Tahun 2019 Ada Empat SD Rencananya Di-regrouping
Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan berencana menggabungkan (regrouping) empat sekolah dasar (SD) di 2019 mendatang.
TABANAN, NusaBali
Hal ini dilakukan menyusul imbauan dari pemerintah pusat, yang bertujuan mengatasi masalah kekurangan tenaga guru, peningkatan mutu, serta efisiensi biaya perawatan gedung sekolah. Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Tabanan I Made Sukanitera membenarkan tahun 2019 akan ada empat locus SD yang akan di-regrouping. Namun sayang dia lupa terkait data SD yang rencananya akan di-regrouping. “Datanya saya lupa, seingat saya SD yang ada di Desa Buahan dan Desa Sesandan, Kecamatan Tabanan,” jelasnya, Minggu (16/12).
Kata Sukanitera, meskipun dipastikan akan di-regrouping, tetapi terkait waktu masih menunggu kejelasan dan proses. Apalagi regrouping diusulkan oleh perbekel setempat dengan alasan jaraknya tidak terlau jauh antara dua sekolah, dan jumlah siswa sedikit. “Namun waktunya belum pasti, karena dalam regrouping harus ada persetujuan dari masyarakat supaya di kemudian hari tidak jadi gejolak,” imbuhnya.
Dijelaskan Sukanitera, alasan lain dilakuan regrouping untuk mengatasi kekurangan tenaga guru khususnya SD. Di mana tiap tahun jumlah guru pensiun sangat banyak. Dan tahun 2019 diperkirakan akan ada 500 guru yang memasuki pensiun.
“Ada sekitar 500-an guru yang bakal pensiun di tahun 2019, karena saat zaman Inpres ada perekrutan guru secara serentak, dan kini pensiun paling banyak,” katanya.
Di samping itu, rata-rata hanya ada beberapa sekolah yang guru kelas semuanya PNS. Di Kecamatan Pupuan misalnya, menurut Sukanitera, dari informasi yang diterimanya, ada sekolah yang hanya memiliki satu orang guru PNS, itu pun menjabat sebagai kepala sekolah.
“Bicara mutu pendidikan tentu tidak bisa pasang target. Karena kebanyakan guru pengabdi, bagaimana bisa menekan kinerja, sedangkan kita tidak bisa memberikan imbalan sepantasnya, jadi terkesan ewuh pakewuh. Syukur ada yang mau mengabdi,” katanya.
Mengatasi kekurangan guru tersebut, Disdik juga telah beberapa kali mengajukan usulan penambahan guru PNS. Tetapi formasi yang diterima selalu saja kurang untuk pemenuhan kekurangan guru tersebut. *de
Hal ini dilakukan menyusul imbauan dari pemerintah pusat, yang bertujuan mengatasi masalah kekurangan tenaga guru, peningkatan mutu, serta efisiensi biaya perawatan gedung sekolah. Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Tabanan I Made Sukanitera membenarkan tahun 2019 akan ada empat locus SD yang akan di-regrouping. Namun sayang dia lupa terkait data SD yang rencananya akan di-regrouping. “Datanya saya lupa, seingat saya SD yang ada di Desa Buahan dan Desa Sesandan, Kecamatan Tabanan,” jelasnya, Minggu (16/12).
Kata Sukanitera, meskipun dipastikan akan di-regrouping, tetapi terkait waktu masih menunggu kejelasan dan proses. Apalagi regrouping diusulkan oleh perbekel setempat dengan alasan jaraknya tidak terlau jauh antara dua sekolah, dan jumlah siswa sedikit. “Namun waktunya belum pasti, karena dalam regrouping harus ada persetujuan dari masyarakat supaya di kemudian hari tidak jadi gejolak,” imbuhnya.
Dijelaskan Sukanitera, alasan lain dilakuan regrouping untuk mengatasi kekurangan tenaga guru khususnya SD. Di mana tiap tahun jumlah guru pensiun sangat banyak. Dan tahun 2019 diperkirakan akan ada 500 guru yang memasuki pensiun.
“Ada sekitar 500-an guru yang bakal pensiun di tahun 2019, karena saat zaman Inpres ada perekrutan guru secara serentak, dan kini pensiun paling banyak,” katanya.
Di samping itu, rata-rata hanya ada beberapa sekolah yang guru kelas semuanya PNS. Di Kecamatan Pupuan misalnya, menurut Sukanitera, dari informasi yang diterimanya, ada sekolah yang hanya memiliki satu orang guru PNS, itu pun menjabat sebagai kepala sekolah.
“Bicara mutu pendidikan tentu tidak bisa pasang target. Karena kebanyakan guru pengabdi, bagaimana bisa menekan kinerja, sedangkan kita tidak bisa memberikan imbalan sepantasnya, jadi terkesan ewuh pakewuh. Syukur ada yang mau mengabdi,” katanya.
Mengatasi kekurangan guru tersebut, Disdik juga telah beberapa kali mengajukan usulan penambahan guru PNS. Tetapi formasi yang diterima selalu saja kurang untuk pemenuhan kekurangan guru tersebut. *de
1
Komentar