nusabali

Tim Geologi dan BNPB Tinjau Lokasi

  • www.nusabali.com-tim-geologi-dan-bnpb-tinjau-lokasi

Berapa jumlah pemukiman di kawasan rentan longsor, peran dari kepala dusun maupun perbekel untuk mendata wilayah mereka.

Pascalongsor di Batubulan Tewaskan 4 Orang

GIANYAR, NusaBali
Bencana banjir yang melongsorkan rumah I Made Oktara Dwipaguna di Banjar Sasih, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, hingga merengut nyawa istri dan tiga anaknya, Sabtu (8/12) pagi, menjadi perhatian pihak terkait. Tim Geologi dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Pusat meninjau lokasi longsor di Gang Taman Beji IV, Banjar Sasih, Desa Batubulan, Selasa (11/12) siang.

“Tim Geologi bersama tim dari BNPB ingin melihat langsung titik longsor, sekaligus mengamati seperti apa sebenarnya kondisi di lokasi,” ucap Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gianyar AA Gde Oka Digjaya, Selasa kemarin.

Dia menjelaskan, kedatangan tim tersebut awalnya tidak dijadwalkan. Kedatangan tim ini ke Gianyar,  karena usulan BPBD Gianyar terkait wilayah longsor  di Jalan Tegenungan, Desa Kemenuh, Sukawati dan  di Desa Taro, Tegallalang. “Jadi awalnya memang tidak ada jadwal ke Sasih. Cuma kebetulan karena ada bencana, tim ini menyempatkan untuk melihat dan mengecek lokasi,” imbuhnya.

Disinggung mengenai proses pendataan terhadap berapa rumah atau pemukiman di wilayah Gianyar yang berdiri di kawasan rawan bencana, Digjaya menegaskan, pihak BPBD Gianyar sebatas menentukan titik maupun kawasan rawan bencana, termasuk longsor. “Kalau data kawasan atau titik, dimana rawan longsor, dimana sepadan sungai yang rawan, termasuk sepadan pantai itu kami punya. Tapi berapa jumlah pemukiman di kawasan rentan longsor, peran dari kepala dusun maupun perbekel untuk mendata wilayah mereka,” terangnya.

“Misalnya sepadan sungai dengan kondisi jurang rawan longsor di wilayah desa mereka. Inilah yang mereka (kepala dusun atau perbekel,Red) mesti ketahui, adakah pemukiman yang dibangun disana. Karena kami sebatas mengimbau dan menyampaikan, kawasan atau titik ini rawan,” paparnya.

Dalam kesempatan kemarin, pasca telah ditemukannya data kependudukan dari para korban. BPBD Gianyar mengaku bakal mengusulkan pemberian santunan bagi para korban ke BPBD Bali dan Pemkab Gianyar. Namun diakui Gung Digjaya, keputusan tersebut tetap ada di Pemprov Bali maupun Pemkab Gianyar terkait dengan anggaran. “Ya nanti kami tentu akan usulkan ke pemerintah, baik ke Pemprov Bali maupun ke Pemkab Gianyar. Kalau terkait bantuan lainnya, itu prosesnya melalui Dinas Sosial,” pungkasnya.

Di bagian lain, Ketut Wirama, Kelian Dinas Banjar Sasih, Desa Batubulan, yang dihubungi kemarin, mengaku belum ada keputusan dari pihak desa setempat untuk menggelar upacara di lokasi kejadian. Namun dirinya mempersilakan, jika memang warga di sekitaran atau lingkungan gang lokasi kejadian untuk menggelar upacara. “Untuk upacara, apakah itu pacaruan dari desa memang tidak ada. Itu sudah sempat saya tanyakan ke desa adat juga. Namun  jika krama di sekitaran atau lingkungan gang lokasi kejadian mau menggelar pacaruan, apakah itu pecaruan alit atau lainnya, kami persilakan,” ucapnya.

Disinggung hasil pengecekan ke Disdukcapil terkait data kependudukan keluarga korban longsor ini, dia mengatakan sudah dipastikan korban terdata sebagai warga Gianyar. Ini merujuk pada data kependudukan korban yang sudah didapatkan di Disdukcapil Gianyar. “Sudah, sudah ketemu di Disdukcapil kemarin (Senin,Red). Datanya itu juga sudah ada di kantor Desa Batubulan,” terangnya.

Namun seperti penegasannya, alamat yang digunakan korban pada data kependudukan tersebut bukan pada alamat lokasi kejadian. Namun masih menggunakan alamat korban sebelum pindah ke lokasi kejadian. “Untuk alamatnya saja yang memang beda,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, satu keluarga yakni I Made Oktara Dwipaguna,30, istrinya, Ni Made Lintang Ayu Widmerti,31, dan tiga anaknya yakni Ni Putu Deta Vania Larasati,6, I Made Adin Radita Paguna, 3, dan I Nyoman Ali Anggara Paguna,2, tertimbun reruntuhan karena seluruh rumahnya ambrol, Sabtu (8/12) sekitar pukul 06.30 Wita. Karena musibah itu, hanya Dwipaguna yang masih hidup dan kini dirawat intensif di RSUP Sanglah. Rumah di Gang Taman Beji IV Banjar Sasih, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar itu ambrol ke Sungai Tiyis sedalam sekitar 10 meter. *nvi

Komentar