Harga Pertamax Belum Juga Diturunkan
PT Pertamina (Persero) masih memilih menahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubidi atau harga Pertamax Cs, meski telah berjanji ke pemerintah untuk menurunkan harga menyesuaikan dengan minyak dunia.
Pasca Harga Minyak Dunia Turun
JAKARTA, NusaBali
Sekretaris Perusahaan PT Pertamina (Persero), Syahrial Mukhtar mengatakan, saat ini Pertamina evaluasi besaran penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi, serta pergerakan harga minyak jika harga non subsidi diturunkan.
"Jadi harga BBM itu kita evaluasi. Kita banyak urusannya. Produknya banyak. Ada PSO (subisidi) dan Non PSO (non subsidi). kita masih review, kaji dulu," kata Syahrial, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), di Jakarta, Senin (17/12).
Menurut Syahrial, perubahan harga minyak di hulu tidak bisa dikaitkan dengan harga di hilir karena acuannya berbeda. Sehingga jika harga minyak mentah turun, belum tentu harga BBM di pasar merefleksi pergerakannya. "Perlu dipahami juga, harga di downstream itu nggak otomatis harga di upstream bergerak. Kan kita basisnya MOPS. Bukan acuan WTI atau Brent," tutur Syahrial dikutip liputan6.
Syahrial melanjutkan, Pertamina pun sedang mengantisipasi jika harga minyak kembali bergerak naik, sehingga masih menahan harga BBM nonsubsidi. "Ada time lapsenya. ini lagi kita review. Tiba-tiba naik lagi bagaimana. Ini kebijakan kita bagaimana menyikapi fluktuasi ini. Perlu kajian-kajian. Bulan depan bergerak enggak," tandasnya.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memerintahkan kepada PT Pertamina (Persero) untuk menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi atau Pertamax CS paling lambat Januari 2019. Jika Pertamina tidak melakukan hal tersebut maka Kementerian ESDM akan menjatuhkan sanksi.
Direktur Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, Pertamina sudah berkomitmen untuk menurunkan harga BBM nonsubsidi mengikuti penurunan harga minyak dunia yang terjadi belakangan ini. Pertamina berjanji untuk menurunkan Pertamax CS paling lambat Januari.
"Janjinya gitu. Ya janjinya Januari lah," kata Djoko, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (11/12) lalu.
Menurut Djoko, alasan Pertamina tidak langsung menurunkan harga BBM nonsubsidi saat ini karena perusahaan tersebut harus menghabiskan stok yang dibeli sebelum harga minyak mengalami penurunan. " Stok minyaknya banyak gitu loh," tuturnya.
Jika Pertamina tidak menurunkan harga BBM nonsubsidi sampai Januari 2019, Kementerian ESDM akan memanggil perusahaan energi plat merah tersebut, kemudian jika tidak ada perubahan maka kementerian ESDM siap menjatuhkan sanksi. "Kami panggil lagi, nanti kan kami berdasarkan objektif kan, kami kan punya formula tuh, formula harga," tandasnya. *
JAKARTA, NusaBali
Sekretaris Perusahaan PT Pertamina (Persero), Syahrial Mukhtar mengatakan, saat ini Pertamina evaluasi besaran penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi, serta pergerakan harga minyak jika harga non subsidi diturunkan.
"Jadi harga BBM itu kita evaluasi. Kita banyak urusannya. Produknya banyak. Ada PSO (subisidi) dan Non PSO (non subsidi). kita masih review, kaji dulu," kata Syahrial, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), di Jakarta, Senin (17/12).
Menurut Syahrial, perubahan harga minyak di hulu tidak bisa dikaitkan dengan harga di hilir karena acuannya berbeda. Sehingga jika harga minyak mentah turun, belum tentu harga BBM di pasar merefleksi pergerakannya. "Perlu dipahami juga, harga di downstream itu nggak otomatis harga di upstream bergerak. Kan kita basisnya MOPS. Bukan acuan WTI atau Brent," tutur Syahrial dikutip liputan6.
Syahrial melanjutkan, Pertamina pun sedang mengantisipasi jika harga minyak kembali bergerak naik, sehingga masih menahan harga BBM nonsubsidi. "Ada time lapsenya. ini lagi kita review. Tiba-tiba naik lagi bagaimana. Ini kebijakan kita bagaimana menyikapi fluktuasi ini. Perlu kajian-kajian. Bulan depan bergerak enggak," tandasnya.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memerintahkan kepada PT Pertamina (Persero) untuk menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi atau Pertamax CS paling lambat Januari 2019. Jika Pertamina tidak melakukan hal tersebut maka Kementerian ESDM akan menjatuhkan sanksi.
Direktur Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, Pertamina sudah berkomitmen untuk menurunkan harga BBM nonsubsidi mengikuti penurunan harga minyak dunia yang terjadi belakangan ini. Pertamina berjanji untuk menurunkan Pertamax CS paling lambat Januari.
"Janjinya gitu. Ya janjinya Januari lah," kata Djoko, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (11/12) lalu.
Menurut Djoko, alasan Pertamina tidak langsung menurunkan harga BBM nonsubsidi saat ini karena perusahaan tersebut harus menghabiskan stok yang dibeli sebelum harga minyak mengalami penurunan. " Stok minyaknya banyak gitu loh," tuturnya.
Jika Pertamina tidak menurunkan harga BBM nonsubsidi sampai Januari 2019, Kementerian ESDM akan memanggil perusahaan energi plat merah tersebut, kemudian jika tidak ada perubahan maka kementerian ESDM siap menjatuhkan sanksi. "Kami panggil lagi, nanti kan kami berdasarkan objektif kan, kami kan punya formula tuh, formula harga," tandasnya. *
1
Komentar