Disdikpora Rancang Tinggikan 4 Sekolah Langganan Banjir
Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar mulai merancang untuk meninggikan kembali posisi 4 sekolah dasar (SD) di Denpasar yang menjadi langganan banjir.
DENPASAR, NusaBali
Selama ini, posisi sekolah tersebut terlalu rendah yang menyebabkan air selalu menggenang pada halaman sekolah bahkan masuk ke ruang kelas setiap kali hujan deras. Keempat SD tersebut yakni SDN 33 Dangin Puri, SDN 21 Dauh Puri, SDN 8 Pemecutan, dan SDN 11 Peguyangan. Keempat SD tersebut juga lokasinya berdekatan dengan sungai. Jika sungai meluap, sekolah tersebut juga dipastikan akan terendam karena pembuangan saluran irigasi sungai bermuara di sungai yang paling dekat dengan sekolah tersebut.
Kabid Pembinaan Pendidikan SMP yang sekaligus Plt Kabid SD Disdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama saat dikonfirmasi, Selasa (11/12) mengungkapkan, posisi keempat SD tersebut terlalu rendah dari jalan raya, sehingga setiap kali hujan turun, sekolah-sekolah itu terendam hingga selutut orang dewasa. Selain posisi terlalu rendah, sekolah-sekolah itu juga berada dekat dengan sungai.
Wiratama mengungkapkan, rencana peninggian posisi sekolah bukan hanya pada halamannya saja, namun juga seluruh gedung dan ruang sekolah karena posisinya sama-sama berada di bawah posisi jalan.
Terkait rencana pembangunan, saat ini pihaknya sudah mulai melakukan pendataan dan estimasi biaya yang harus digunakan untuk diajukan. Dengan estimasi itu, pihaknya berharap paling lambat pengerjaan keempat sekolah tersebut sudah dimulai tahun 2020 mendatang karena merupakan sekolah prioritas saat ini. "Itu kan sekolahnya terlalu rendah posisinya. Jadi semuanya harus kita tinggikan termasuk gedungnya. Karena anggaran 2019 sudah tidak bisa, jadi paling lambat 2020 bisa kita kerjakan," jelasnya.
Kata Wiratama, untuk melakukan peninggian dan pembangunan kembali sekolah tersebut setidaknya anggaran yang dibutuhkan satu sekolah berkisaran Rp 2,7 miliar hingga Rp 3 miliar. "Tapi besaran itu sesuai dengan banyak ruang dan gedung yang dimiliki sekolah. Kan beda-beda itu kebutuhannya. Kami sesuaikan nanti dengan hasil pendataan yang sedang kami lakukan," terangnya. *mi
Selama ini, posisi sekolah tersebut terlalu rendah yang menyebabkan air selalu menggenang pada halaman sekolah bahkan masuk ke ruang kelas setiap kali hujan deras. Keempat SD tersebut yakni SDN 33 Dangin Puri, SDN 21 Dauh Puri, SDN 8 Pemecutan, dan SDN 11 Peguyangan. Keempat SD tersebut juga lokasinya berdekatan dengan sungai. Jika sungai meluap, sekolah tersebut juga dipastikan akan terendam karena pembuangan saluran irigasi sungai bermuara di sungai yang paling dekat dengan sekolah tersebut.
Kabid Pembinaan Pendidikan SMP yang sekaligus Plt Kabid SD Disdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama saat dikonfirmasi, Selasa (11/12) mengungkapkan, posisi keempat SD tersebut terlalu rendah dari jalan raya, sehingga setiap kali hujan turun, sekolah-sekolah itu terendam hingga selutut orang dewasa. Selain posisi terlalu rendah, sekolah-sekolah itu juga berada dekat dengan sungai.
Wiratama mengungkapkan, rencana peninggian posisi sekolah bukan hanya pada halamannya saja, namun juga seluruh gedung dan ruang sekolah karena posisinya sama-sama berada di bawah posisi jalan.
Terkait rencana pembangunan, saat ini pihaknya sudah mulai melakukan pendataan dan estimasi biaya yang harus digunakan untuk diajukan. Dengan estimasi itu, pihaknya berharap paling lambat pengerjaan keempat sekolah tersebut sudah dimulai tahun 2020 mendatang karena merupakan sekolah prioritas saat ini. "Itu kan sekolahnya terlalu rendah posisinya. Jadi semuanya harus kita tinggikan termasuk gedungnya. Karena anggaran 2019 sudah tidak bisa, jadi paling lambat 2020 bisa kita kerjakan," jelasnya.
Kata Wiratama, untuk melakukan peninggian dan pembangunan kembali sekolah tersebut setidaknya anggaran yang dibutuhkan satu sekolah berkisaran Rp 2,7 miliar hingga Rp 3 miliar. "Tapi besaran itu sesuai dengan banyak ruang dan gedung yang dimiliki sekolah. Kan beda-beda itu kebutuhannya. Kami sesuaikan nanti dengan hasil pendataan yang sedang kami lakukan," terangnya. *mi
Komentar