nusabali

ABG Keturunan Puri Ditandu Warga Keliling Kuta

  • www.nusabali.com-abg-keturunan-puri-ditandu-warga-keliling-kuta

Ada pemandangan menarik di sepanjang kawasan Jalan Raya Kuta pada Anggara Kliwon Julungwangi, Selasa (11/12) siang.

Jaga Tradisi Leluhur, Upacara Munggah Deha Teruna Digelar Kembali  


MANGUPURA, NusaBali
Empat anak baru gede (ABG) ditandu di kawasan pariwisata tersebut. Ya, kegiatan tersebut adalah bagian dari upacara ‘Munggah Deha Teruna’ yang digelar oleh Puri Satria Dalem Kaleran Kuta.

“Terakhir, upacara Munggah Deha Teruna ini digelar 16 tahun lalu,” kata Pemucuk Puri Satria Dalem Kaleran I Dewa Gede Mayun, Selasa kemarin. Tak ayal prosesi ditandu sekitar 2 kilometer itu menarik perhatian  wisatawan di Kuta dan mereka berlomba-lomba mengabadikannya.

Dewa Gede Mayun menyatakan upacara ‘Munggah Deha Teruna’ adalah tradisi turun-temurun yang kembali dihidupkan oleh pihak keluarga Puri Satria Dalem Kaleran Kuta dalam upaya menjaga tradisi warisan leluhur. “Ini sebagai bentuk syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena anak-anak kami sudah bisa melewati kehidupan masa anak-anak dengan baik dan sehat. Untuk itu kami memohon tuntunan kepada Tuhan dalam perwujudan Sang Hyang Semara Ratih agar ke depannya saat remaja bisa menjalani kehidupan bisa lebih baik lagi, sehingga tahu mana yang baik dan tidak baik yang harus dilakukan di masa remaja,” tuturnya.

Upacara ‘Munggah Deha Teruna’ tersebut dipuput oleh Ida Ratu Pedanda Putra Bluwangan Sanur. Namun sebelumnya diawali upacara Ngekeb atau ‘dipingit’ di dalam kamar yang telah dipersiapkan secara khusus. Adapun empat anak remaja keturunan Puri Satri Dalem Kaleran Kuta yang diupacarai Ngekeb atau dipingit dalam kamar sebagai rangkaian upacara Munggah Deha Teruna atau Ngeraja Swala untuk anak perempuan dan Ngeraja Singa untuk anak laki-laki yaitu Dewa Ayu Agung Widyaswari Putri Mahayuni, 13, Dewa Made Dwiva Pramana Jaya, 14, Dewa Ayu Sri Putri Meheswari, 14‎, Dewa Made Putra Surya Nalendra, 12.

Setelah melewati upacara Ngekeb, selanjutnya keempat ABG  itu melalui upacara Ngunye atau Megayot di mana keempat anak yang menginjak remaja itu diarak sejumlah warga dengan menggunakan tandu melewati sejumlah ruas jalan di wilayah kampung turis Kuta. Tujuannya adalah memperkenalkan kepada masyarakat bahwa di Puri Satria Dalem Kaleran telah lahir anak-anak yang saat ini menginjak masa remaja.

Menurut Dewa Gede Mayun, setelah mengenal keberadaan putra-putrinya yang menginjak masa remaja ini agar turut serta membantu mengawasi dan memberikan tuntunan di dalam melaksanakan kehidupan dan pengabdiannya di masyarakat bisa berjalan dengan baik. “Sebagai orangtua, kami tidak bisa mengawasi anak-anak kami selama 24 jam penuh. Itulah sebabnya kami mengharapkan kepada masyarakat luas, khususnya masyarakat Kuta, ikut membantu membimbing dan mengawasi dalam kehidupan sehari-hari agar berada di jalan yang benar,” harapnya.

Puncak acara ‘Munggah Deha Teruna’ digelar persembahyang di Pura Bale Agung atau Pura Desa Kuta untuk memohon Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang dalam hal ini Ida Betara Kahyangan Tiga agar senantiasa memberikan sinar suci tuntunan kebajikan. “Dengan harapan agar anak-anak kami yang menginjak masa remaja yang tentu ikut dalam kehidupan sosial kemasyarakatan di banjar dan di desa adat selalu diberikan tuntunan sinar terang agar bisa berjalan di jalan yang benar,” tuturnya. *mao

Komentar