Hari Ini, Kemenhub Geber Konsultasi Publik Terkait Bandara Buleleng
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI akan menggelar konsultasi publik, Selasa (18/12) ini, terkait rencana pembangunan Bandara Internasional di wilayah Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Konsultasi publik ini digelar Kemenhub untuk menjaring aspirasi masyarakat, sebelum izin penetapan lokasi (Penlok) bandara dikeluarkan, awal tahun 2019. Informasi yang dihimpun NusaBali, Senin (17/12), konsultasi publik akan dilaksanakan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara Kemenhub di Hotel Banyualit, Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng, pagi ini sekitar pukul 08.30 Wita. Sesuai undangan, agenda konsultasi publik menghadirkan Gubernur Bali Wayan Koster bersama sejumlah pimpinan OPD Pemprov Bali dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana bersama pimpinan OPD Pemkab Buleleng.
Selain itu, Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub juga mengundang Bendesa Pakraman Kubutambahan, Prajuru Adat Kubutambahan, dan Perbekel Kubutambahan. Bendesa dan Perbekel dari dua desa tetangga di Kecamatan Kubutambahan juga diundang hadir, yakni Desa Bukti dan Desa Bulian. Bahkan, sejumlah Kelian Subak di wilayah Desa Ku-butambahan pun diundang hadir.
Saat dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, Senin kemarin, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng, Gede Gunawan AP, membenarkan agenda konsultasi publik terkait bandara ini. Hanya saja, Gunawan mengaku tidak punya kewenangan menjelaskan maksud dan tujuan dari konsultasi publik tersebut. “Ya, besok (hari ini) memang ada konsultasi publik. Tapi, kami tidak punya kewenangan menjelaskan, karena kegiatan itu dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan,” ujar Gunawan.
Sementara itu, Bendesa Pakraman Kubutambahan, Jero Pasek Ketut Warkadea, mengaku akan mengajak seluruh elemen perwakilan warga dalam konsultasi publik di Lovina hari ini. Langkah tersebut dilakukan agar semua perwakilan warga dapat mendengarkan langsung isi dari konsultasi public tersebut.
“Ya, yang diundang memang Bendesa dan prajuru adat. Tapi, saya kembangkan mengundang seluruh elemen perwakilan krama adat, mulai dari Jro Mangku, perwakilan dadia, krama Desa Linggih, Peguyuban Prekange Besi Mejajar, kelian subak abian dan subak sawah. Agar semua elemen masyarakat terwakili dan mengetahui, jangan hanya Bendesa saja,” ungkap Jero Pasek Warkadea saat dihubungi terpisah, Senin kemarin.
Menurut Jero Pasek Warkadea, Desa Adat Kubutambahan menyambut baik konsultasi publik terkait proyek bandara ini. Karena dengan konsultasi publik ini, pihaknya akan mengetahui lebih detail terkait recana pembangunan bandara di Desa Kubutambahan.
“Sebelum Penlok memang harus ada konsultasi publik. Kami bisa mengetahui titik-titik koordinatnya di mana kalau lokasi bandara di darat. Kami juga ingin mengetahui masalah lahannya seperti apa,” terang Jero Pasek Warkadea.
Jro Pasek Warkadea juga berharap perwakilan krama yang dilibatkan dalam konsultasi publik hari ini dapat menyampaikan unek-uneknya, sehingga semua menjadi jelas dan gamblang. “Karena dalam konsultasi publik nanti aka nada sesi tanya jawab, setelah adanya pemaparan dari pihak Kemenhub,” katanya. *k19
Konsultasi publik ini digelar Kemenhub untuk menjaring aspirasi masyarakat, sebelum izin penetapan lokasi (Penlok) bandara dikeluarkan, awal tahun 2019. Informasi yang dihimpun NusaBali, Senin (17/12), konsultasi publik akan dilaksanakan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara Kemenhub di Hotel Banyualit, Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng, pagi ini sekitar pukul 08.30 Wita. Sesuai undangan, agenda konsultasi publik menghadirkan Gubernur Bali Wayan Koster bersama sejumlah pimpinan OPD Pemprov Bali dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana bersama pimpinan OPD Pemkab Buleleng.
Selain itu, Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub juga mengundang Bendesa Pakraman Kubutambahan, Prajuru Adat Kubutambahan, dan Perbekel Kubutambahan. Bendesa dan Perbekel dari dua desa tetangga di Kecamatan Kubutambahan juga diundang hadir, yakni Desa Bukti dan Desa Bulian. Bahkan, sejumlah Kelian Subak di wilayah Desa Ku-butambahan pun diundang hadir.
Saat dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, Senin kemarin, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng, Gede Gunawan AP, membenarkan agenda konsultasi publik terkait bandara ini. Hanya saja, Gunawan mengaku tidak punya kewenangan menjelaskan maksud dan tujuan dari konsultasi publik tersebut. “Ya, besok (hari ini) memang ada konsultasi publik. Tapi, kami tidak punya kewenangan menjelaskan, karena kegiatan itu dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan,” ujar Gunawan.
Sementara itu, Bendesa Pakraman Kubutambahan, Jero Pasek Ketut Warkadea, mengaku akan mengajak seluruh elemen perwakilan warga dalam konsultasi publik di Lovina hari ini. Langkah tersebut dilakukan agar semua perwakilan warga dapat mendengarkan langsung isi dari konsultasi public tersebut.
“Ya, yang diundang memang Bendesa dan prajuru adat. Tapi, saya kembangkan mengundang seluruh elemen perwakilan krama adat, mulai dari Jro Mangku, perwakilan dadia, krama Desa Linggih, Peguyuban Prekange Besi Mejajar, kelian subak abian dan subak sawah. Agar semua elemen masyarakat terwakili dan mengetahui, jangan hanya Bendesa saja,” ungkap Jero Pasek Warkadea saat dihubungi terpisah, Senin kemarin.
Menurut Jero Pasek Warkadea, Desa Adat Kubutambahan menyambut baik konsultasi publik terkait proyek bandara ini. Karena dengan konsultasi publik ini, pihaknya akan mengetahui lebih detail terkait recana pembangunan bandara di Desa Kubutambahan.
“Sebelum Penlok memang harus ada konsultasi publik. Kami bisa mengetahui titik-titik koordinatnya di mana kalau lokasi bandara di darat. Kami juga ingin mengetahui masalah lahannya seperti apa,” terang Jero Pasek Warkadea.
Jro Pasek Warkadea juga berharap perwakilan krama yang dilibatkan dalam konsultasi publik hari ini dapat menyampaikan unek-uneknya, sehingga semua menjadi jelas dan gamblang. “Karena dalam konsultasi publik nanti aka nada sesi tanya jawab, setelah adanya pemaparan dari pihak Kemenhub,” katanya. *k19
1
Komentar