DPD II Golkar Belum Menyerah
DPD II tetap usulkan Musdalub DPD I Golkar Bali secepatnya, sebelum 17 April 2019
Ada Gerakan Melobi DPP lagi
DENPASAR, NusaBali
Kubu pro Musdalub Golkar Bali yang diusulkan 8 DPD II Golkar Kabupaten/Kota belum juga menyerah. Mereka ternyata membuat pleno diperluas dengan tetap aspirasi digelar Musdalub guna mencari Ketua DPD definitif melanjutkan sisa jabatan Ketua DPD Golkar Bali I Ketut Sudikerta sampai 2020 mendatang.
Sebelumnya sempat diprediksi DPD II Kabupaten/Kota akan ‘tiarap’ pasca pernyataan Korbid Kepartaian DPP Partai Golkar Ibnu Munzir saat menghadiri HUT ke-54 Golkar di Kantor DPD Golkar Bali Jalan Surapati 9 Denpasar. Ibnu Munzir memastikan Musdalub Golkar Bali digelar setelah Pileg 17 April 2019. Namun DPD II malah kembali mendekati DPP Golkar dengan berbekal hasil pleno dengan para Pengurus Kecamatan. DPD II tetap usulkan Musdalub DPD I Golkar Bali secepatnya sebelum 17 April 2019. “Mana ada tiarap? Malah makin kencang gerakan DPD II,” ujar salah satu kader Golkar pro Musdalub.
Yang menarik, salah satu elit Golkar Bali pro Musdalub menelpon Korbid Kepartian Ibnu Munzir menjelang keberangkatan ke Jakarta, Kamis kemarin. Pendekatan elit Golkar Bali ini guna menembus agenda Musdalub dilaksanakan malah bocor ke kubu Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih alias Demer.
Akhirnya pendekatan kepada Ibnu Munzir ini patah lagi, karena saat elit tersebut menelpon, kubu pro Plt Ketua DPD I Golkar Bali sedang mendampingi Ibnu Munzir. Diduga lobi elit pro Musdalub Golkar Bali ini dipatahkan lagi oleh kubu Demer.
Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali I Gusti Putu Wijaya dikonfirmasi NusaBali kemarin, tidak membantah masih adanya gerakan DPD II Golkar Kabupaten/Kota yang masih tetap kukuh mengusulkan Musdalub. Bahkan sudah ada hasil rapat pleno diperluas dengan PK-PK Golkar. “Ya bahkan hasil pleno dengan PK-PK dalam rapat diperluas sudah ada itu,” ungkap Wijaya.
Ketika ditanya ada kubu Pro Musdalub Golkar Bali menelpon Ibnu Munzir, Wijaya mengatakan tidak tahu. “Saya tidak tahu kalau soal itu. Saya masih rapat di kampung di Tabanan. Maaf, maaf, nanti saya hubungi lagi ya. Ampura ini,” kilah Wijaya langsung menutup telepon.
Sementara kubu Ketua Plt DPD I Golkar Bali yang selama ini menunggu keputusan DPP Golkar untuk melakukan Musdalub atas usulan DPD II tidak mau menanggapi sikap DPD II Golkar Kabupaten/Kota. Anggota Korwil Pemenangan Pemilu Wilayah Bali yang selama ini bersatu dengan Demer, Dewa Made Widiasa Nida dikonfirmasi terpisah Kamis kemarin mengatakan, penjelasan DPP melalu Ibnu Munzir sudah lengkap. “Jadi, saya no comment,” ujar Dewa Nida seraya langsung menutup teleponnya.
Sebelumnya Ketua Bidang Kepartaian Ibnu Munzir disela-sela menghadiri HUT Golkar menegaskan seluruh kader Golkar Bali dibawah kepemimpinan Plt Ketua DPD I Golkar Bali mengikuti petunjuk DPP. Soal Musdalub supaya dilaksanakan setelah pemilu 2019 mendatang.
Menurut Ibnu Munzir seluruh kepengurusan yang ada, baik yang berproses melalui Musda dan melalui penunjukan Plt diberikan kewenangan penuh dalam mengendalikan kepengurusan. “DPP menetapkan seluruh kepengurusan yang ada, termasuk yang melalui penunjukan DPP dengan Plt dalam menghadapi situasi saat ini yakni menghadapi pemilu 2019 tetap berjalan, tetap diberikan kewenangan penuh. Nanti akan ada evaluasi usai pemilu 2019,” ujar mantan Ketua Umum KNPI ini. *nat
DENPASAR, NusaBali
Kubu pro Musdalub Golkar Bali yang diusulkan 8 DPD II Golkar Kabupaten/Kota belum juga menyerah. Mereka ternyata membuat pleno diperluas dengan tetap aspirasi digelar Musdalub guna mencari Ketua DPD definitif melanjutkan sisa jabatan Ketua DPD Golkar Bali I Ketut Sudikerta sampai 2020 mendatang.
Sebelumnya sempat diprediksi DPD II Kabupaten/Kota akan ‘tiarap’ pasca pernyataan Korbid Kepartaian DPP Partai Golkar Ibnu Munzir saat menghadiri HUT ke-54 Golkar di Kantor DPD Golkar Bali Jalan Surapati 9 Denpasar. Ibnu Munzir memastikan Musdalub Golkar Bali digelar setelah Pileg 17 April 2019. Namun DPD II malah kembali mendekati DPP Golkar dengan berbekal hasil pleno dengan para Pengurus Kecamatan. DPD II tetap usulkan Musdalub DPD I Golkar Bali secepatnya sebelum 17 April 2019. “Mana ada tiarap? Malah makin kencang gerakan DPD II,” ujar salah satu kader Golkar pro Musdalub.
Yang menarik, salah satu elit Golkar Bali pro Musdalub menelpon Korbid Kepartian Ibnu Munzir menjelang keberangkatan ke Jakarta, Kamis kemarin. Pendekatan elit Golkar Bali ini guna menembus agenda Musdalub dilaksanakan malah bocor ke kubu Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih alias Demer.
Akhirnya pendekatan kepada Ibnu Munzir ini patah lagi, karena saat elit tersebut menelpon, kubu pro Plt Ketua DPD I Golkar Bali sedang mendampingi Ibnu Munzir. Diduga lobi elit pro Musdalub Golkar Bali ini dipatahkan lagi oleh kubu Demer.
Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali I Gusti Putu Wijaya dikonfirmasi NusaBali kemarin, tidak membantah masih adanya gerakan DPD II Golkar Kabupaten/Kota yang masih tetap kukuh mengusulkan Musdalub. