Pesilat Komang Harik Adi Putra Sabet Gelar Juara Dunia
Sebelum pecundangi pesilat Thailand di babak final, Komang Harik Adi Putra lebih dulu membabat pendekar Malaysia, Mohd Al Jufferi Jamari, yang sempat mengalahkannya dalam Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2016 di Bali
Berselang Empat Bulan Setelah Sukses Rengkuh Medali Emas Bersejarah di Asian Games XVIII 2018
JAKARTA, NusaBali
Pesilat kebanggaan Bali, Komang Harik Adi Putra, 24, kembali mencatat prestasi membanggakan. Hanya berselang 4 bulan setelah sukses menjuarai Asian Games XVIII 2018 di Jakarta, Komang Harik sukses lagi menobatkan diri sebagai juara dunia dalam Kejuaraan Dunia Pencak Silat di Singapura, 11-17 Desember 2018. Pendekar Bakti Negara ini tampil sebagai juara dunia Kelas E (65-70 Kg) Putra, setelah di final mengalahkan pesilat Thailand, Khufaron Arsae.
Dalam tarung final Kelas E Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2018 di Singapura, Komang Harik harus berjuang ekstra untuk mengalahkan Khufaron Arsae. Namun, berkat keterampilan dan pengalamannya, Komang Harik akhirnya berhasil mengatasi pesilat Thailand itu dengan skor telak 5-0.
"Astungkara, saya dapat mengulang prestasi Asian Games 2018 dengan merebut medali emas di Kejuaraan Dunia 2018 ini. Saya sangat bersyukur atas capaian ini, karena bisa memberikan yang terbaik bagi Indonesia, khususnya buat Bali dan perguruan Bakti Negara," ujar Komang Harik saat dikonfirmasi NusaBali per telepon, Senin (17/12).
Menurut pesilat kelahiran 14 Oktober 1994 asal Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng ini, dirinya baru pertama kali berhadapan dengan Khufaron Arsae. Komang Harik pun belum mengetahui gaya permainan lawannya, sehingga tidak mudah untuk mengalahkan pesilat Thailand tersebut. Namun, dengan penuh keyakinan dan rasa percaya diri, dia berusaha mengatasi lawannya dan berhasil.
Komang Harik mengandalkan bantingan dan tendangan cepat agar dapat mematahkan perlawanan Khufaron Arsae. “Hasilnya, saya menang telak 5-0. Saya bisa membaca gerakan-gerakannya,” tutur anak bungsu dari 3 bersaudara keluarga pasangan I Ketut Mudastra dan Ni Nyoman Sarianis ini.
Bagi Komang Harik Adi Putra, ini untuk kali pertama tampil sebagai juara dunia pencak silat. Sebelumnya, dalam kasi perdana dalam Kejuaraan Dunia 2016 di Bali, Komang Harik gagal menjadi jawara karena terhenti di babak semifinal. Kala itu, jebolan S1 Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi IKIP PGRI Bali ini dipecundangi pesilat Malaysia, Mohd Al Jufferi Jamari.
Nah, dalam Kejuaraan Dunia 2018 di Singapura, Al Jufferi turun kembali. Namun, Komang Harik berhasil menaklukkan pesilat Malaysia itu di babak perempat final. Setelah sukses menggulung Al Jufferi, Komang Harik kembali mengalahkan pesilat tuan rumah Singapura, Muhammad Skahir bin Juanda, dengan skor telak 5-0 di babak semifinal. Puncaknya, di partai final Komang Harik membungkam Khufaron Arsae dengan skor telak 5-0 untuk sabet gelar jawara dunia.
Berkat sukses Komang Harik, kontingen Indonesia tampil sebagai juara umum tiga Kejuaraan Dunia 2018 di Singapura, dengan koleksi 5 medali emas, 5 perak, dan 5 perunggu. Indonesia berada di baswah tuan rumah Singapura dan Vietnam, yang masing-masing sabet 6 medali emas. "Dari 8 pesilat Indonesia yang masuk babak final, 5 orang berhasil sabet medali emas,” papar Komang Harik.
Empat bulan sebelumnya, Komang Harik Adi Putra ukir sejarah rebut medali emas Kelas E (65-70 Kg) Putra Asian Games di Jakarta, Agustus 2018 lalu. Kala itu, Komang Harik sukses mengalahkan jago Malaysia, Mohd Al Jufferi Jamari, dengan skor 4-1 di babak final. Ini emas bersejarah, karena cabang pencak silat untuk kali pertama dipertandingkan di jang Asian Games.
Selain Komang Harik, pesilat Bali yang juga sukses mempersembahkan medali emas bagi Indonesia dalam Asian Games 2018 itu adalah pasangan Ni Made Dwi Yanti/Sang Ayu Ketut Sidan Wilantari. Keduanya berjaya di nomor seni ganda putri. Seperti halnya Komang Harik, Ni Made Dwi Yanti/Sang Ayu Ketut Sidan Wilantari sama-sama pemegang medali emas SEA Games 2017.
Komang Harik Adi Putra sendiri mengenal olahraga pencak silat dari keluarganya. Maklum, keluarga besarnya dari pihak ayah dan ibu semuanya merupakan pesilat. Sang ayah, I Ketut Mudastra, adalah mantan pesilat yang sempat ikut kejuaraan dunia.
