalam bidang keamanan, meliputi TNI Angkatan Udara dan Tim Gegana Polda Bali. Latihan PKD juga ditujukan untuk menguji response time koordinasi yang tertuang dalam standard operating procedure (SOP) dalam Airport Emergency Plan (AEP) antara personel bandara dengan instansi eksternal yang tergabung dalam Airport Emergency Committee (AEC) jika terjadi keadaan darurat.
“Latihan yang akan kami laksanakan Kamis ini tidak akan mengganggu kegiatan operasional bandara. Latihan hanya akan sedikit berdampak pada operasional, tetapi tidak sampai menimbulkan gangguan terhadap waktu penerbangan pesawat. Meski demikian, memang ada tiga penerbangan domestik dalam catatan kami yang waktunya bersamaan dengan kegiatan. Tapi, itu pun posisi penumpangnya sudah dalam pesawat,” tandas Arie.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan Airnav, dengan penerbitan NOTAM terkait penutupan sementara runway untuk kegiatan ini. Penutupan runway yang dilaksanakan mulai pukul 10.10 Wita sampai dengan 10.30 Wita ini dipilih karena pada jam ini, operasional pesawat udara adalah yang paling sedikit, sehingga tidak akan mengganggu operasional penerbangan,” imbuhnya. *dar
Pelatihan difokuskan pada tiga kategori yakni kecelakaan pesawat, kebakaran gedung, dan peningkatan kemampuan petugas Avsec. Selama latihan digelar, bandara akan ditutup selama 20 menit dan diperkirakan mengakibatkan tiga penerbangan domestik akan delay.
Communication and Legal Section Head Angkasa Pura Arie Ahsanurrohim, mengungkapkan latihan PKD ini ditujukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel dan fasilitas Bandar Udara Ngurah Rai, terhadap segala jenis situasi darurat yang dapat terjadi dan mengancam kegiatan operasional penerbangan dan pelayanan terhadap pengguna jasa bandara. Latihan PKD pada Kamis (13/12) pagi akan mengambil tempat di beberapa lokasi di kompleks bandara. Terkait teknis pelaksanaan, aku Arie, akan menggunakan beberapa skenario latihan yang melibatkan simulasi aksi penanggulangan situasi darurat yang mengancam keamanan bandara dan keselamatan penerbangan.
“Kegiatan ini bukan untuk melihat kelebihan. Justru, dengan adanya latihan ini, akan terlihat celah dan kelemahan dalam SOP, sehingga dapat disempurnakan lagi,” kata Arie saat konferensi pers di Bandara Ngurah Rai, Tuban, Senin (10/12) siang.
Arie merinci, latihan ini juga akan melibatkan komunitas bandar udara, antara lain maskapai, Airnav, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan, serta beberapa instansi eksternal dalam bidang keamanan, meliputi TNI Angkatan Udara dan Tim Gegana Polda Bali. Latihan PKD juga ditujukan untuk menguji response time koordinasi yang tertuang dalam standard operating procedure (SOP) dalam Airport Emergency Plan (AEP) antara personel bandara dengan instansi eksternal yang tergabung dalam Airport Emergency Committee (AEC) jika terjadi keadaan darurat.
“Latihan yang akan kami laksanakan Kamis ini tidak akan mengganggu kegiatan operasional bandara. Latihan hanya akan sedikit berdampak pada operasional, tetapi tidak sampai menimbulkan gangguan terhadap waktu penerbangan pesawat. Meski demikian, memang ada tiga penerbangan domestik dalam catatan kami yang waktunya bersamaan dengan kegiatan. Tapi, itu pun posisi penumpangnya sudah dalam pesawat,” tandas Arie.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan Airnav, dengan penerbitan NOTAM terkait penutupan sementara runway untuk kegiatan ini. Penutupan runway yang dilaksanakan mulai pukul 10.10 Wita sampai dengan 10.30 Wita ini dipilih karena pada jam ini, operasional pesawat udara adalah yang paling sedikit, sehingga tidak akan mengganggu operasional penerbangan,” imbuhnya. *dar
Komentar