Dinas PKP Pantau Daging Berformalin
Petugas Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli memantau peredaran daging berformalin ke sejumlah pasar di Bangli.
BANGLI, NusaBali
Petugas melakukan pengecekan untuk memastikan daging yang beredar di pasaran layak konsumsi. Saat hari Penampahan Galungan, Dinas PKP akan menerjukan personelnya untuk mengecek babi sebelum dan sesudah dipotong.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas PKP Bangli, Sri Rahayu, mengatakan fokus pengecekan pada daging babi dan ayam. Tujuannya, mengantisipasi penjualan daging tidak layak konsumsi, terlebih jelang hari raya kebutuhan daging meningkat. “Sidak daging berformalin rutin kami lakukan. Sejauh ini belum ditemukan daging berformalin di Bangli,” ungkap Sri Rahayu, Selasa (18/12). Saat sidak, petugas mengambil sampel daging yang dijual pedagang untuk diuji menggunakan rapid test kit formalin.
Jelang hari raya Galungan, tepatnya pada hari Penampahan Galungan yang identik dengan memotong babi, Dinas PKP Bangli menerjukan petugasnya mengecek babi yang akan dipotong. Pengecekan lewat dua tahap yakni pemeriksaan antemortem yaitu pemeriksaan fisik luar babi yang belum dipotong dan postmortem yakni pemeriksaan bagian dalam babi setelah dipotong. Babi yang sehat secara klinis jatung dan paru-paru normal serta mata dan hidung juga normal.
Pemeriksaan postmortem dengan cara memeriksaan bagian dalam yakni hati, jantung, paru-paru, limpa dan bagian organ dalam lainnya. “Jika ditemukan kelainan dan ditemukan cacing hati maka daging tersebut layak disingkirkan,” terangnya. Pemeriksaan babi yang akan dipotong melibatkan petugas di masing-masing UPTD. Petugas akan melakukan pemantauan di lokasi pemotong/kelompok-kelompok warga. “Biasanya banyak kelompok mapatung, petugas melakukan pengambilan sampel. Pengecekan diambil secara acak. Minimal petugas di lapangan memantu di sekitar tempat tinggalnya,” jelas Sri Rahayu. *es
Petugas melakukan pengecekan untuk memastikan daging yang beredar di pasaran layak konsumsi. Saat hari Penampahan Galungan, Dinas PKP akan menerjukan personelnya untuk mengecek babi sebelum dan sesudah dipotong.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas PKP Bangli, Sri Rahayu, mengatakan fokus pengecekan pada daging babi dan ayam. Tujuannya, mengantisipasi penjualan daging tidak layak konsumsi, terlebih jelang hari raya kebutuhan daging meningkat. “Sidak daging berformalin rutin kami lakukan. Sejauh ini belum ditemukan daging berformalin di Bangli,” ungkap Sri Rahayu, Selasa (18/12). Saat sidak, petugas mengambil sampel daging yang dijual pedagang untuk diuji menggunakan rapid test kit formalin.
Jelang hari raya Galungan, tepatnya pada hari Penampahan Galungan yang identik dengan memotong babi, Dinas PKP Bangli menerjukan petugasnya mengecek babi yang akan dipotong. Pengecekan lewat dua tahap yakni pemeriksaan antemortem yaitu pemeriksaan fisik luar babi yang belum dipotong dan postmortem yakni pemeriksaan bagian dalam babi setelah dipotong. Babi yang sehat secara klinis jatung dan paru-paru normal serta mata dan hidung juga normal.
Pemeriksaan postmortem dengan cara memeriksaan bagian dalam yakni hati, jantung, paru-paru, limpa dan bagian organ dalam lainnya. “Jika ditemukan kelainan dan ditemukan cacing hati maka daging tersebut layak disingkirkan,” terangnya. Pemeriksaan babi yang akan dipotong melibatkan petugas di masing-masing UPTD. Petugas akan melakukan pemantauan di lokasi pemotong/kelompok-kelompok warga. “Biasanya banyak kelompok mapatung, petugas melakukan pengambilan sampel. Pengecekan diambil secara acak. Minimal petugas di lapangan memantu di sekitar tempat tinggalnya,” jelas Sri Rahayu. *es
1
Komentar