SMAN Bali Mandara Juara I Perpustakaan Se-Indonesia
Kado manis kembali didapatkan SMAN Bali Mandara, Buleleng di pengujung tahun 2018 ini.
SINGARAJA, NusaBali
Sekolah unggulan yang didedikasikan kepada anak kurang mampu di Bali ini raih penghargaan sebagai Juara I Pengelolaan Perpustakaan Terbaik Tingkat Nasional 2018 versi Bank Indonesia (BI). Penghargaan Juara I Perpustakaan Terbaik Nasional 2018 ini diterima Kepala Sekolah (Kasek) SMAN Bali Mandara, Drs I Nyoman Darta MPd, Senin (17/12) lalu. Sebelum dinobatkan sebagai sekolah dengan pengelolaan perpustakaan terbaik nasional, SMAN Bali Mandara merupakan salah satu sekolah yang dilirik oleh BI untuk menerima bantuan BI Corner berupa ‘sudut baca’.
BI Corner yang dilaunching di SMAN Bali Mandara, Mret 2018, itu juga dilengkapi dengan berbagai jenis dan judul buku, serta fasilitas membaca yang sangat nyaman. Dalam perjalannya, di akhir tahun 2018 ini BI melakukan evaluasi dan penilaian ketepatsasaran bantuan yang diberikan kepada sekolah bersangkutan untuk membantu gerakan literasinya.
Seluruh sekolah dan universitas binaan BI yang totalnya mencapai 721 unit diwjibkan mengirimkan sejumlah berkas menyangkut pengelolaan perpustakaan, September 2018 lalu, termasuk SMAN Bali Mandara. Berkas dimaksud, antara lain, soal kunjungan, kegiatan, dan paper based. Selanjutnya, dalam evaluasi, BI Corner yang ada di masing-masing sekolah juga mendapatkan visitasi langsung dari Tim BI. Ha-silnya kemudian dipaparkan di hadapan dewan juri dari BI. Ternyata, SMAN Bali Mandara terpilih menjadi yang terbaik tingkat nasional.
Kasek SMAN Bali Mandara, Nyoman Darta, mengatakan perjuangan untuk mendapatkan bantuan BI Corner itu bukanlah sesuatu yang mudah. Dari ratusan ribu sekolah semua jenjang di Indonesia, BI melakukan seleksi yang sangat ketat. Sekolah yang dipilih untuk menerima bantuan adalah sekolah yang memang benar-benar memiliki track record prestasi gemilang. BI Corner hanya ada dua unit di Bu-leleng. Selain di SMAN Bali Mandara, juga di Undiksha Singaraja. Sedangkan di seluruh Bali, total ada 8 sekolah berhasil mendapatkan bantuan BI Corner.
“Salah satu faktor sekolah kami dilirik, karena sering juara di nasional dna internasional dalam berbagai lomba,” ujar Nyoman Darta saat ditemui NusaBali di SMAN Bali Mandara di Banjar Air Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Rabu (19/12) sore.
Menurut Darta, dalam presentasinya beberapa waktu lalu, SMAN Bali Mandara mengangkat soal aktifasi BI Corner Berbasis Relawan. Jadi, BI Corner dan seluruh ruangan serta benda termasuk sistem di perpustakaan tidak hanya dikelola oleh Kepala Perpustakaan dan stafnya saja, melainkan juga melibatkan relawan dari siswa yang disebut ‘SMANBARA Librarian Team (SLT)’.
Pembentukan kelompok relawan siswa yang menyebut dirinya SLT itu berawal dari persoalan keterbatasan tenaga perpustakaan yang harus menangani tugas segudang. “Perpustakaan di sekolah kami buka dari jam 7 pagi sampai jam 10 malam. Sedangkan kepala perpustakaan dan stafnya hanya 3 orang. Kalau semua pekerjaan mereka ambil, ya berat, sehingga kami bentuk relawan SLT ini,” papar Darta, Kasek Berprestasi yang baru saja dinobatkan sebagai Terbaik I Lomba Penulisan Artikel Ilmiah Populer Se-Indonesia 2018.
Relawan SLT yang dibentuk ini berjumlah 18 orang. Anggotanya tidak asal comot. Menurut Darta, siswa SMAN Bali Mandara harus menjalani seleksi yang sangat ketat untuk bisa terpilih jadi relawan SLT, mulai dari tes wawasan perpustakaan, tes wawancara, hingga uji kepekaan terhadap perpustaan SMAN Bali Mandara yang bernama ‘Pustaka Widya Mandara’.
Relawan SLT, kata Darta, sudah terbentuk sebelum ada bantuan BI Corner di SMAN Bali Mandara. Seluruh relawan LT bertugas bergantian menggantikan tugas staf perpustakaan saat jam kosong pembelajaraan, dari petang hingga tutup malam pukul 21.30 Wita. Mereka juga mengurusi segala persoalan terkait pengelolaan perpustakaan, mulai dari labeling, penomoran, pengaturan pada rak, sirkulasi peminjaman, hingga beres-beres.
