Pemeran Foto 'Rwa Bhineda' di LKBN Antara Bali
LKBN Antara Bali menggelar pameran bertajuk ‘Rwa Bhineda’ serangkaian memperingati 81 tahun kantor berita tersebut, Kamis (13/3).
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 30 foto tunggal ditampilkan yang menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadi selama setahun terakhir di Pulau Dewata. Tema Rwa Bhineda menggambarkan fakta yang kontradiktif atau dua hal yang berbeda sifat, seperti hitam-putih, siang-malam, laki-perempuan, gembira-sedih, dan seterusnya. Fakta dalam dua bingkai itu disajikan kepada publik untuk refleksi.
Adapun pameran foto kali diantaranya menampilkan sejumlah peristiwa yang sifatnya sedih atau musibah seperti dampak gempa Lombok bagi Bali, kebakaran kapal di Pelabuhan Benoa, musibah banjir di Kota Denpasar, letusan strombolian Gunung Agung yang menyebabkan ratusan warga Karangasem mengungsi dan sebagainya.
Sementara untuk kejadian yang mengembirakan, diantaranya pelaksanaan Pilkada Bali yang berlangsung aman dan damai, dan telah melahirkan pemimpin baru untuk lima tahun ke depan, sejumlah atlet Bali yang berhasil meraih medali emas Asian Games 2018, sukses pelaksanaan IMF, hingga potret rasa syukur umat beragama di Bali dalam menyambut momentum hari raya keagamaan.
Selain memamerkan 30 foto tunggal, dalam pameran fotografi ini juga ditampilkan foto seri tentang pemecahan rekor sejumlah tari dan kesenian Bali serta satu foto cerita Kampung Bali Nanshan di Cina yang dibidik fotografer Antara ketika diundang Konjen Republik Rakyat Tiongkok ke Negeri Tirai Bambu beberapa waktu lalu.
Istri Gubernur Bali, Ni Luh Putu Putri Suastini Koster yang menghadiri dan membuka pameran tersebut begitu terkesan dengan semua karya istimewa hasil bidikan kamera dari tiga fotografer Antara Bali yakni Nyoman Budhiana, Naufal Fikri Yusuf dan Wira Suryantala. Terutama, sastrawan kawakan ini mengagumi foto tarian massal, dan Padma kemudian air laut yang begitu tinggi. “Foto itu saksi bisu yang bercerita apa saja. Dari foto-foto di ruangan ini, emosi kita dimainkan,” ujarnya.
Dari semua foto, ada satu foto yang menggambarkan potret sang suami, I Wayan Koster saat masa-masa kampanye Pilgub. Ditanya pendapat mengenai foto suaminya, Ny Suastini Koster malah tertawa. “Tumben-tumbennya lihat foto mantan pacar dipajang, biasanya cuma lihat di HP saja. Begitu lihat fotonya dipajang, ternyata suami saya ganteng juga,” kelakarnya disambut tawa awak media saat itu.
Tidak lupa Suastini Koster juga memberikan pesan kepada media dalam menghadapi pilpres, dimana suasana politik sudah mulai memanas, media diharapkan tetap menjaga marwahnya memberitakan secara proporsional dan netral. “Jangan sampai memutarbalikkan fakta, bully, karena itu dampaknya akan besar. Awak media kembali pada marwahnya, menyadari bahwa di samping memberitakan, perannya juga menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat. Pesta demokrasinya jalan, tetapi masyarakatnya juga nyaman,” pesannya.
LKBN Antara Bali juga diharapkan bisa menjadi “antara” atau jembatan yang menghubungkan pemerintah dan masyarakat. Usia yang 81 tahun, menurut Ny Suastini Koster adalah masa Wanaprastha, dimana pemikiran semakin bijak, dan semakin bisa membimbing dalam menyajikan informasil aktual, proporsional, dan netral. Pada peringatan HUT Antara ke-81, Ny Suastini Koster memberikan hadiah khusus kepada Antara berupa puisi berjudul "Sumpah Kumbakarna" yang mengandung pesan rasa nasionalisme kepada negara.
