3 Dokter Hewan Bali Masuk PB PDHI
Tiga dokter hewan asal Bali masuk jajaran Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) masa bakti 2018-2022.
JAKARTA, NusaBali
Pelantikan berlangsung di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen. Pelantikan dihadiri oleh 14 orang anggota PDHI Bali serta disaksikan anggota Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi dan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.
Ketiga dokter hewan dari Pulau Dewata yang terpilih sebagai pengurus pusat merupakan pengurus PDHI cabang Bali. Di Pusat mereka menempati jabatan berbeda. Satu orang sebagai anggota di Komisi I PDHI yang membidangi Pengembangan Pendidikan Berkelanjutan Profesi. Dia adalah Drh. I Putu Gede Yudhi Arjentinia, M.Si.
Lalu Drh. Desak Putu Suryaningsih sebagai anggota Bidang Pengembangan Usaha Dana di Komisi XI. Kemudian Drh. Ni Made Restiati, Ketua Komisi IV yang menangani bidang Hubungan Lembaga dan Organisasi Internasional.
Menurut Ni Made Restiati, para pengurus pusat diambil dari daerah-daerah sehingga anggota dari daerah berdatangan ke Jakarta guna menyaksikan pelantikan.
Dari Bali ada 14 orang turut menyaksikan. "Namun hanya tiga orang dari Bali yang masuk menjadi pengurus di pusat," ujar Restiati kepada NusaBali usai pelantikan, Senin (17/12).
Sebagai salah satu orang yang terpilih menjadi pengurus, Restiati sangat senang. Baginya menjadi pengurus di pusat adalah sebuah tantangan. Oleh karena itu, perlu dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak agar ia dapat mengemban tugas dengan baik. Untuk menjadi pengurus pusat, kata Restiati, dilihat dari latar belakang serta visi dan misinya.
"Saya berada di bagian hubungan lembaga dan organisasi internasional, karena pernah sekolah di luar negeri, Australia. Skill komunikasi saya juga dilihat. Lantaran komunikasi saya dengan lembaga internasional baik. Diharapkan dengan memegang jabatan itu, komunikasi saya juga baik dengan organisasi di luar negeri," jelas Restiati.
Sejumlah agenda sudah Restiati siapkan. Antara lain akan menjalin hubungan dengan dunia internasional untuk bersama-sama mensinergi serta meningkatkan kemampuan dokter hewan. Selanjutnya mengadakan pertemuan-pertemuan, seminar maupun event bersifat internasional bagi dokter hewan.
"Biasanya pertemuan sering berlangsung di luar negeri. Kami ingin acara itu di bawa ke Bali, karena infrastruktur Bali lengkap untuk pertemuan dan wisata. Apalagi kami dari Bali pernah menggelar pertemuan dokter hewan se Asia pada November lalu yang dibuka oleh gubernur Bali," kata pendiri Bali Veterinary Clinic ini. *k22
Ketiga dokter hewan dari Pulau Dewata yang terpilih sebagai pengurus pusat merupakan pengurus PDHI cabang Bali. Di Pusat mereka menempati jabatan berbeda. Satu orang sebagai anggota di Komisi I PDHI yang membidangi Pengembangan Pendidikan Berkelanjutan Profesi. Dia adalah Drh. I Putu Gede Yudhi Arjentinia, M.Si.
Lalu Drh. Desak Putu Suryaningsih sebagai anggota Bidang Pengembangan Usaha Dana di Komisi XI. Kemudian Drh. Ni Made Restiati, Ketua Komisi IV yang menangani bidang Hubungan Lembaga dan Organisasi Internasional.
Menurut Ni Made Restiati, para pengurus pusat diambil dari daerah-daerah sehingga anggota dari daerah berdatangan ke Jakarta guna menyaksikan pelantikan.
Dari Bali ada 14 orang turut menyaksikan. "Namun hanya tiga orang dari Bali yang masuk menjadi pengurus di pusat," ujar Restiati kepada NusaBali usai pelantikan, Senin (17/12).
Sebagai salah satu orang yang terpilih menjadi pengurus, Restiati sangat senang. Baginya menjadi pengurus di pusat adalah sebuah tantangan. Oleh karena itu, perlu dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak agar ia dapat mengemban tugas dengan baik. Untuk menjadi pengurus pusat, kata Restiati, dilihat dari latar belakang serta visi dan misinya.
"Saya berada di bagian hubungan lembaga dan organisasi internasional, karena pernah sekolah di luar negeri, Australia. Skill komunikasi saya juga dilihat. Lantaran komunikasi saya dengan lembaga internasional baik. Diharapkan dengan memegang jabatan itu, komunikasi saya juga baik dengan organisasi di luar negeri," jelas Restiati.
Sejumlah agenda sudah Restiati siapkan. Antara lain akan menjalin hubungan dengan dunia internasional untuk bersama-sama mensinergi serta meningkatkan kemampuan dokter hewan. Selanjutnya mengadakan pertemuan-pertemuan, seminar maupun event bersifat internasional bagi dokter hewan.
"Biasanya pertemuan sering berlangsung di luar negeri. Kami ingin acara itu di bawa ke Bali, karena infrastruktur Bali lengkap untuk pertemuan dan wisata. Apalagi kami dari Bali pernah menggelar pertemuan dokter hewan se Asia pada November lalu yang dibuka oleh gubernur Bali," kata pendiri Bali Veterinary Clinic ini. *k22
Komentar