Logistik Kurang, KPU Badung Layangkan Surat ke Pusat
KPU Badung mengajukan tambahan logistik pemilu tahun 2019 kepada KPU RI di Jakarta. Surat dari KPU Badung telah dilayangkan pada 10 Desember 2018 lalu.
MANGUPURA, NusaBali
Adapun logistik yang sampai saat ini masih kurang diantaranya kotak dan bilik suara. “Surat sudah kami layangkan dan ditujukan kepada KPU RI di Jakarta,” ungkap Ketua KPU Badung, I Wayan Semara Cipta, Sabtu (15/12). Menurut Kayun, sapaan akrabnya, kebutuhan kotak suara di KPU Badung sebanyak 7.371 buah, sementara kotak suara yang baru diterima sebanyak 6.866 buah. Jadi kurang lagi 505 buah.
“Nah, sudah kurang, beberapa waktu lalu gudang kami terkena banjir, jadi terjadi kerusakan kotak suara berbahan kardus sebanyak 2.065. Sehingga KPU Badung mengajukan kekurangan kotak suara berbahan kardus lagi 2.570 buah,” ungkapnya. Begitu juga pada bilik suara. Menurutnya kebutuhan bilik suara di KPU Badung sebanyak 5.672 buah.
Sementara bilik suara yang baru diterima sebanyak 1.515 buah. Artinya kekurangan lagi 232 bilik suara. “Akibat banjir kemudian ada beberapa lagi rusak. Yang rusak kami catat sebanyak 110. Sehingga sampai saat ini, kekurangan bilik suara berbahan kardus di KPU Badung sebanyak 342 buah,” kata Kayun.
“Kami berharap kekurangan logistik ini segera ditambah, demi kelancaran penyelenggaraan pemilu di Kabupaten Badung,” harapnya. Seperti diketahui, logistik Pemilu 2019 yang disimpan KPU Badung di sebuah gudang yang terletak di Jalan Kebo Iwa Nomor 39, Ubung Kaja, Denpasar Utara, mengalami kerusakan. Banjir yang terjadi pada 8 Desember 2018 lalu menjadi penyebabnya.
Banjir yang menerjang gudang KPU Badung terjadi pada pukul 03.00 WITA. Banjir disebabkan jebolnya tembok pembatas bagian selatan kantor KPU Badung yang berdekatan dengan gudang. Alhasil, tembok yang jebol kemudian menyumbat saluran air selokan yang ada di kawasan tersebut, hingga air dari selokan meluber kemana-mana termasuk ke gudang. Jarak sungai ke gudang itu cuma 5 meter. Sedangkan, di dalam gudang tinggi genangan air sampai 50 centimeter.
Mengenai jebolnya tembok tersebut, menurut Kayun, sudah mendapatkan penanganan dari BPBD Badung. Bahkan, runtuhan tembok yang menyumbat saluran air sudah dibersihkan. “Kebetulan dari KPU Provinsi Bali juga sudah melakukan monitoring,” ungkapnya. Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Keraruratan dan Logistik BPBD Badung, dr Ni Nyoman Ermy Setiari, mengaku telah turun ke lokasi melakukan peninjauan. Hasil pengecekan yang dilakukan, tembok yang jebol memiliki panjang sekitar 30 meter dengan tinggi 3 meter. “Kami sudah meminta KPU Badung segera mencari tukang, supaya tembok yang jebol segera diperbaiki. Yang jelas anggaran dari tanggap darurat,” ungkapnya. *asa
Adapun logistik yang sampai saat ini masih kurang diantaranya kotak dan bilik suara. “Surat sudah kami layangkan dan ditujukan kepada KPU RI di Jakarta,” ungkap Ketua KPU Badung, I Wayan Semara Cipta, Sabtu (15/12). Menurut Kayun, sapaan akrabnya, kebutuhan kotak suara di KPU Badung sebanyak 7.371 buah, sementara kotak suara yang baru diterima sebanyak 6.866 buah. Jadi kurang lagi 505 buah.
“Nah, sudah kurang, beberapa waktu lalu gudang kami terkena banjir, jadi terjadi kerusakan kotak suara berbahan kardus sebanyak 2.065. Sehingga KPU Badung mengajukan kekurangan kotak suara berbahan kardus lagi 2.570 buah,” ungkapnya. Begitu juga pada bilik suara. Menurutnya kebutuhan bilik suara di KPU Badung sebanyak 5.672 buah.
Sementara bilik suara yang baru diterima sebanyak 1.515 buah. Artinya kekurangan lagi 232 bilik suara. “Akibat banjir kemudian ada beberapa lagi rusak. Yang rusak kami catat sebanyak 110. Sehingga sampai saat ini, kekurangan bilik suara berbahan kardus di KPU Badung sebanyak 342 buah,” kata Kayun.
“Kami berharap kekurangan logistik ini segera ditambah, demi kelancaran penyelenggaraan pemilu di Kabupaten Badung,” harapnya. Seperti diketahui, logistik Pemilu 2019 yang disimpan KPU Badung di sebuah gudang yang terletak di Jalan Kebo Iwa Nomor 39, Ubung Kaja, Denpasar Utara, mengalami kerusakan. Banjir yang terjadi pada 8 Desember 2018 lalu menjadi penyebabnya.
Banjir yang menerjang gudang KPU Badung terjadi pada pukul 03.00 WITA. Banjir disebabkan jebolnya tembok pembatas bagian selatan kantor KPU Badung yang berdekatan dengan gudang. Alhasil, tembok yang jebol kemudian menyumbat saluran air selokan yang ada di kawasan tersebut, hingga air dari selokan meluber kemana-mana termasuk ke gudang. Jarak sungai ke gudang itu cuma 5 meter. Sedangkan, di dalam gudang tinggi genangan air sampai 50 centimeter.
Mengenai jebolnya tembok tersebut, menurut Kayun, sudah mendapatkan penanganan dari BPBD Badung. Bahkan, runtuhan tembok yang menyumbat saluran air sudah dibersihkan. “Kebetulan dari KPU Provinsi Bali juga sudah melakukan monitoring,” ungkapnya. Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Keraruratan dan Logistik BPBD Badung, dr Ni Nyoman Ermy Setiari, mengaku telah turun ke lokasi melakukan peninjauan. Hasil pengecekan yang dilakukan, tembok yang jebol memiliki panjang sekitar 30 meter dengan tinggi 3 meter. “Kami sudah meminta KPU Badung segera mencari tukang, supaya tembok yang jebol segera diperbaiki. Yang jelas anggaran dari tanggap darurat,” ungkapnya. *asa
1
Komentar