nusabali

Akhir 2018, Undiksha Lahirkan Dua Doktor

  • www.nusabali.com-akhir-2018-undiksha-lahirkan-dua-doktor

Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja kembali melahirkan doktor.

SINGARAJA, NusaBali
Di pengujung tahun 2018, dua tenaga kependidikan di intern Undiksha ditetapkan dengan gelar doktornya setelah melalui ujian promosi doktor, Selasa (11/12) pagi kemarin. Mereka yakni Dr Made Hery Wihardika Griadhi SH MSi yang tak lain Kepala UPT Perpustakaan Undiksha dan Dr Nyoman Trisna Herawati SE AK MPd, dosen di Fakultas Ekonomi Undiksha. Mereka sebelumnya mengambil S3 di Program Studi Ilmu Pendidikan, dan berhak menyandang gelar doktor lulusan ke-13 dan 14 Undiksha.

Ujian promosi doktor yang dilaksanakan di ruang seminar Pascasarjana Undiksha itu terbagi dalam dua sesi. Dr Hery mengawali sesi pertama dengan mempresentasi disertasi berjudul ‘Diterminasi Service Quality Perpustakaan Undiksha Terhadap Kepuasan Pengguna, Minat Baca, dan Prestasi Belajar Mahasiswa Dalam Kaitannya dengan Motivasi Berprestasi’. Ditemui usai presentasi, ia menjelaskan alasannya memilih topik tersebut tak lepas dari tugas dan tanggungjawabnya mengelola perpustakaan kampus.

Pria kelahiran 3 Agustus 1972 ini mengatakan pemilihan topik penelitiannya berangkat dari adanya kesenjangan yang di lihatnya selama ini antara kualitas pelayanan yang dilaksanakan sudah optimal. Namun tingkat kunjungan belum signifikan. Sehingga dengan penelitian ini anak ketiga dari pasangan Drs Nyoman Cakra Griadhi Bsc MPd dan Nyoman Geria ini ingin mengetahui kepuasan, motivasi memanfaatkan perpustakaan dalam meraih prestasi.

Dalam penelitiannya yang dikerjakan selama satu setengah tahun itu, Hery juga berupaya menciptakan terobosan-terobosan baru untuk mengantisipasi kebutuhan dan peningkatkan jumlah kunjungan. Terlebih saat ini sedang dihadapkan dengan era digitalisasi. Perpustakaan Undiksha, disebutnya, saat ini sudah menerapkan sejumlah aplikasi digital yang dapat diakses dimana saja oleh mahasiswa. Seperti layanan Online Public Basis Katalog (OPBAK). Layanan online itu, dikatakan alumni SMAN 3 Singaraja ini, dapat diakses dari rumah, terutama soal informasi buku yang ada, letaknya, bisa dipinjam aau tidak. Selain itu, layanan e-book atau e-jurnal, salah satu refrensi pembelajaran lewat online.

“Sebenarnya selain terobosan untuk meningkatkan animo kunjungan mahasiswa ke perpustakaan juga perlu penambahan perbendaharaan judul buku dan eksemplar buku. Karena mahasiswa semakin banyak, tentu kebutuhan untuk refrensi yang diperlukan juga bertambah, ini yang juga harus diimbangi,” katanya.

Sedangkan, Trisna Herawati menjalani ujian promosi doktor tahap kedua. Ia mempresentasikan disertasi berjudul ‘Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi  Perilaku Keuangan Pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi S1 di Bali’. Sebagai seorang pengajar ia harus peka terhadap kehidupan perekonomian di sekitarnya, yang kemudian dijadikan momok dalam penelitiannya. Ia pun tergelitik untuk meneliti akuntansi di Bali untuk mengetahui prilaku keuangan dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitiannya itu juga dilatarbelakangi perkembangan teknologi finansial dewasa ini yang dapat memacu mahasiswa, dalam hal ini generasi muda, untuk berperilaku konsumtif. Hal tersebut, dikatakan ibu kelahiran 15 Maret 1977 ini, menimbulkan persoalan yang memerlukan pengkajiaan lebih dalam.

Dalam penelitiannya, ia menganalisis sejumlah faktor yang mempengaruhi perilaku keuangan, baik dari membuat perencanaan keuangan, melakukan pembelanjaaan yang baik dan bijak dan mampu melakukan setting keuangan. Dalam penelitiannya yang dilakukan selama satu tahun menyasar sejumlah mahasiswa akutansi di Bali. Ia mendapatkan kesimpulan, bahwa hal yang paling mempengaruhi prilaku keuangan adalah status sosial orang tua para generasi muda.

Pada mahasiswa akuntasi berlatar status sosial ekonomi orangtuanya yang tinggi, menggambarkan kecenderungan perilaku keuangan yang lebih baik. Dalam penelitiannya ia juga menemukan fakta, kualitas pembelajaran sebagai mahasiswa akuntansi tak menjamin mahasiswa itu memiliki roh dalam perilaku keuangan. “Seharusnya mahasiswa akutansi memiliki roh tentang perilaku keuangan, tetapi itu tenyata tidak berpengaruh. Yang dipengaruhi hanya aspek literasi sehingga diperlukan pengembangan kualitas pembelajaran dari segi model dan media,” jelas anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Drs Gede Widana - Luh Sugianetri ini.

Direktur Pascasarjana Undiksha Prof Dr I Wayan Suastra MPd mengharapkan doktor anyar ini bisa berkontribusi lebih maksimal lagi dalam pengembangan maupun peningkatan kualitas perguruan tinggi. “Mudah-mudahan dengan gelar ini bisa memberikan kontribusi untuk lembaga lebih besar lagi,” pungkasnya.*k23

Komentar