Berbahan Karton, Pengamanan Kotak Suara Diatensi
Menghadapi Pemilu 2019, KPU Gianyar mulai mempersiapkan langkah-langkah antisipasi bila proses pelaksanaan hajatan lima tahunaan tersebut menemui hambatan.
GIANYAR, NusaBali
Untuk langkah antisipasti, KPU Gianyar menggelar Rapat Koordinasi Pengamanan Pemilu 2019 di Kantor KPU Gianyar, Kamis (13/12) kemarin. Ketua KPU Gianyar, Putu Agus Tirta Suguna menyebutkan, pada pertengahan 2018 lalu, KPU Gianyar telah sukses menggelar Pilkada Bupati dan Gubernur secara bersamaan dan tidak ada hambatan yang berarti. “Sehingga apa yang menjadi hambatan pada Pilkada 2018 lalu kita evaluasi, terutama pengamanannya,” terang Tirta Suguna. Yang menjadi persoalan menurutnya, karena kotak suara terbuat dari kertas karton, sehingga pengamanan kotak suara tersebut mesti ekstra hati-hati. “Penyimpanannya harus baik di ruang yang tidak bocor air,” jelasnya.
Sedangkan terkait distribusi surat suara, menurutnya akan diantisipasi seminimal mungkin kesalahan pengiriman distribusi tersebut. Diakuinya, di Pileg 2014 pernah terjadi kesalahan distribusi pengiriman surat suara, dengan dapil yang tertukar, sehingga proses Pileg mesti menunggu dan di beberapa TPS ada pencoblosan ulang. “Kita antisipasi kesalahan macam ini, semoga tidak terjadi lagi,” tambahnya. Sedangkan TPS yang rawan dinilainya bila ada dua atau lebih caleg di satu TPS yang berbeda partai, sehingga ada indikasi kerawanan.
Dijelaskan Agus Tirta, selama rapat kemarin, pihaknya memaparkan kesiapan KPU selaku penyelenggara pemilu. Pertama jajaran Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdiri dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS). “Dilanjutkan nanti pembentukan Kelompok PPS,” jelasnya.
Yang kedua, kata Agus Tirta, persiapan logistik dari KPU RI, berupa kotak suara, bilik suara dan tinta sudah didatangkan. “Dari KPU Provinsi berupa sampul dan amplop sudah didatangkan,” jelasnya.
Yang ketiga, kesiapan di kabupaten, menyiapkan kelengkapan Tempat Pemungutan Suara (TPS), alat pencoblosan, paku, gembok dan name tage serta alat tulis kantor. “Untuk itu kami siapkan dan kontrak dengan rekanan. Paling lambat 20 Desember sudah mulai,” jelasnya.
Lanjut Agus Tirta Suguna, dengan adanya rapat koordinasi ini, KPU berharap ada sinergitas antar sesama aparat terkait. “Maka dari awal kami berkoordinasi dengan Polres untuk proses pengamanan, pengamanan kotak. Mengenai stakeholder holder terkait dengan tempat penyimpanan dengan kotak suara sebelum didistribusikan ke TPS,” jelasnya.
KPU juga menyarankan para calon legislatif (caleg) atau tim kampanye calon presiden untuk melaporkan kegiatannya selama kampanye. “Ketentuannya harus melapor ke kepolisian sehingga proses bisa berjalan lancar,” tukas Agus Tirta.
Kabag Ops Polres Gianyar, AKP Dewa Gede Mahaputra menyebutkan dalam Pemilu 2019 nanti, Polres Gianyar akan menerjunkan 626 personel. Sedangkan TPS yang mesti diawasi sebanyak 1.502 TPS di seluruh Gianyar. Diakuinya jumlah personel untuk pengamanan seluruh TPS masih kurang, namun Polres Gianyar berupaya memberikan keamanan sehingga Pemilu berjalan dengan baik. “Tentunya TPS yang rawan kami pantau khusus,” terang Dewa Mahaputra. Sedangkan dari pemetaannya, TPS yang rawan adalah pada satu TPS terdapat dua atau lebih caleg yang bertarung, baik satu partia atau lain partai.
