Gus Marhaen Sabar Menunggu Diresmikan Jokowi
Merah Putih yang Membalut ‘Bung Karno’ Makin Lusuh
DENPASAR, NusaBali
Sudah hampir enam bulan berdiri tepat di bundaran Jalan Letda Tantular Denpasar, Patung Presiden RI 1 Ir Soekarno (Bung Karno) hingga kini masih terbalut bendera Merah Putih. Bahkan saking lamanya belum diresmikan, bendera yang membalutnya pun tampak lusuh. Kondisi ini pun banyak menuai pertanyaan kenapa patung yang terbuat dari perunggu dengan tinggi total 7,40 meter (pondasi 3,40 meter, dan tinggi patung 4 meter) ini belum juga diresmikan sampai sekarang.
Ketua Yayasan Kepustakaan Bung Karno, Gus Marhaen, sebagai penggagas pembuatan Patung Bung Karno ini saat dikonfirasi, kemarin, mengakui jika banyak pihak yang menanyakan kenapa patung yang berdiri di antara dua patung Barong Bali tersebut belum juga diresmikan.
Namun, dia meminta masyarakat bersabar, karena Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sudah mengagendakan untuk meresmikannya. “Soal kapan (diresmikan), saya sifatnya menunggu, karena saya sudah berkomunikasi dengan pihak Istana. Bahkan, presiden yang sempat bertemu senator Arya Wedakarna di Jogja sempat menitipkan pesan kepada saya, bahwa beliau sudah mengagendakan untuk meresmikannya,” kata Gus Marhaen saat ditemui di Museum Bung Agung Bung Karno, kemarin.
Ketika disinggung kenapa tidak Gubenur Bali saja yang meresmikannya, Gus Marhaen berpendapat bahwa patung Bung Karno ini didedikasikan untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia, sehingga pihaknya masih mengharapkan kepala negara-lah yang meresmikannya. “Kalau presiden sudah meminta gubernur yang meresmikan kan lagi ceritanya. Ini kan beliau (Presiden Jokowi) sudah mengagendakan (untuk meresmikan). Jadi ya kita tunggu saja,” imbuhnya.
Untuk diketahui, Patung Bung Karno ini direncanakan diresmikan satu paket dengan Taman Agung Bung Proklamasi yang juga berada di kawasan Jalan Tantular Barat, Denpasar.
Gus Marhaen mengatakan, Taman Agung Proklamasi yang juga sudah rampung ini berdiri di atas lahan sekitar 10 are yang disewanya dari Pemerintah Provinsi Bali. “Lokasinya saya buat memang memanjang ada lorongnya. Lorongnya saja panjangnya sekitar 200 meter. Di lorong ini dipajang sebanyak 1.145 karya lukisan tentang Bung Karno berukuran besar,” ujarnya.
Dikatakan, Taman Agung Proklamasi ini merupakan miniatur dari rumah bersejarah yang merupakan kediaman Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta yang kini bernama Jalan Proklamasi dimana teks Proklamasi Kemerdekaan itu dibacakan pada 17 Agustus 1945.
Gus Marhaen mengaku tergerak untuk membangun Taman Agung Proklamasi ini agar generasi muda Indonesia mengetahui dan memahami tentang sejarah bangsanya. “Proklamasi kan pancernya Kemerdekaan. Tanpa Proklamasi mana tahu kita ini merdeka,” ujarnya penuh semangat.
Nah, ketika dikorek tentang besaran dana untuk membangun Patung Bung Karno dan Taman Agung Bung Karno, Gus Marhaen tanpa ragu-ragu menyebut dirinya mengeluarkan dana sekitar Rp 10 miliar lebih. “Ini di luar sewa tanah lho, ini murni uang saya pribadi. Mestinya negara dan masyarakat mengapresiasi apa yang saya lakukan ini,” tegas pengagum berat ayahnda dari Megawati Soekarnoputri, itu. *isu
Sudah hampir enam bulan berdiri tepat di bundaran Jalan Letda Tantular Denpasar, Patung Presiden RI 1 Ir Soekarno (Bung Karno) hingga kini masih terbalut bendera Merah Putih. Bahkan saking lamanya belum diresmikan, bendera yang membalutnya pun tampak lusuh. Kondisi ini pun banyak menuai pertanyaan kenapa patung yang terbuat dari perunggu dengan tinggi total 7,40 meter (pondasi 3,40 meter, dan tinggi patung 4 meter) ini belum juga diresmikan sampai sekarang.
Ketua Yayasan Kepustakaan Bung Karno, Gus Marhaen, sebagai penggagas pembuatan Patung Bung Karno ini saat dikonfirasi, kemarin, mengakui jika banyak pihak yang menanyakan kenapa patung yang berdiri di antara dua patung Barong Bali tersebut belum juga diresmikan.
Namun, dia meminta masyarakat bersabar, karena Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sudah mengagendakan untuk meresmikannya. “Soal kapan (diresmikan), saya sifatnya menunggu, karena saya sudah berkomunikasi dengan pihak Istana. Bahkan, presiden yang sempat bertemu senator Arya Wedakarna di Jogja sempat menitipkan pesan kepada saya, bahwa beliau sudah mengagendakan untuk meresmikannya,” kata Gus Marhaen saat ditemui di Museum Bung Agung Bung Karno, kemarin.
Ketika disinggung kenapa tidak Gubenur Bali saja yang meresmikannya, Gus Marhaen berpendapat bahwa patung Bung Karno ini didedikasikan untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia, sehingga pihaknya masih mengharapkan kepala negara-lah yang meresmikannya. “Kalau presiden sudah meminta gubernur yang meresmikan kan lagi ceritanya. Ini kan beliau (Presiden Jokowi) sudah mengagendakan (untuk meresmikan). Jadi ya kita tunggu saja,” imbuhnya.
Untuk diketahui, Patung Bung Karno ini direncanakan diresmikan satu paket dengan Taman Agung Bung Proklamasi yang juga berada di kawasan Jalan Tantular Barat, Denpasar.
Gus Marhaen mengatakan, Taman Agung Proklamasi yang juga sudah rampung ini berdiri di atas lahan sekitar 10 are yang disewanya dari Pemerintah Provinsi Bali. “Lokasinya saya buat memang memanjang ada lorongnya. Lorongnya saja panjangnya sekitar 200 meter. Di lorong ini dipajang sebanyak 1.145 karya lukisan tentang Bung Karno berukuran besar,” ujarnya.
Dikatakan, Taman Agung Proklamasi ini merupakan miniatur dari rumah bersejarah yang merupakan kediaman Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta yang kini bernama Jalan Proklamasi dimana teks Proklamasi Kemerdekaan itu dibacakan pada 17 Agustus 1945.
Gus Marhaen mengaku tergerak untuk membangun Taman Agung Proklamasi ini agar generasi muda Indonesia mengetahui dan memahami tentang sejarah bangsanya. “Proklamasi kan pancernya Kemerdekaan. Tanpa Proklamasi mana tahu kita ini merdeka,” ujarnya penuh semangat.
Nah, ketika dikorek tentang besaran dana untuk membangun Patung Bung Karno dan Taman Agung Bung Karno, Gus Marhaen tanpa ragu-ragu menyebut dirinya mengeluarkan dana sekitar Rp 10 miliar lebih. “Ini di luar sewa tanah lho, ini murni uang saya pribadi. Mestinya negara dan masyarakat mengapresiasi apa yang saya lakukan ini,” tegas pengagum berat ayahnda dari Megawati Soekarnoputri, itu. *isu
Komentar