nusabali

Laga 'Formalitas' di Mestalla

  • www.nusabali.com-laga-formalitas-di-mestalla

Laga tak mengubah siapa yang menjadi wakil Grup H. Konsentrasi MU pun terpecah jelang duel klasik akhir pekan lawan Liverpool.

Valencia vs Manchester United


VALENCIA, NusaBali
Valencia akan menjamu Manchester United di Mestalla pada matchday 6 Grup H Liga Champions 2018/19, Kamis (13/12). Valencia sudah pasti finis peringkat tiga, sementara United sepertinya telah 'pasrah' finis sebagai runner-up.

Juventus (12 poin) dan MU (10 poin) sudah pasti lolos ke babak 16 besar. MU akan finis sebagai juara grup jika menang atas Valencia (5 poin) dan Juventus gagal meraih poin penuh di kandang Young Boys (1 poin). Kemungkinan Juventus gagal menang di Swiss cukup kecil.

Terlepas dari itu semua, mengalahkan Valencia di Mestalla bukanlah perkara mudah bagi United dengan form mereka yang sekarang. Performa pasukan Jose Mourinho tak terlalu meyakinkan, hanya menang empat kali dalam 15 laga terakhirnya di semua ajang (M6 S7 K3).

Selain itu, MU juga ditunggu laga penuh gengsi melawan Liverpool di Premier League akhir pekan nanti. Menghemat tenaga di Mestalla bisa jadi merupakan pilihan realistis untuk Red Devils. Mourinho besar kemungkinan akan merotasi timnya. Jika ada satu pemain yang pasti jadi starter, maka itu adalah gelandang Paul Pogba. Mourinho telah mengkonfirmasikannya.

Juan Mata, yang merupakan eks Valencia, punya kans untuk turun dari menit awal. Mata bakal bekerja sama dengan Romelu Lukaku dan Marcus Rashford di lini serang.

Sementara itu, dari kubu Valencia, pelatih Marcelino Garcia Toral bakal menerapkan skema 4-4-2. Duet penyerangnya bakal diisi oleh Michy Batshuayi dan Santi Mina. Dani Parejo dan Geoffrey Kondogbia akan jadi poros di lini tengah, sedangkan Goncalo Guedes dan Carlos Soler akan mengiris dari sektor sayap.

Sama seperti MU, Valencia juga sudah tak punya kepentingan apa-apa lagi di matchday pemungkas. Namun Valencia sepertinya lebih siap untuk mengakhiri perjalanan mereka di fase grup dengan kemenangan.

Di luar tim, legenda MU Gary Neville mempertanyakan kinerja semua staf Setan Merah terkait Romelu Lukaku. Ia menilai The Red Devils tidak becus mengurus pemainnya. Performa buruk Lukaku musim ini sudah ketahuan penyebabnya. Striker asal Belgia itu mengaku otot-ototnya yang berlebihan membuatnya kesulitan di Liga Inggris.

Sedianya, Lukaku membentuk otot-otot itu untuk persiapan tampil di Piala Dunia 2018. Setelah pulang dari Rusia, penyerang 26 tahun itu justru kesulitan. "Anda bisa bermain buruk, Anda bisa memberikan gol untuk lawan, Anda bisa membuat kesalahan, Anda bisa kehilangan peluang, apa pun jenis pemain Anda, hal-hal ini terjadi dalam permainan. Tapi, jangan ambil risiko dengan persiapan," sembur Neville.

Komentar