nusabali

Kolaborasi Seniman dan Mahasiswa Desain Mode

  • www.nusabali.com-kolaborasi-seniman-dan-mahasiswa-desain-mode

Intermingle Art Fashion-Threads on Threads of Indonesia #2

DENPASAR, NusaBali

Program Studi Desain Mode, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), Institut Seni Indonesia Denpasar menggelar pameran, workshop, dan diskusi berskala internasional bertajuk Intermingle Art Fashion-Threads on Threads of Indonesia #2 di Lantai III Citta Kelangen ISI Denpasar, kampus setempat, 12-13 Desember 2018.

Ketua Panitia Acara, Tiartini Mudarahayu mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun ruang kolaborasi lintas bidang yang melibatkan seniman dan mahasiswa Desain Mode ISI Denpasar. Intermingle Art Fashion-Threads on Threads of Indonesia merupakan kegiatan yang kedua, setelah sebelumnya pada tahun 2017 telah diadakan kegiatan serupa di Bentara Budaya Bali. “Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kerjasama antara Program Studi Desain Mode dengan Kemendikbud,”  ujarnya di sela-sela acara, Rabu (12/12) petang.

Dikatakan, kegiatan ini melibatkan desainer fashion, seniman dari bidang seni rupa murni, tari, musik, grafis, dan film maker, diantaranya: Ni Nyoman Sani, Krisna, Pangestu, I Gede Jaya Putra, I Gusti Ngurah Sudibya, I Ketut Sumerjana, Ksatria Pinanditha, Sri Supriyatni, Tjok Abi, Rico Ananta, AA Mayun Tenaya, Dode Moneko, Aulia Dwi Untari, serta mahasiswa dan dosen mode FSRD ISI Denpasar.

Ketua Prodi Desain Mode ISI Denpasar Tjok Istri Ratna Cora mengatakan, pada intinya Intermingle Art Fashion-Threads on Threads of Indonesia #2 mengemas kegiatan budaya dari beberapa bidang atau disiplin ilmu yang berbeda. "Apalagi kami mempunyai satu mata kuliah di semester V yakni Rekayasa Desain, yang memang memadukan antara paint art dengan desain. Jadi kegiatan ini awalnya lahir dari mata kuliah tersebut. Kalau paint art (seni melukis) berdasarkan intuisi, sedangkan desain lebih terstruktur, sehingga di mata kuliah ini, kami berusaha menstrukturkan yang intuitif dan mengintuitifkan yang terstruktur," ucapnya.

Karya tekstil yang dipamerkan dalam acara ini, kata dia, merupakan hasil karya dari para mahasiswa yang harus diselesaikan satu semester, dalam media sepanjang 10 meter dengan menggunakan 12 teknik menjahit. ”Total terdapat 20 karya rekayasa desain, 11 tapestry, 50 busana, dan lima karya interaktif,” ujarnya. "Kami sengaja mengemasnya dalam bentuk pameran, sehingga karya para mahasiswa juga bisa diapresiasi oleh masyarakat. Di samping kami sangat berkeinginan agar bisa meregenerasi kepada anak-anak SMA dan SMK," ucap Ratna Cora.

Hal senada juga disampaikan kurator lainnya I Wayan Sujana (Suklu), bahwa pihaknya menggelar kegiatan ini memang untuk menautkan antara fashion dengan paint art. "Satu karya tekstil yang dihasilkan mahasiswa, sebelumnya telah dirisetkan dulu dan dibuatkan konsepnya, barulah kemudian dikolaborasikan dengan paint art. Intinya menampilkan karya yang kolaboratif dan juga dapat melibatkan para audiens," ujar Suklu  yang juga dosen ISI Denpasar ini.

Masih dalam rangkaian kegiatan Intermingle Art Fashion-Threads on Threads of Indonesia #2 , pada Kamis (13/12) ini akan dilaksanakan diskusi atau workshop yang melibatkan narasumber dari Jepang dan Kanada, serta para siswa dan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Bali.

Sementara itu Perwakilan Kemendikbud menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini dan berharap dari ISI Denpasar akan dapat memberikan pencerahan serta merumuskan cara pemikiran baru dalam berkesenian. *isu, ant

Komentar