Dari Carrick hingga Zidane Masuk Bursa
Jose Mourinho akhirnya didepak dari Manchester United.
MANCHESTER, NusaBali
The Special One harus mengakhiri perjalanan selama dua musim lebih menangani 'Setan Merah'. Performa MU yang labil dalam beberapa musim ini menjadi alasan. Puncaknya, kekalahan dari Liverpool di akhir pekan kemarin membuat klub habis kesabaran.
Dalam pernyataannya, MU mengaku akan menggantikan Mourinho dengan care taker sampai akhir musim yang kemungkinan besar adalah Michael Carrick. Sementara di media sudah bermunculan sejumlah nama yang digadang-gadang akan menangani MU nanti. Setidaknya ada empat pelatih yang dikaitkan, termasuk Carrick sendiri.
Dalam waktu paling lama 48 jam, sosok caretaker akan ditentukan. Sky Sports melaporkan, mantan pemain MU, Michael Carrick, menjadi calon kuat caretaker MU hingga akhir musim 2018/19.
Carrick memang sebelumnya sudah menimba pengalaman mengelola tim bersama Mourinho. Saat MU ditangani Mourinho, Carrick masuk ke dalam susunan kepelatihan.
Andai menjadi caretaker, Carrick akan mengikuti jejak seniornya, Ryan Giggs, yang sebelumnya sempat mengambil pos serupa. Nantinya, Carrick akan ditemani oleh Kieran McKenna. Selain itu masih ada calon lain untuk mengisi pos caretaker MU. BBC melansir, Nicky Butt juga masuk ke dalam nominasi.
Sementara itu mantan pemain MU Gary Neville menyebut Mauricio Pochettino adalah pribadi yang pantas menjadi kandidat sebagai juru latih.
Bursa juga mengarah pada nama Zinedine Zidane. Jurnalis tersohor asal Prancis, Julien Laurens, meyakini bahwa Zinedine Zidane akan tertarik jika mendapatkan tawaran melatih MU. Laurens percaya Zidane tidak akan menolak tawaran tersebut.
Kepada talkSPORT, Julien Laurens menyebutkan jika peluang Zinedine Zidane untuk melatih MU sangat terbuka. Selain tidak sedang terikat kontrak dengan klub lain, Laurens menilai Zidane adalah solusi tepat bagi MU. "Zidane akan tergoda, saya pikir dia akan sangat menyukai tawaran itu. Baginya, dia sangat pantas mengelola manajemen klub, itu adalah kelebihan terbesarnya," ujar Laurens.
"Zidane telah meningkatkan banyak hal selama dua setengah tahun di Real Madrid, juga secara taktik dan membaca permainan. Tapi, hal terbaik adalah bagaimana caranya mampu mengelola ruang ganti."
"Dia membuat semua orang, bahkan pemain yang masih muda, merasa sebagai pemain penting," ujar Laurens. Pandangan berbeda diletupkan Sky Bet. Rumah taruhan ini yakin Conte mempunyai peluang 8/1 untuk menjadi pelatih MU. Posisi tersebut menempatkan Conte di posisi ketiga dalam taruhan manajerial, dengan Carrick menjadi favorit pada 10/11, Zinedine Zidane di urutan kedua pada 4/1 dan Nicky Butt juga pada 8/1.
Mantan pelatih Juventus dan Italia membawa Chelsea meraih gelar Premier League pada 2017 tetapi dipecat pada Juli setelah gagal mempertahankan gelar. Conte kemudian dikaitkan menggantikan Julen Lopetegui di Real Madrid, tetapi klub asal Spanyol itu memilih mempromosikan mantan pemain sayap Inter Milan, Santiago Solari sebagai gantinya.
Meskipun demikian, Conte yang kini berusia 49 tahun itu tetap menjadi favorit karena bisa mengangkat karir Paul Pogba saat di Juve dan kini kembali tenggelam di MU.*
The Special One harus mengakhiri perjalanan selama dua musim lebih menangani 'Setan Merah'. Performa MU yang labil dalam beberapa musim ini menjadi alasan. Puncaknya, kekalahan dari Liverpool di akhir pekan kemarin membuat klub habis kesabaran.
Dalam pernyataannya, MU mengaku akan menggantikan Mourinho dengan care taker sampai akhir musim yang kemungkinan besar adalah Michael Carrick. Sementara di media sudah bermunculan sejumlah nama yang digadang-gadang akan menangani MU nanti. Setidaknya ada empat pelatih yang dikaitkan, termasuk Carrick sendiri.
Dalam waktu paling lama 48 jam, sosok caretaker akan ditentukan. Sky Sports melaporkan, mantan pemain MU, Michael Carrick, menjadi calon kuat caretaker MU hingga akhir musim 2018/19.
Carrick memang sebelumnya sudah menimba pengalaman mengelola tim bersama Mourinho. Saat MU ditangani Mourinho, Carrick masuk ke dalam susunan kepelatihan.
Andai menjadi caretaker, Carrick akan mengikuti jejak seniornya, Ryan Giggs, yang sebelumnya sempat mengambil pos serupa. Nantinya, Carrick akan ditemani oleh Kieran McKenna. Selain itu masih ada calon lain untuk mengisi pos caretaker MU. BBC melansir, Nicky Butt juga masuk ke dalam nominasi.
Sementara itu mantan pemain MU Gary Neville menyebut Mauricio Pochettino adalah pribadi yang pantas menjadi kandidat sebagai juru latih.
Bursa juga mengarah pada nama Zinedine Zidane. Jurnalis tersohor asal Prancis, Julien Laurens, meyakini bahwa Zinedine Zidane akan tertarik jika mendapatkan tawaran melatih MU. Laurens percaya Zidane tidak akan menolak tawaran tersebut.
Kepada talkSPORT, Julien Laurens menyebutkan jika peluang Zinedine Zidane untuk melatih MU sangat terbuka. Selain tidak sedang terikat kontrak dengan klub lain, Laurens menilai Zidane adalah solusi tepat bagi MU. "Zidane akan tergoda, saya pikir dia akan sangat menyukai tawaran itu. Baginya, dia sangat pantas mengelola manajemen klub, itu adalah kelebihan terbesarnya," ujar Laurens.
"Zidane telah meningkatkan banyak hal selama dua setengah tahun di Real Madrid, juga secara taktik dan membaca permainan. Tapi, hal terbaik adalah bagaimana caranya mampu mengelola ruang ganti."
"Dia membuat semua orang, bahkan pemain yang masih muda, merasa sebagai pemain penting," ujar Laurens. Pandangan berbeda diletupkan Sky Bet. Rumah taruhan ini yakin Conte mempunyai peluang 8/1 untuk menjadi pelatih MU. Posisi tersebut menempatkan Conte di posisi ketiga dalam taruhan manajerial, dengan Carrick menjadi favorit pada 10/11, Zinedine Zidane di urutan kedua pada 4/1 dan Nicky Butt juga pada 8/1.
Mantan pelatih Juventus dan Italia membawa Chelsea meraih gelar Premier League pada 2017 tetapi dipecat pada Juli setelah gagal mempertahankan gelar. Conte kemudian dikaitkan menggantikan Julen Lopetegui di Real Madrid, tetapi klub asal Spanyol itu memilih mempromosikan mantan pemain sayap Inter Milan, Santiago Solari sebagai gantinya.
Meskipun demikian, Conte yang kini berusia 49 tahun itu tetap menjadi favorit karena bisa mengangkat karir Paul Pogba saat di Juve dan kini kembali tenggelam di MU.*
Komentar