nusabali

Gek Inda Deklarasi, Puri Carangsari Pun Memerah

  • www.nusabali.com-gek-inda-deklarasi-puri-carangsari-pun-memerah

Giri Prasta: Jika Gek Inda Gagal ke DPRD, Itu Kekalahan Saya

MANGUPURA, NusaBali

Putri sesepuh Golkar I Gusti Ngurah Alit Yudha, yakni I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha alias Gek Inda, deklarasikan pencalonannya sebagai caleg DPRD Badung dari PDIP Dapil Petang, Sabtu (15/12) malam. Deklarasi dilakukan di Bale Juang Puri Carangsari, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung. Puri Carangsari yang selama ini dikenal sebagai ‘Rumah Golkar’ pun kontan memerah karena kehadiran 2.500 massa pendukung Gek Inda.

Acara deklarasi Gek Inda sebagai caleg nomor urut 3 DPRD Badung dari PDIP Dapil Petang malam itu dihadiri langsung Ketua DPC PDIP Badung, Nyoman Giri Prasta, yang notabene Bupati Badung. Hadir pula caleg DPR RI dari PDIP Dapil Bali IGN Alit Kesuma Kelakan, caleg DPRD Bali dari PDIP Dapil Badung Bagus Alit Sucipta alias Gus Bota, serta sejumlah tokoh masyarakat Desa Carangsari dan Kecamatan Petang.

Dalam deklarasi Gek Inda tersebut, Nyoman Giri Prasta membakar semangat kader-kader PDIP. Giri Prasta berharap Gek Inda bisa menjadi Srikandi yang lolos ke Fraksi PDIP DPRD Badung 2019-2024 mewakili Dapil Petang. “Kalau Gek Inda tidak lolos, apakah saudara nggak sedih? Mau lihat saya sedih?” ujar Giri Prasta yang dijawab ‘tidak’ oleh massa pendukung Gek Inda.

Giri Prasta menegaskan, Puri Carangsari adalah Puri Perjuangan. Puri Carangsari adalah tempat kelahiran Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai, yang notabene kakek dari Gek Inda. Giri Prasta pun mengajak 2.500 massa yang hadir malam itu berdoa sejenak untuk Pahlawan I Gusti Ngurah Rai.

“Kita berdoa dan sekaligus memohon jalan lapang memantapkan Gek Inda bisa menjadi anggota DPRD Badung. Gek Inda adalah anak biologis I Gusti Ngurah Alit Yudha (mantan Ketua DPD I Golkar Bali 1998-2005, Red) dan cucu Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai. Tapi, Gek Inda adalah anak ideologis PDI Perjuangan,” tandas politisi PDIP asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung yang dikenal sebagai ‘Bupati Bares’ ini.

Menurut Giri Prasta, kehadiran Gek Inda nyaleg di PDIP bukan sebagai politik dinasti. “Kalau saya mengajukan anak sendiri sebagai caleg, bisa saja. Tapi, itu tidak saya lakukan. Kita calonkan Gek Inda sebagai putri I Gusti Ngurah Alit Yudha dan cucu Pahlawan I Gusti Ngurah Rai demi kepentingan bangsa dan negara. Dulu ada isu Puri Carangsari pecah dan terjadi fiksi, tapi malam ini Puri Carangsari bersatu dan solid memenangkan Gek Inda. Kalau Gek Inda kalah, yang pertama kalah adalah Giri Prasta,” tegas Giri Prasta.

Sementara, Puri Carangsari yang selama ini dikenal sebagai ‘Rumah Golkar’ karena ketokohan IGN Alit Yudha, kontan saja berubah menjadi suasana merah oleh deklarasi Gek Inda. Bendera merah berlogo Banteng dalam lingkaran bertebaran di beberapa sudut Puri Carangsari. Kondisi ini juga membalikan aroma politik di Puri Carangsari yang dulu dikenal sebagai basis kuning.