Hal itulah yang disebut Darta menjadi nilai plus dalam penjurian lomba. Bahkan, SMAN Bali Mandara mendapatkan skor di atas angka maksimal. “Nilai kami katanya 1.026, sedangkan skor maksimal itu hanya 1.000. Jadi, ada 10 poin penilaian yang masing-masing maksimalnya 100. Poin tambahannya karena relawan SLT yang kami miliki,” tandas mantan Kasek SMAN 1 Singaraja ini.
Darta mengatakan, BI Corner yang menyediakan pojok baca dengan ratusan koleksi bukunya, cukup jadi pelecut motivasi bagi siswa, guru, dan warga sekolah di SMAN Bali Mandara. Menurut Darta, sekolah dengan penerapan sistem berasrama ini sangat memerlukan perpustaan untuk mengisi waktu luang, selain juga tuntutan Riset Based School (RBS) yang mengharuskan satu siswa menghasilkan minimal satu penelitian selama mengenyam pendidikan di SMAN Bali Mandara. Kesadaran siswa untuk membaca minimal 15 menit sebelum jam belajar dan di sela-sela waktu luang, juga membuat mereka selalu kekurangan referensi bacaan.
Sementara itu, Kepala Pustaka Widya Mandara SMAN Bali Mandara, I Gusti Agung Wisnu Wibowo, mengatakan sejauh ini pengelolaan perpustakaan di sekolahnya memang sangat terbantu oleh relawan SLT. Sebagai pengelola perpustakaan di era milenial, mereka juga tak hanya melayani siswa di dalam perpustakaan saja, tapi juga melakukan kegiatan outing ke luar sekolah dengan menyasar sekolah terdekat, untuk mengedukasi orang lain. Misalnya, ke siswa SD yang ada di sekitar SMAN Bali Mandara.
“Mereka (relawan SLT, Red) selain mengganti tugas staf pada sore hingga malam dan full time di hari Minggu, juga melakukan layanan hingga jual beli kewirausahaan kami di perpustakaan. Selain itu, juga ada sosialisasi ke SD sebagai kegiatan literasi,” papar IGA Wisnu yang sore itu didampingi stafnya, Putu Ngurah Suardika, dan Ketua SLT SMAN Bali Mandara Komang Partawan. Menurut IGA Wisno, hingga kini Pustaka Widya Mandara memiliki koleksi 6.651 buku dengan 3.240 judul. *k23
Sekolah unggulan yang didedikasikan kepada anak kurang mampu di Bali ini raih penghargaan sebagai Juara I Pengelolaan Perpustakaan Terbaik Tingkat Nasional 2018 versi Bank Indonesia (BI). Penghargaan Juara I Perpustakaan Terbaik Nasional 2018 ini diterima Kepala Sekolah (Kasek) SMAN Bali Mandara, Drs I Nyoman Darta MPd, Senin (17/12) lalu. Sebelum dinobatkan sebagai sekolah dengan pengelolaan perpustakaan terbaik nasional, SMAN Bali Mandara merupakan salah satu sekolah yang dilirik oleh BI untuk menerima bantuan BI Corner berupa ‘sudut baca’.
BI Corner yang dilaunching di SMAN Bali Mandara, Mret 2018, itu juga dilengkapi dengan berbagai jenis dan judul buku, serta fasilitas membaca yang sangat nyaman. Dalam perjalannya, di akhir tahun 2018 ini BI melakukan evaluasi dan penilaian ketepatsasaran bantuan yang diberikan kepada sekolah bersangkutan untuk membantu gerakan literasinya.
Seluruh sekolah dan universitas binaan BI yang totalnya mencapai 721 unit diwjibkan mengirimkan sejumlah berkas menyangkut pengelolaan perpustakaan, September 2018 lalu, termasuk SMAN Bali Mandara. Berkas dimaksud, antara lain, soal kunjungan, kegiatan, dan paper based. Selanjutnya, dalam evaluasi, BI Corner yang ada di masing-masing sekolah juga mendapatkan visitasi langsung dari Tim BI. Ha-silnya kemudian dipaparkan di hadapan dewan juri dari BI. Ternyata, SMAN Bali Mandara terpilih menjadi yang terbaik tingkat nasional.
Kasek SMAN Bali Mandara, Nyoman Darta, mengatakan perjuangan untuk mendapatkan bantuan BI Corner itu bukanlah sesuatu yang mudah. Dari ratusan ribu sekolah semua jenjang di Indonesia, BI melakukan seleksi yang sangat ketat. Sekolah yang dipilih untuk menerima bantuan adalah sekolah yang memang benar-benar memiliki track record prestasi gemilang. BI Corner hanya ada dua unit di Bu-leleng. Selain di SMAN Bali Mandara, juga di Undiksha Singaraja. Sedangkan di seluruh Bali, total ada 8 sekolah berhasil mendapatkan bantuan BI Corner.
