Rekrut 300 Guru Kontrak
Atasi masalah krisis guru, Disdik akan merekrut sebanyak 300 guru dengan status guru kontrak. Dengan tambahan itu, total guru kontrak yang mencapai 742 orang.
Disdik Diminta Utamakan Guru Abdi
SINGARAJA, NusaBali
Pemkab Buleleng melalui Dinas Pendidikan (Disdik), akan menambah guru kontrak untuk mengurangi krisis guru di tahun 2016. Rencananya, penambahan guru kontrak itu mencapai 300 orang. Disdik pun diminta agar mengutamakan guru yang sudah mengabdi cukup lama.
Data pada Disdik, Selasa (27/10) menyebut, saat ini jumlah guru kontrak dari tingkat SD, SMP dan SMK telah mencapai 442 orang. Namun jumlah itu masih sangat minim dibanding angka kekurangan guru. Buleleng saat ini sedang alami kekurangan guru sekolah dasar (SD) dengan status pengawai negeri sipil (PNS) hingga 1.084 guru.
Rinciannya guru kelas 937, guru Penjaskes 97 orang, dan guru Agama sebanyak 50 orang. Sedangkan tingkat sekolah menengah dan atas, SMP dan SMA/SMK, Buleleng juga alami kekurangan sebanyak 30 orang, untuk posisi guru BK. Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah, karena jumlah guru yang memasuki masa pension tiap tahunnya mencapai 200 orang. Disisi lain, jatah formasi CPNS untuk guru sangat minim. Terakhir, di tahun 2014 lalu Buleleng hanya mendapat jatah formasi CPNS untuk guru sebanyak 39 orang.
Nah untuk mengurangi jumlah kekurangan guru itu, Disdik akan merekrut sebanyak 300 guru dengan status guru kontrak. Dengan tambahan itu, total guru kontrak yang mencapai 742 orang.
Terkait rencana rekrutmen tersebut, anggota Badan Anggaran (Bangar) Hj Mulyadi Putra menyatakan akan mengawal pendanaan proses rekrutmen tersebut agar tidak dirasionalisasi. Disamping itu, dirinya juga mendesak agar Disdik prioritaskan guru abdi yang sudah mengabdi cukup lama agar direkrut sebagai guru kontrak. “Kami dari Komisi IV, akan mengawal dananya. Karena kita kekurangan guru kan aneh, disatu sisi kita menyebut Singaraja ini sebagai Kota Pendidikan, tapi justru gurunya kurang. Tapi mekanisme rekrutmenya harus utamakan guru abdi,” kata politisi PPP asal Kecamatan Gerogak ini.
Sementara Kadis Pendidikan Ni Wayan Lugrahini menyatakan, saat ini masalah kekurangan guru di Buleleng memang sudah tergolong krusial. Pada tahun 2015 ini saja, ada 200 orang guru yang pensiun. Padahal saat ini saja Buleleng sudah kekurangan 1.084 orang guru. Sementara formasi perekrutan tenaga pendidik melalui rekrutmen pegawai negeri sipil (PNS), belum ada kejelasan dari kementerian. “Solusinya tahun depan kami rekrut 300 orang. Jadi nanti total tenaga pendidikan yang berstatus kontrak ada 742 orang. Tahun depan kami rekrut,” katanya.
Ia tak menampik jika saat ini Dinas Pendidikan Buleleng kesulitan mendistribusikan guru dengan status PNS, karena memang saat ini kekurangan guru PNS. Ia mencotohkan di SDN 2 Tunjung, yang saat ini hanya ada seorang guru PNS dan itu berstatus sebagai kepala sekolah. Demikian halnya yang terjadi di SDN 6 Pejarakan. “Nanti semua formasi tenaga pendidikan. Mulai dari SD, SMP, SMA dan SMK. Tapi kami prioritaskan guru kelas untuk di SD dulu, tentu kami prioritaskan guru abdinya dulu” imbuhnya.
Komentar