Menurut Gek Inda, sang ayah IGN Alit Yudha merestui acara deklarasinya sebagai caleg PDIP untuk kursi DPRD Badung. Dalam deklarasi malam itu, Gek Inda juga mempertegas bahwa dari Desa Carangsari dan Dapil Petang bisa lahir wakil rakyat di DPRD Badung untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat kawasan Badung Utara. “Saya ingin memberikan yang terbaik buat rakyat Badung di Dapil Petang. Saya ingin berjuang melalui DPRD Badung,” tegas Gek Inda, politisi-pengusaha yang mantan Ketua HIPMI Bali.

Gek Inda menyatakan ingin juga memperkuat posisi tawar masyarakat adat di Desa Carangsari yang terdiri dari 10 banjar adat. “Saya tidak mau menyebutkan target suara, tapi merebut kursi DPRD Badung,” jelas Gek Inda yang kini menjabat Ketua Perhimpunan Usaha Tirta Indonesia (Putri) Bali saat saat ditemui NusaBali di sela-sela acara Rakerda Tim Kampanye Daerah (TKD) Bali Jokowi-Ma’ruf Amien di Inna The Grand Bali Beach Hotel Sanur, Denpasar Selatan, Minggu (16/12).

Menurut Gek Inda, dirinya bertarung di daerah neraka. Sebab, di Desa Carangsari saja ada 5 caleg berebut kursi DPRD Badung dalam Pileg 2019 mendatang. Selain Gek Inda, ada 2 caleg Golkar, 1 celeg Demokrat, dan 1 caleg Perindo. Gek Inda harus bertarung memperebutkan salah satu dari 3 kursi DPRD Badung yang dijatah di Dapil Petang.

“Di Desa Carangsari saja saya harus habis-habisan berebut suara dengan 4 pesaing saya. Tapi, dengan restu dari Ajung (IGN Alit Yudha) dan melihat dukungan dari masyarakat, motivasi dari Pak Giri Prasta, dan Semeton GB (Gus Bota), saya optimis bisa lolos,” tegas Gek Inda.

Mantan Ketua DPD II Golkar Badung versi Munas Ancol ini pun merasa kian mantap bertarung dengan naik kendaraan PDIP. Gek Inda memaparkan alasan kenapa dirunya lebih memilik terima pinangan PDIP untuk maju sebagai caleg DPRD Badung ketimbang bertahan di Golkar.

“Saya merasa lebih berguna di PDIP. Mereka lebih memberikan saya ruang memperjuangkan kepentingan rakyat di Badung dengan potensi yang saya miliki,” ujar Wakil Ketua Bidang Program TKD Bali Jokowi-Ma’ruf (Capres-Cawapres yang diusung PDIP-Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI) ini.

Kepada NusaBali beberapa waktu lalu, Gek Inda mengatakan dirinya maju ke DPRD Badung dari PDIP Dapil Petang, karena diminta langsung oleh Ketua DPC PDIP Badung Nyoman Giri Prasta yang notabene Bupati Badung. ”Ya, saya diminta Pak Bupati Badung. Saya maju dari PDIP Dapil Petang ke Pileg 2019. Dalam Pileg nanti, Dapil Petang sudah berdiri sendiri, pisah dari Dapil Abiansemal,” ujar Gek Inda kala itu.

Gek Inda mengaku cukup lama ‘perang bathin’ sebelum akhirnya memutuskan maju tarung ke Pileg 2019 naik kendaraan PDIP. Sebelum memutuskan maju melalui PDIP, Gek Inda lebih dulu meminta pertimbangan kepada ayahnya, IGN Alit Yudha. Ternyata, sang ayah merestuinya. Selain dapat restu dari sang ayah, Gek Inda bersama keluarga besar Puri Carangsari selama ini memang mendukung Bupati Giri Prasta saat tarung Pilkada Badung 2015 lalu. *nat

Komentar