Sementara itu, Kepala Antara Biro Bali Edy M Yakub mengatakan, selain simakrama dan pameran foto Rwa Bhineda, sejumlah kegiatan yang dilakukan di antaranya seminar ekonomi bersama Kadin, pelatihan jurnalistik ke SMAN 1 Denpasar, pembekalan jurnalistik kepada peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) yang diselenggarakan BUMN di Bali. *ind
Sebanyak 30 foto tunggal ditampilkan yang menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadi selama setahun terakhir di Pulau Dewata. Tema Rwa Bhineda menggambarkan fakta yang kontradiktif atau dua hal yang berbeda sifat, seperti hitam-putih, siang-malam, laki-perempuan, gembira-sedih, dan seterusnya. Fakta dalam dua bingkai itu disajikan kepada publik untuk refleksi.
Adapun pameran foto kali diantaranya menampilkan sejumlah peristiwa yang sifatnya sedih atau musibah seperti dampak gempa Lombok bagi Bali, kebakaran kapal di Pelabuhan Benoa, musibah banjir di Kota Denpasar, letusan strombolian Gunung Agung yang menyebabkan ratusan warga Karangasem mengungsi dan sebagainya.
Sementara untuk kejadian yang mengembirakan, diantaranya pelaksanaan Pilkada Bali yang berlangsung aman dan damai, dan telah melahirkan pemimpin baru untuk lima tahun ke depan, sejumlah atlet Bali yang berhasil meraih medali emas Asian Games 2018, sukses pelaksanaan IMF, hingga potret rasa syukur umat beragama di Bali dalam menyambut momentum hari raya keagamaan.
Selain memamerkan 30 foto tunggal, dalam pameran fotografi ini juga ditampilkan foto seri tentang pemecahan rekor sejumlah tari dan kesenian Bali serta satu foto cerita Kampung Bali Nanshan di Cina yang dibidik fotografer Antara ketika diundang Konjen Republik Rakyat Tiongkok ke Negeri Tirai Bambu beberapa waktu lalu.
Istri Gubernur Bali, Ni Luh Putu Putri Suastini Koster yang menghadiri dan membuka pameran tersebut begitu terkesan dengan semua karya istimewa hasil bidikan kamera dari tiga fotografer Antara Bali yakni Nyoman Budhiana, Naufal Fikri Yusuf dan Wira Suryantala. Terutama, sastrawan kawakan ini mengagumi foto tarian massal, dan Padma kemudian air laut yang begitu tinggi. “Foto itu saksi bisu yang bercerita apa saja. Dari foto-foto di ruangan ini, emosi kita dimainkan,” ujarnya.
Dari semua foto, ada satu foto yang menggambarkan potret sang suami, I Wayan Koster saat masa-masa kampanye Pilgub. Ditanya pendapat mengenai foto suaminya, Ny Suastini Koster malah tertawa. “Tumben-tumbennya lihat foto mantan pacar dipajang, biasanya cuma lihat di HP saja. Begitu lihat fotonya dipajang, ternyata suami saya ganteng juga,” kelakarnya disambut tawa awak media saat itu.
Tidak lupa Suastini Koster juga memberikan pesan kepada media dalam menghadapi pilpres, dimana suasana politik sudah mulai memanas, media diharapkan tetap menjaga marwahnya memberitakan secara proporsional dan netral. “Jangan sampai memutarbalikkan fakta, bully, karena itu dampaknya akan besar. Awak media kembali pada marwahnya, menyadari bahwa di samping memberitakan, perannya juga menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat. Pesta demokrasinya jalan, tetapi masyarakatnya juga nyaman,” pesannya.
LKBN Antara Bali juga diharapkan bisa menjadi “antara” atau jembatan yang menghubungkan pemerintah dan masyarakat. Usia yang 81 tahun, menurut Ny Suastini Koster adalah masa Wanaprastha, dimana pemikiran semakin bijak, dan semakin bisa membimbing dalam menyajikan informasil aktual, proporsional, dan netral. Pada peringatan HUT Antara ke-81, Ny Suastini Koster memberikan hadiah khusus kepada Antara berupa puisi berjudul "Sumpah Kumbakarna" yang mengandung pesan rasa nasionalisme kepada negara.
Sementara itu, Kepala Antara Biro Bali Edy M Yakub mengatakan, selain simakrama dan pameran foto Rwa Bhineda, sejumlah kegiatan yang dilakukan di antaranya seminar ekonomi bersama Kadin, pelatihan jurnalistik ke SMAN 1 Denpasar, pembekalan jurnalistik kepada peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) yang diselenggarakan BUMN di Bali. *ind
1
Komentar