Awalnya, Komang Harik mendalami nomor laga dan sekaligus nomor seni cabang pencak silat. Dia sempat tampil di nomor seni tunggal dan beregu putra. Namun, sejak duduk di bangku SMAN 2 Denpasar, Komang Harik mulai konsentrasi nomor laga (pertarungan) saja. Nomor laga ini pula yang mengantarkan Harik Adi Putra dipercaya membela kontingen Indonesia ke Asian Games XVIII 2018 dan Kejuaraan Dunia 2018. *k22
JAKARTA, NusaBali
Pesilat kebanggaan Bali, Komang Harik Adi Putra, 24, kembali mencatat prestasi membanggakan. Hanya berselang 4 bulan setelah sukses menjuarai Asian Games XVIII 2018 di Jakarta, Komang Harik sukses lagi menobatkan diri sebagai juara dunia dalam Kejuaraan Dunia Pencak Silat di Singapura, 11-17 Desember 2018. Pendekar Bakti Negara ini tampil sebagai juara dunia Kelas E (65-70 Kg) Putra, setelah di final mengalahkan pesilat Thailand, Khufaron Arsae.
Dalam tarung final Kelas E Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2018 di Singapura, Komang Harik harus berjuang ekstra untuk mengalahkan Khufaron Arsae. Namun, berkat keterampilan dan pengalamannya, Komang Harik akhirnya berhasil mengatasi pesilat Thailand itu dengan skor telak 5-0.
"Astungkara, saya dapat mengulang prestasi Asian Games 2018 dengan merebut medali emas di Kejuaraan Dunia 2018 ini. Saya sangat bersyukur atas capaian ini, karena bisa memberikan yang terbaik bagi Indonesia, khususnya buat Bali dan perguruan Bakti Negara," ujar Komang Harik saat dikonfirmasi NusaBali per telepon, Senin (17/12).
Menurut pesilat kelahiran 14 Oktober 1994 asal Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng ini, dirinya baru pertama kali berhadapan dengan Khufaron Arsae. Komang Harik pun belum mengetahui gaya permainan lawannya, sehingga tidak mudah untuk mengalahkan pesilat Thailand tersebut. Namun, dengan penuh keyakinan dan rasa percaya diri, dia berusaha mengatasi lawannya dan berhasil.
Komang Harik mengandalkan bantingan dan tendangan cepat agar dapat mematahkan perlawanan Khufaron Arsae. “Hasilnya, saya menang telak 5-0. Saya bisa membaca gerakan-gerakannya,” tutur anak bungsu dari 3 bersaudara keluarga pasangan I Ketut Mudastra dan Ni Nyoman Sarianis ini.
Bagi Komang Harik Adi Putra, ini untuk kali pertama tampil sebagai juara dunia pencak silat. Sebelumnya, dalam kasi perdana dalam Kejuaraan Dunia 2016 di Bali, Komang Harik gagal menjadi jawara karena terhenti di babak semifinal. Kala itu, jebolan S1 Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi IKIP PGRI Bali ini dipecundangi pesilat Malaysia, Mohd Al Jufferi Jamari.
Nah, dalam Kejuaraan Dunia 2018 di Singapura, Al Jufferi turun kembali. Namun, Komang Harik berhasil menaklukkan pesilat Malaysia itu di babak perempat final. Setelah sukses menggulung Al Jufferi, Komang Harik kembali mengalahkan pesilat tuan rumah Singapura, Muhammad Skahir bin Juanda, dengan skor telak 5-0 di babak semifinal. Puncaknya, di partai final Komang Harik membungkam Khufaron Arsae dengan skor telak 5-0 untuk sabet gelar jawara dunia.
Berkat sukses Komang Harik, kontingen Indonesia tampil sebagai juara umum tiga Kejuaraan Dunia 2018 di Singapura, dengan koleksi 5 medali emas, 5 perak, dan 5 perunggu. Indonesia berada di baswah tuan rumah Singapura dan Vietnam, yang masing-masing sabet 6 medali emas. "Dari 8 pesilat Indonesia yang masuk babak final, 5 orang berhasil sabet medali emas,” papar Komang Harik.
Empat bulan sebelumnya, Komang Harik Adi Putra ukir sejarah rebut medali emas Kelas E (65-70 Kg) Putra Asian Games di Jakarta, Agustus 2018 lalu. Kala itu, Komang Harik sukses mengalahkan jago Malaysia, Mohd Al Jufferi Jamari, dengan skor 4-1 di babak final. Ini emas bersejarah, karena cabang pencak silat untuk kali pertama dipertandingkan di jang Asian Games.
Selain Komang Harik, pesilat Bali yang juga sukses mempersembahkan medali emas bagi Indonesia dalam Asian Games 2018 itu adalah pasangan Ni Made Dwi Yanti/Sang Ayu Ketut Sidan Wilantari. Keduanya berjaya di nomor seni ganda putri. Seperti halnya Komang Harik, Ni Made Dwi Yanti/Sang Ayu Ketut Sidan Wilantari sama-sama pemegang medali emas SEA Games 2017.
Komang Harik Adi Putra sendiri mengenal olahraga pencak silat dari keluarganya. Maklum, keluarga besarnya dari pihak ayah dan ibu semuanya merupakan pesilat. Sang ayah, I Ketut Mudastra, adalah mantan pesilat yang sempat ikut kejuaraan dunia.
Awalnya, Komang Harik mendalami nomor laga dan sekaligus nomor seni cabang pencak silat. Dia sempat tampil di nomor seni tunggal dan beregu putra. Namun, sejak duduk di bangku SMAN 2 Denpasar, Komang Harik mulai konsentrasi nomor laga (pertarungan) saja. Nomor laga ini pula yang mengantarkan Harik Adi Putra dipercaya membela kontingen Indonesia ke Asian Games XVIII 2018 dan Kejuaraan Dunia 2018. *k22
1
Komentar