TPID Badung Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Hari Raya
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung melakukan berbagai upaya mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan menjelang Hari Raya Natal, Galungan, Tahun Baru 2019, dan Kuningan.
MANGUPURA, NusaBali
Selain menggelar pasar murah, TPID juga berkoordinasi dengan segenap instansi terkait dalam rangka memastikan distribusi barang kebutuhan berjalan dengan baik dan lancar guna memenuhi permintaan masyarakat.
Dalam rapat koordinasi (rakor), Jumat (14/12) kemarin, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menekankan pentingnya meningkatkan koordinasi secara periodik. Dengan begitu segala bentuk hambatan terutama berkaitan dengan kelancaran pendistribusian barang kebutuhan pokok dapat terpecahkan.
“Pada bulan Desember 2018, banyak hari raya. Ada perayaan Natal, Galungan dan Tahun Baru, kemudian Kuningan. Untuk itu dibutuhkan langkah riil dari TPID terkait kebutuhan masyarakat, sehingga tidak terjadi kelangkaan kebutuhan pokok yang bisa menyebabkan lonjakan harga di pasaran,” kata Wabup Suiasa.
Wabup Suiasa menambahkan, guna mengantisipasi itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh TPID. Tentu ini agar dapat menekan lonjakan harga kebutuhan pokok. Salah satu yang perlu dilakukan adalah memastikan ketersediaan produk kebutuhan masyarakat terjaminkan, agar tidak terjadi fluktuasi harga. “Dinas Pertanian dan Pangan maupun Dinas Perikanan kami minta untuk mengontrol ketersediaan ikan, daging dan hultikultura. Sementara, Bulog agar menjamin ketersediaan beras premium dan medium bagi masyarakat,” jelasnya.
Kemudian, perlu adanya seruan agar masyarakat khususnya pedagang supaya tidak menjadikan momentum hari raya ini untuk menaikkan harga, sehingga harga tetap stabil, dan masih pada ambang batas kewajaran. Kepastian distribusi barang agar berjalan dengan baik dan lancar juga dinilai penting.
“Untuk keterjangkauan harga, juga perlu intervensi dari pemerintah, misalnya menggelar pasar murah. Hal ini memberi peluang masyarakat dengan cepat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” kata Wabup Suiasa.
Sementara, Kadis Koperasi, UKM dan Perdagangan I Ketut Karpiana, menegaskan sangat inten berkoordinasi dengan instansi terkait menjelang hari raya ini. Harapannya, kata dia, melalui langkah-langkah yang dilakukan dapat menekan laju inflasi di Kabupaten Badung. “Harga kebutuhan pokok biasanya naik saat menjelang hari raya. Nah, bagaimana kita dapat mengendalikan kenaikan harga itu supaya dapat menekan inflasi,” terangnya.
“Pada Rabu (12/12) kemarin, kami sudah menggelar pasar murah yang dipusatkan di Lapangan Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal. Pasar murah ini berakhir hari ini (kemarin). Tujuan diadakannya pasar murah supaya masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” tandas pejabat asal Cemagi, Kecamatan Mengwi itu. *asa
Selain menggelar pasar murah, TPID juga berkoordinasi dengan segenap instansi terkait dalam rangka memastikan distribusi barang kebutuhan berjalan dengan baik dan lancar guna memenuhi permintaan masyarakat.
Dalam rapat koordinasi (rakor), Jumat (14/12) kemarin, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menekankan pentingnya meningkatkan koordinasi secara periodik. Dengan begitu segala bentuk hambatan terutama berkaitan dengan kelancaran pendistribusian barang kebutuhan pokok dapat terpecahkan.
“Pada bulan Desember 2018, banyak hari raya. Ada perayaan Natal, Galungan dan Tahun Baru, kemudian Kuningan. Untuk itu dibutuhkan langkah riil dari TPID terkait kebutuhan masyarakat, sehingga tidak terjadi kelangkaan kebutuhan pokok yang bisa menyebabkan lonjakan harga di pasaran,” kata Wabup Suiasa.
Wabup Suiasa menambahkan, guna mengantisipasi itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh TPID. Tentu ini agar dapat menekan lonjakan harga kebutuhan pokok. Salah satu yang perlu dilakukan adalah memastikan ketersediaan produk kebutuhan masyarakat terjaminkan, agar tidak terjadi fluktuasi harga. “Dinas Pertanian dan Pangan maupun Dinas Perikanan kami minta untuk mengontrol ketersediaan ikan, daging dan hultikultura. Sementara, Bulog agar menjamin ketersediaan beras premium dan medium bagi masyarakat,” jelasnya.
Kemudian, perlu adanya seruan agar masyarakat khususnya pedagang supaya tidak menjadikan momentum hari raya ini untuk menaikkan harga, sehingga harga tetap stabil, dan masih pada ambang batas kewajaran. Kepastian distribusi barang agar berjalan dengan baik dan lancar juga dinilai penting.
“Untuk keterjangkauan harga, juga perlu intervensi dari pemerintah, misalnya menggelar pasar murah. Hal ini memberi peluang masyarakat dengan cepat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” kata Wabup Suiasa.
Sementara, Kadis Koperasi, UKM dan Perdagangan I Ketut Karpiana, menegaskan sangat inten berkoordinasi dengan instansi terkait menjelang hari raya ini. Harapannya, kata dia, melalui langkah-langkah yang dilakukan dapat menekan laju inflasi di Kabupaten Badung. “Harga kebutuhan pokok biasanya naik saat menjelang hari raya. Nah, bagaimana kita dapat mengendalikan kenaikan harga itu supaya dapat menekan inflasi,” terangnya.
“Pada Rabu (12/12) kemarin, kami sudah menggelar pasar murah yang dipusatkan di Lapangan Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal. Pasar murah ini berakhir hari ini (kemarin). Tujuan diadakannya pasar murah supaya masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” tandas pejabat asal Cemagi, Kecamatan Mengwi itu. *asa
1
Komentar