'Pasar Tumpah' Sambut Kedatangan Galungan
Aktivitas jual beli warga mendekati Hari Raya Galungan, Rabu (26/12), terus meningkat.
DENPASAR, NusaBali
Akibatnya ‘pasar tumpah’ bermunculan, karena areal pasar-pasar umum yang ada tak lagi bisa memuat luberan pedagang dan pembeli. Seperti yang terlihat di Pasar Wangaya, Pemecutan Kaja Denpasar, Kamis (20/12). Karena tak tertampung di dalam pasar, para pedagang terpaksa memanfaatkan trotoar dan pinggiran jalan untuk menggelar dagangan.
Hampir seluruhnya pedagang bahan dan perlengkapan upacara. Di antaranya beraneka jenis bunga dan canang. “Nggih karena di dalam kan sudah penuh,” ujar seorang pedagang.
Menariknya, harga beberapa jenis bunga yang biasanya melonjak jelang Galungan, justru terbilang murah. Harga bunga pacar, misalnya. Pada Galungan 6 bulan lalu harganya menembus Rp 18.000 per kilogram, namun Kamis kemarin harga per kilogram berkisar Rp 8.000 – Rp 10.000. “Kemarin ( Rabu, 19/12) malah Rp 9.000 per kilogram,” ungkap Komang Ariani, seorang pedagang bunga asal Buleleng.
Bunga ratna dijual Rp 2.000 per ikat. Sedangkan teratai lumayan mahal, Rp 5.000 per pucuk. Adapun bunga gumitir harganya relatif stabil, Rp 40.000 per kilogram.
Komang Ariani menyebut harga yang lebih terjangkau dikarenakan beberapa tempat sedang puncak panen bunga. “Namanya pekenan, kadang mahal, bisa murah,” ujar Ariani.
Selain itu toko dan pusat penjualan bahan penjor juga mulai didatangi warga untuk beli peralatan penjor. Mulai dari sampian, janur, padi, kober dan yang lainnya. “Sudah mulai ada yang belanja. Besok (Jumat, 21/12) sampai dengan Senin (24/12) kemungkinan kian ramai,” ujar I Wayan Semarara, seorang pedagang bahan dan peralatan penjor di sekitar Pasar Agung, Banjar Peninjoan, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar Utara. *k17
Akibatnya ‘pasar tumpah’ bermunculan, karena areal pasar-pasar umum yang ada tak lagi bisa memuat luberan pedagang dan pembeli. Seperti yang terlihat di Pasar Wangaya, Pemecutan Kaja Denpasar, Kamis (20/12). Karena tak tertampung di dalam pasar, para pedagang terpaksa memanfaatkan trotoar dan pinggiran jalan untuk menggelar dagangan.
Hampir seluruhnya pedagang bahan dan perlengkapan upacara. Di antaranya beraneka jenis bunga dan canang. “Nggih karena di dalam kan sudah penuh,” ujar seorang pedagang.
Menariknya, harga beberapa jenis bunga yang biasanya melonjak jelang Galungan, justru terbilang murah. Harga bunga pacar, misalnya. Pada Galungan 6 bulan lalu harganya menembus Rp 18.000 per kilogram, namun Kamis kemarin harga per kilogram berkisar Rp 8.000 – Rp 10.000. “Kemarin ( Rabu, 19/12) malah Rp 9.000 per kilogram,” ungkap Komang Ariani, seorang pedagang bunga asal Buleleng.
Bunga ratna dijual Rp 2.000 per ikat. Sedangkan teratai lumayan mahal, Rp 5.000 per pucuk. Adapun bunga gumitir harganya relatif stabil, Rp 40.000 per kilogram.
Komang Ariani menyebut harga yang lebih terjangkau dikarenakan beberapa tempat sedang puncak panen bunga. “Namanya pekenan, kadang mahal, bisa murah,” ujar Ariani.
Selain itu toko dan pusat penjualan bahan penjor juga mulai didatangi warga untuk beli peralatan penjor. Mulai dari sampian, janur, padi, kober dan yang lainnya. “Sudah mulai ada yang belanja. Besok (Jumat, 21/12) sampai dengan Senin (24/12) kemungkinan kian ramai,” ujar I Wayan Semarara, seorang pedagang bahan dan peralatan penjor di sekitar Pasar Agung, Banjar Peninjoan, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar Utara. *k17
1
Komentar