Peringatan Hari Relawan, PMI Kota Gelar Simulasi
Memperingati Hari Relawan Nasional, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Denpasar menggelar simulasi pertolongan pertama di Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung Puputan Badung, Jumat (14/12).
DENPASAR, NusaBali
Ketua panitia kegiatan, I Ketut Suta menjelaskan, pelaksanaan simulasi dilakukan di Lapangan Puputan Badung agar masyarakat yang menyaksikan nantinya bisa menerapkan dalam kehidupan masing-masing, terutama saat mengalami sebuah bencana. "Simulasi kebencanaan semacam ini sangat rutin kami lakukan. Selain bencana ada juga pertolongan korban kecelakaan. Karena ini sebagai gambaran kegiatan pelayanan utama PMI," jelasnya.
Suta mengatakan setiap terjadi bencana, relawan yang tergabung dalam PMI harus sudah ada di lokasi paling lambat enam jam pasca peristiwa. Langkah itu didahului dengan instruksi dari pembina PMI Pusat, sehingga dengan waktu yang minim, relawan dapat mempersiapkan peralatan maupun obat-obatan yang diperlukan korban.
Selain itu, para relawan juga harus melihat situasi kebencanaan apa yang terjadi, sehingga antara persiapan peralatan dan penanganan korban dapat dengan tepat dan cepat.
Ketua Umum PMI Kota Denpasar, dr Made Sudana menambahkan selain simulasi sosialisasi ke masyarakat, kegiatan rutin yang dilaksanakan yaitu donor darah. Menurutnya saat ini masih banyak masyarakat yang awam dengan donor darah. "Pikiran masyarakat jika keluar darah ditusuk jarum sangat menakutkan. Itulah sebagai kendala kami setiap melakukan donor darah," paparnya. Sudana mengatakan pada even tertentu di sekolah maupun tempat umum lainnya, saat melakukan donor dari 100 orang paling banyak 30 persen bisa dapat darahnya. Hal itu terjadi karena mereka masih ada yang awam, sehingga menghasilkan faktor ketakutan. "Padahal setelah donor darah kita akan menjadi segar kembali,” imbuhnya. *mi
Ketua panitia kegiatan, I Ketut Suta menjelaskan, pelaksanaan simulasi dilakukan di Lapangan Puputan Badung agar masyarakat yang menyaksikan nantinya bisa menerapkan dalam kehidupan masing-masing, terutama saat mengalami sebuah bencana. "Simulasi kebencanaan semacam ini sangat rutin kami lakukan. Selain bencana ada juga pertolongan korban kecelakaan. Karena ini sebagai gambaran kegiatan pelayanan utama PMI," jelasnya.
Suta mengatakan setiap terjadi bencana, relawan yang tergabung dalam PMI harus sudah ada di lokasi paling lambat enam jam pasca peristiwa. Langkah itu didahului dengan instruksi dari pembina PMI Pusat, sehingga dengan waktu yang minim, relawan dapat mempersiapkan peralatan maupun obat-obatan yang diperlukan korban.
Selain itu, para relawan juga harus melihat situasi kebencanaan apa yang terjadi, sehingga antara persiapan peralatan dan penanganan korban dapat dengan tepat dan cepat.
Ketua Umum PMI Kota Denpasar, dr Made Sudana menambahkan selain simulasi sosialisasi ke masyarakat, kegiatan rutin yang dilaksanakan yaitu donor darah. Menurutnya saat ini masih banyak masyarakat yang awam dengan donor darah. "Pikiran masyarakat jika keluar darah ditusuk jarum sangat menakutkan. Itulah sebagai kendala kami setiap melakukan donor darah," paparnya. Sudana mengatakan pada even tertentu di sekolah maupun tempat umum lainnya, saat melakukan donor dari 100 orang paling banyak 30 persen bisa dapat darahnya. Hal itu terjadi karena mereka masih ada yang awam, sehingga menghasilkan faktor ketakutan. "Padahal setelah donor darah kita akan menjadi segar kembali,” imbuhnya. *mi
1
Komentar