“Salah satu faktor sekolah kami dilirik, karena sering juara di nasional dna internasional dalam berbagai lomba,” ujar Nyoman Darta saat ditemui NusaBali di SMAN Bali Mandara di Banjar Air Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Rabu (19/12) sore.
Menurut Darta, dalam presentasinya beberapa waktu lalu, SMAN Bali Mandara mengangkat soal aktifasi BI Corner Berbasis Relawan. Jadi, BI Corner dan seluruh ruangan serta benda termasuk sistem di perpustakaan tidak hanya dikelola oleh Kepala Perpustakaan dan stafnya saja, melainkan juga melibatkan relawan dari siswa yang disebut ‘SMANBARA Librarian Team (SLT)’.
Pembentukan kelompok relawan siswa yang menyebut dirinya SLT itu berawal dari persoalan keterbatasan tenaga perpustakaan yang harus menangani tugas segudang. “Perpustakaan di sekolah kami buka dari jam 7 pagi sampai jam 10 malam. Sedangkan kepala perpustakaan dan stafnya hanya 3 orang. Kalau semua pekerjaan mereka ambil, ya berat, sehingga kami bentuk relawan SLT ini,” papar Darta, Kasek Berprestasi yang baru saja dinobatkan sebagai Terbaik I Lomba Penulisan Artikel Ilmiah Populer Se-Indonesia 2018.
Relawan SLT yang dibentuk ini berjumlah 18 orang. Anggotanya tidak asal comot. Menurut Darta, siswa SMAN Bali Mandara harus menjalani seleksi yang sangat ketat untuk bisa terpilih jadi relawan SLT, mulai dari tes wawasan perpustakaan, tes wawancara, hingga uji kepekaan terhadap perpustaan SMAN Bali Mandara yang bernama ‘Pustaka Widya Mandara’.
Relawan SLT, kata Darta, sudah terbentuk sebelum ada bantuan BI Corner di SMAN Bali Mandara. Seluruh relawan LT bertugas bergantian menggantikan tugas staf perpustakaan saat jam kosong pembelajaraan, dari petang hingga tutup malam pukul 21.30 Wita. Mereka juga mengurusi segala persoalan terkait pengelolaan perpustakaan, mulai dari labeling, penomoran, pengaturan pada rak, sirkulasi peminjaman, hingga beres-beres.
Hal itulah yang disebut Darta menjadi nilai plus dalam penjurian lomba. Bahkan, SMAN Bali Mandara mendapatkan skor di atas angka maksimal. “Nilai kami katanya 1.026, sedangkan skor maksimal itu hanya 1.000. Jadi, ada 10 poin penilaian yang masing-masing maksimalnya 100. Poin tambahannya karena relawan SLT yang kami miliki,” tandas mantan Kasek SMAN 1 Singaraja ini.
Darta mengatakan, BI Corner yang menyediakan pojok baca dengan ratusan koleksi bukunya, cukup jadi pelecut motivasi bagi siswa, guru, dan warga sekolah di SMAN Bali Mandara. Menurut Darta, sekolah dengan penerapan sistem berasrama ini sangat memerlukan perpustaan untuk mengisi waktu luang, selain juga tuntutan Riset Based School (RBS) yang mengharuskan satu siswa menghasilkan minimal satu penelitian selama mengenyam pendidikan di SMAN Bali Mandara. Kesadaran siswa untuk membaca minimal 15 menit sebelum jam belajar dan di sela-sela waktu luang, juga membuat mereka selalu kekurangan referensi bacaan.
Sementara itu, Kepala Pustaka Widya Mandara SMAN Bali Mandara, I Gusti Agung Wisnu Wibowo, mengatakan sejauh ini pengelolaan perpustakaan di sekolahnya memang sangat terbantu oleh relawan SLT. Sebagai pengelola perpustakaan di era milenial, mereka juga tak hanya melayani siswa di dalam perpustakaan saja, tapi juga melakukan kegiatan outing ke luar sekolah dengan menyasar sekolah terdekat, untuk mengedukasi orang lain. Misalnya, ke siswa SD yang ada di sekitar SMAN Bali Mandara.
“Mereka (relawan SLT, Red) selain mengganti tugas staf pada sore hingga malam dan full time di hari Minggu, juga melakukan layanan hingga jual beli kewirausahaan kami di perpustakaan. Selain itu, juga ada sosialisasi ke SD sebagai kegiatan literasi,” papar IGA Wisnu yang sore itu didampingi stafnya, Putu Ngurah Suardika, dan Ketua SLT SMAN Bali Mandara Komang Partawan. Menurut IGA Wisno, hingga kini Pustaka Widya Mandara memiliki koleksi 6.651 buku dengan 3.240 judul. *k23
1
Komentar