nusabali

Ganggu Kenyamanan Berwisata

  • www.nusabali.com-ganggu-kenyamanan-berwisata

Luberan kendaraan pribadi para wisdom itu membuat macet arus lalin di tempat-tempat tujuan wisata maupun jalur-jalur ke objek wisata.

Ribuan Kendaraan Pribadi  Siap ‘Banjiri’ Bali

DENPASAR, NusaBali
Ribuan kendaraan pribadi diperkirakan  ‘membanjiri’ Bali pada musim liburan akhir Desember 2018. Prediksi tersebut mengacu pengalaman sebelumnya, dimana wisatawan domestik yang berlibur  ke Bali sebagian besar menggunakan kendaraan pribadi.  Akibatnya kenyamanan berwisata terganggu, karena kemacetan di tempat-tempat tujuan wisata.

“Dari pengalaman kebanyakan wisdom menggunakan kendaraan pribadi, sehingga tidak banyak yang menggunakan biro perjalanan wisata di Bali,” ujar  Komang Takuaki Banuarta, pemilik biro perjalanan wisata,  Selasa (11/12).

Karenanya keramaian wisatawan domestik pada akhir tahun, belum tentu memberi imbas peningkatan  pendapatan pengusaha pariwisata, khususnya travel agen.  Selain itu, luberan kendaraan pribadi para wisdom itu membuat macet arus lalin di tempat-tempat tujuan wisata maupun jalur-jalur ke objek wisata.

"Keadaan ini tentu tidak membuat nyaman untuk berwisata," ujar pengusaha muda yang anggota Dewan Pembina Hipmi Bali.

Salah satu upaya menghindari penggunaan kendaraan pribadi bagi wisdom adalah transfortasi udara. “Maskapai penerbangan kalau bisa jangan mengangkat terlalu tinggi, sehingga wisdom lebih memilih mengunakan jasa airline daripada lewat darat ,” harap Takuaki Banuarta.

Hal senada juga disampaikan pelaku pariwisata lainnya, Ketut Juni Arjana. “Kalau pada Desember wisdom lebih banyak pakai kendaraan pribadi,” ujar Ketut Juni Arjana, pramuwisata dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali.

Bukan hanya kendaraan pribadi, hampir semua aktivitas kepariwisataan  biasanya dilakukan secara personal.  Mulai mencari akomodasi atau hotel  tour dan lainnya. “Dari sisi pramuwisata juga relatif minim dampaknya,” ujar Juni Arjana.

Namun semua itu hak wisatawan.  Juni Arjana pun berharap  pihak terkait baik pemerintah dan stakeholder lainnya mencermati kemungkinan lainnya, bertalian dengan spirit pariwisata Bali dengan konsep pariwisata budaya.

Dalam konteks ini, kata Juni Arjana, jangan  sampai keleluasaan berwisata 'mandiri'  menimbulkan persoalannya. Misalnya, wisatawan berulah tak pantas di tempat tertentu. Umpamanya berbuat tak wajar di tempat suci. “Ini perlu dicermati juga,” ujar Juni Arjana.

Sementara secara terpisah, Kadiparda Bali Anak Agung Gede Yuniarta Putra mengatakan, pihaknya tidak bisa melarang wisatawan, terutama wisdom tidak menggunakan kendaraan pribadi ketika berlibur ke Bali. Karena kalau melarang  berarti pemerintah harus menyediakan transfortasi alternatif.  “Namun kami imbau agar (wisdom) berkendara dengan tertib, patuhi aturan lalin,” ujar Gung Yuniarta.

Gung Yuniarta, menyatakan lonjakan wisatawan termasuk domestik, bisa sampai 5 persen dari hari biasa, pada saat keramaian perayaan tutup tahun dan sambut tahun baru. *K17.

Komentar