Berdasarkan data, jumlah pemilih di Gianyar sebanyak 370.030 orang dengan rincian sebanyak 183.899 pemilih lelaki dan 186.131 pemilih perempuan. Para pemilih itu akan mencoblos di 1.502 TPS yang tersebar di 70 desa maupun kelurahan di 7 kecamatan di Kabupaten Gianyar. *nvi
Untuk langkah antisipasti, KPU Gianyar menggelar Rapat Koordinasi Pengamanan Pemilu 2019 di Kantor KPU Gianyar, Kamis (13/12) kemarin. Ketua KPU Gianyar, Putu Agus Tirta Suguna menyebutkan, pada pertengahan 2018 lalu, KPU Gianyar telah sukses menggelar Pilkada Bupati dan Gubernur secara bersamaan dan tidak ada hambatan yang berarti. “Sehingga apa yang menjadi hambatan pada Pilkada 2018 lalu kita evaluasi, terutama pengamanannya,” terang Tirta Suguna. Yang menjadi persoalan menurutnya, karena kotak suara terbuat dari kertas karton, sehingga pengamanan kotak suara tersebut mesti ekstra hati-hati. “Penyimpanannya harus baik di ruang yang tidak bocor air,” jelasnya.
Sedangkan terkait distribusi surat suara, menurutnya akan diantisipasi seminimal mungkin kesalahan pengiriman distribusi tersebut. Diakuinya, di Pileg 2014 pernah terjadi kesalahan distribusi pengiriman surat suara, dengan dapil yang tertukar, sehingga proses Pileg mesti menunggu dan di beberapa TPS ada pencoblosan ulang. “Kita antisipasi kesalahan macam ini, semoga tidak terjadi lagi,” tambahnya. Sedangkan TPS yang rawan dinilainya bila ada dua atau lebih caleg di satu TPS yang berbeda partai, sehingga ada indikasi kerawanan.
Dijelaskan Agus Tirta, selama rapat kemarin, pihaknya memaparkan kesiapan KPU selaku penyelenggara pemilu. Pertama jajaran Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdiri dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS). “Dilanjutkan nanti pembentukan Kelompok PPS,” jelasnya.
Yang kedua, kata Agus Tirta, persiapan logistik dari KPU RI, berupa kotak suara, bilik suara dan tinta sudah didatangkan. “Dari KPU Provinsi berupa sampul dan amplop sudah didatangkan,” jelasnya.
Yang ketiga, kesiapan di kabupaten, menyiapkan kelengkapan Tempat Pemungutan Suara (TPS), alat pencoblosan, paku, gembok dan name tage serta alat tulis kantor. “Untuk itu kami siapkan dan kontrak dengan rekanan. Paling lambat 20 Desember sudah mulai,” jelasnya.
Lanjut Agus Tirta Suguna, dengan adanya rapat koordinasi ini, KPU berharap ada sinergitas antar sesama aparat terkait. “Maka dari awal kami berkoordinasi dengan Polres untuk proses pengamanan, pengamanan kotak. Mengenai stakeholder holder terkait dengan tempat penyimpanan dengan kotak suara sebelum didistribusikan ke TPS,” jelasnya.
KPU juga menyarankan para calon legislatif (caleg) atau tim kampanye calon presiden untuk melaporkan kegiatannya selama kampanye. “Ketentuannya harus melapor ke kepolisian sehingga proses bisa berjalan lancar,” tukas Agus Tirta.
Kabag Ops Polres Gianyar, AKP Dewa Gede Mahaputra menyebutkan dalam Pemilu 2019 nanti, Polres Gianyar akan menerjunkan 626 personel. Sedangkan TPS yang mesti diawasi sebanyak 1.502 TPS di seluruh Gianyar. Diakuinya jumlah personel untuk pengamanan seluruh TPS masih kurang, namun Polres Gianyar berupaya memberikan keamanan sehingga Pemilu berjalan dengan baik. “Tentunya TPS yang rawan kami pantau khusus,” terang Dewa Mahaputra. Sedangkan dari pemetaannya, TPS yang rawan adalah pada satu TPS terdapat dua atau lebih caleg yang bertarung, baik satu partia atau lain partai.
Berdasarkan data, jumlah pemilih di Gianyar sebanyak 370.030 orang dengan rincian sebanyak 183.899 pemilih lelaki dan 186.131 pemilih perempuan. Para pemilih itu akan mencoblos di 1.502 TPS yang tersebar di 70 desa maupun kelurahan di 7 kecamatan di Kabupaten Gianyar. *nvi
1
Komentar