KONI Apresiasi Langkah Tabanan
Kami tidak mempermasalahkan. Tapi jangan sampai mengabaikan lokasi venue sesuai dengan standarr Porprov. Istilahnya, jangan mengabaikan beberapa ketentuan yang semestinya
Soal Venue Porprov 2019 di Tiap Kecamatan
DENPASAR, NusaBali
KONI Bali tidak dipermasalahkan dan memberikan apresiasi langkah tuan rumah Porprov Bali 2019 di Tabanan menyebar venue ke seluruh kecamatan di wilayah Gumi Lumbung Beras. Hal itu dinilai sangat bagus dalam sosialisasi agar gaungnya dirasakan di masyarakat.
"KONI Bali jelas tidak mempersoalkan tuan rumah Tabanan menyebar venue-venue cabor di kecamatan seluruh, bahkan kami sangat mengapresiasi langkah tersebut," ujar Sekum KONI Bali, IGN Oka Darmawan Jumat (14/12).
Ya, Porprov Bali XIV/2019 Tabanan berlangsung pada 9-19 September 2019, dengan mempertandingkan 37 cabang olahraga resmi dan dua cabor eksibisi (selam dan muaythai). Sedangkan satu cabor digelar di kabupaten lain, seperti renang di Kolam Renang Blahkiuh Kabupaten Badung.
Menurut Oka Darmawan, dari beberapa kecamatan di Tabanan itu hanya Kecamatan Selemadeg Barat yang belum diplot untuk lokasi tempat Porprov. Sedangkan kecamatan lainnya sudah ditentukan cabor-cabor yang akan dipertandingkan.
"Kami tidak mempermasalahkan. Tapi jangan sampai mengabaikan lokasi venue sesuai dengan standarr Porprov. Istilahnya, jangan mengabaikan beberapa ketentuan yang semestinya,” tegas Oka Darmawan.
Pria yang juga Ketua Umum Pengprov Perbasi Bali itu mengingatkan kepada tuan rumah Tabanan agar tetap memperhatikan standarisasi venue yang digunakan. Sebab venue yang tidak sesuai standar akan membahayakan atlet itu sendiri.
"Jangan sampai membahayakan. Mau disebar atau tidak itu kebijakan tuan rumah. Tentu berdasarkan standar kelayakan yang ada," terang Oka Darmawan.
Oka Darmawan pun mencontohkan saat Porprov Bali XIII/2017 khususnya cabor basket, venue yang digunakan jarak antara pemain dengan pinggir lapangan sangat mepet. Sehingga terkadang membuat pebasket kurang dapat mengembangkan kemampuannya. Ia mengakui, tuan rumah sudah berupaya maksimal mensukseskan Porprov Bali, dan itu dibuktikan dengan membangun GOR baru di kompleks Stadion Debes, Tabanan.
Menurut Oka Darmawan, GOR baru itu bukti sejarah bahwa Porprov pernah digelar di Tabanan. Sebab even dua tahunan itu memang disebar di sembilan kabupaten/kota secara bergiliran, sekaligus untuk pemerataan sarana dan prasarana olahraga di Bali. Karena itulah, untuk menjadi tuan rumah lagi, Tabanan harus menunggu 18 tahun.
Menanggapi kapan KONI melakukan peninjauan venue, menurut Oka Darmawan sesuai agenda akan dilakukan mulai Februari 2019. Sebab, jika dihitung dari pelaksanaan Porprov masih kurang dari 9 bulan, sehingga ada waktu untuk perbaikan jika ada kekurangan.
“KONI Bali akan meninjau venue-venue Porprov bersama Pengprov cabor pada Februari 2019," jelas Oka Darmawan.*dek
DENPASAR, NusaBali
KONI Bali tidak dipermasalahkan dan memberikan apresiasi langkah tuan rumah Porprov Bali 2019 di Tabanan menyebar venue ke seluruh kecamatan di wilayah Gumi Lumbung Beras. Hal itu dinilai sangat bagus dalam sosialisasi agar gaungnya dirasakan di masyarakat.
"KONI Bali jelas tidak mempersoalkan tuan rumah Tabanan menyebar venue-venue cabor di kecamatan seluruh, bahkan kami sangat mengapresiasi langkah tersebut," ujar Sekum KONI Bali, IGN Oka Darmawan Jumat (14/12).
Ya, Porprov Bali XIV/2019 Tabanan berlangsung pada 9-19 September 2019, dengan mempertandingkan 37 cabang olahraga resmi dan dua cabor eksibisi (selam dan muaythai). Sedangkan satu cabor digelar di kabupaten lain, seperti renang di Kolam Renang Blahkiuh Kabupaten Badung.
Menurut Oka Darmawan, dari beberapa kecamatan di Tabanan itu hanya Kecamatan Selemadeg Barat yang belum diplot untuk lokasi tempat Porprov. Sedangkan kecamatan lainnya sudah ditentukan cabor-cabor yang akan dipertandingkan.
"Kami tidak mempermasalahkan. Tapi jangan sampai mengabaikan lokasi venue sesuai dengan standarr Porprov. Istilahnya, jangan mengabaikan beberapa ketentuan yang semestinya,” tegas Oka Darmawan.
Pria yang juga Ketua Umum Pengprov Perbasi Bali itu mengingatkan kepada tuan rumah Tabanan agar tetap memperhatikan standarisasi venue yang digunakan. Sebab venue yang tidak sesuai standar akan membahayakan atlet itu sendiri.
"Jangan sampai membahayakan. Mau disebar atau tidak itu kebijakan tuan rumah. Tentu berdasarkan standar kelayakan yang ada," terang Oka Darmawan.
Oka Darmawan pun mencontohkan saat Porprov Bali XIII/2017 khususnya cabor basket, venue yang digunakan jarak antara pemain dengan pinggir lapangan sangat mepet. Sehingga terkadang membuat pebasket kurang dapat mengembangkan kemampuannya. Ia mengakui, tuan rumah sudah berupaya maksimal mensukseskan Porprov Bali, dan itu dibuktikan dengan membangun GOR baru di kompleks Stadion Debes, Tabanan.
Menurut Oka Darmawan, GOR baru itu bukti sejarah bahwa Porprov pernah digelar di Tabanan. Sebab even dua tahunan itu memang disebar di sembilan kabupaten/kota secara bergiliran, sekaligus untuk pemerataan sarana dan prasarana olahraga di Bali. Karena itulah, untuk menjadi tuan rumah lagi, Tabanan harus menunggu 18 tahun.
Menanggapi kapan KONI melakukan peninjauan venue, menurut Oka Darmawan sesuai agenda akan dilakukan mulai Februari 2019. Sebab, jika dihitung dari pelaksanaan Porprov masih kurang dari 9 bulan, sehingga ada waktu untuk perbaikan jika ada kekurangan.
“KONI Bali akan meninjau venue-venue Porprov bersama Pengprov cabor pada Februari 2019," jelas Oka Darmawan.*dek
Komentar