Harga Telur Melambung, Pakan Membumbung
Harga telur ayam terus terkerek naik memasuki jelang Natal, Galungan dan Tahun Baru.
DENPASAR, NusaBali
Terpantau di pasaran per krat (30 butir) untuk telor ukuran besar dibandrol Rp 44.000. Naik dari harga sebelumnya berkisar Rp 35.000 sampai Rp 36.000 per krat. Demikian juga telur ukuran sedang dan kecil, harganya masing-masing Rp 40.000 dan Rp 38.000.
“Tapi sampai saat ini pengiriman masih lancar,” ujar I Wayan Purna, seorang pedagang di Pasar Kumbasari, Denpasar, Rabu (19/12). Pembeli, kata Purna, sebagian besar juga memaklumi kenaikan karena faktor hari raya keagamaan dan jelang keramaian tahun baru.
Besaran harga telur di pasaran juga tidak jauh beda dengan pantauan harga Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi pada Rabu kemarin. Hasil pantauan menunjukkan harga telur ayam ras atau telur merah rata-rata Rp 24.000 per kg. Satu kg terdiri dari 16 butir telor. Sehingga harganya sekitar Rp 1.466 per butir.
Terpisah pengusaha/produsen telur tidak menampik kenaikan harga. Selain faktor meningkatnya permintaan karena faktor hari raya keagamaan dan perayaan tahun baru, kenaikan harga telur juga dipengaruhi naiknya harga pakan, khususnya jagung. Harga jagung berkisar Rp 6.500 per kg sampai Rp 7.000. Sedang harga sebelumnya berkisar Rp 3.500- Rp 4000 per kg. Kenaikan harga jagung, karena pasokan seret. Penurunan pasokan karena produksi menurun akibat musim hujan. Jagung merupakan komponen terbesar dari pakan ayam petelur antara 45-50 persen.
Sebagian besar jagung pakan ayam dipasok dari Lombok dan Sumbawa, NTB dan juga dari Jawa. Setelah jagung komponen lain adalah konsentrat dan bekatul.“Harga pakan naik, sehingga harga telur juga terpaksa naik naik,” ungkap I Nengah Sarjana, seorang peternak ayam petelur di Bangli.
Sarjana yang juga Ketua Pinsar Layer Bali, mengatakan produksi telur di untuk Bali sekitar 3,5 – 4 juta butir per hari. “Selain untuk memasok kebutuhan telur lokal di Bali, juga untuk pasokan ke luar daerah,” tambah Sarjana.
Sebelumnya Kabid Kesehatan Hewan Verteriner Dinas Peternakan Provinsi Ni Made Sukerni mengatakan pemintaan telur juga datang dari dari luar daerah, seperti dari NTB dan NTT. *k17
Terpantau di pasaran per krat (30 butir) untuk telor ukuran besar dibandrol Rp 44.000. Naik dari harga sebelumnya berkisar Rp 35.000 sampai Rp 36.000 per krat. Demikian juga telur ukuran sedang dan kecil, harganya masing-masing Rp 40.000 dan Rp 38.000.
“Tapi sampai saat ini pengiriman masih lancar,” ujar I Wayan Purna, seorang pedagang di Pasar Kumbasari, Denpasar, Rabu (19/12). Pembeli, kata Purna, sebagian besar juga memaklumi kenaikan karena faktor hari raya keagamaan dan jelang keramaian tahun baru.
Besaran harga telur di pasaran juga tidak jauh beda dengan pantauan harga Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi pada Rabu kemarin. Hasil pantauan menunjukkan harga telur ayam ras atau telur merah rata-rata Rp 24.000 per kg. Satu kg terdiri dari 16 butir telor. Sehingga harganya sekitar Rp 1.466 per butir.
Terpisah pengusaha/produsen telur tidak menampik kenaikan harga. Selain faktor meningkatnya permintaan karena faktor hari raya keagamaan dan perayaan tahun baru, kenaikan harga telur juga dipengaruhi naiknya harga pakan, khususnya jagung. Harga jagung berkisar Rp 6.500 per kg sampai Rp 7.000. Sedang harga sebelumnya berkisar Rp 3.500- Rp 4000 per kg. Kenaikan harga jagung, karena pasokan seret. Penurunan pasokan karena produksi menurun akibat musim hujan. Jagung merupakan komponen terbesar dari pakan ayam petelur antara 45-50 persen.
Sebagian besar jagung pakan ayam dipasok dari Lombok dan Sumbawa, NTB dan juga dari Jawa. Setelah jagung komponen lain adalah konsentrat dan bekatul.“Harga pakan naik, sehingga harga telur juga terpaksa naik naik,” ungkap I Nengah Sarjana, seorang peternak ayam petelur di Bangli.
Sarjana yang juga Ketua Pinsar Layer Bali, mengatakan produksi telur di untuk Bali sekitar 3,5 – 4 juta butir per hari. “Selain untuk memasok kebutuhan telur lokal di Bali, juga untuk pasokan ke luar daerah,” tambah Sarjana.
Sebelumnya Kabid Kesehatan Hewan Verteriner Dinas Peternakan Provinsi Ni Made Sukerni mengatakan pemintaan telur juga datang dari dari luar daerah, seperti dari NTB dan NTT. *k17
1
Komentar