Okupansi Hotel Dekati 90 Persen
Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali menunjukkan lonjakan jelang Natal dan Tahun Baru 2019.
DENPASAR, NusaBali
Hal itu ditunjukkan okupansi atau tingkat hunian yang mengalami kenaikan antara 60-80 persen. Hingga datangnya Natal pada Selasa (25/12) sampai dengan 10 Januari 2019 tingkat hunian diperkirakan stabil di angka 90 persen. "Seiring mendekatnya Nataru tingkat hunian semakin meningkat," ujar Ketua Bali Asosiasi Hotel (BHA), Ricky Putra, Senin (17/12).
Menurut Ricky Putra, kenaikan tersebut bukan faktor promosi atau pun diskon harga atau tarif. Melainkan memang karena faktor puncak liburan. Malah dari penjelasan Ricky Putra, ada kenaikan rate antara 10 - 15 persen kamar hotel pada peak season kali ini. "Kenaikan tidak seketika, namun dalam publish rate resmi. Dan ini sudah lumrtah terjadi" jelasnya.
Tentu saja lanjut Ricky Putra, hal itu diimbangi dengan layanan semaksimal mungkin, mulai dari fasilitas hingga pengamanan. Dengan demikian wisatawan benar-benar merasa puas menikmati liburan mereka di Bali. Lonjakan wisatawan yang datang ke Bali tidak hanya dari Eropa, Amerika atau Australia, tetapi campur dengan wisatawan Nusantara. " Pokoknya campur, " ujar Ricky.
Sebelumnya kata Ricky Putra, tingkat hunian hotel sempat anjlok 50 persen pada November lalu. Selain karena faktor musiman, juga karena persoalan menyangkut informasi jual murah pariwisata Bali di China. *k17
Hal itu ditunjukkan okupansi atau tingkat hunian yang mengalami kenaikan antara 60-80 persen. Hingga datangnya Natal pada Selasa (25/12) sampai dengan 10 Januari 2019 tingkat hunian diperkirakan stabil di angka 90 persen. "Seiring mendekatnya Nataru tingkat hunian semakin meningkat," ujar Ketua Bali Asosiasi Hotel (BHA), Ricky Putra, Senin (17/12).
Menurut Ricky Putra, kenaikan tersebut bukan faktor promosi atau pun diskon harga atau tarif. Melainkan memang karena faktor puncak liburan. Malah dari penjelasan Ricky Putra, ada kenaikan rate antara 10 - 15 persen kamar hotel pada peak season kali ini. "Kenaikan tidak seketika, namun dalam publish rate resmi. Dan ini sudah lumrtah terjadi" jelasnya.
Tentu saja lanjut Ricky Putra, hal itu diimbangi dengan layanan semaksimal mungkin, mulai dari fasilitas hingga pengamanan. Dengan demikian wisatawan benar-benar merasa puas menikmati liburan mereka di Bali. Lonjakan wisatawan yang datang ke Bali tidak hanya dari Eropa, Amerika atau Australia, tetapi campur dengan wisatawan Nusantara. " Pokoknya campur, " ujar Ricky.
Sebelumnya kata Ricky Putra, tingkat hunian hotel sempat anjlok 50 persen pada November lalu. Selain karena faktor musiman, juga karena persoalan menyangkut informasi jual murah pariwisata Bali di China. *k17
Komentar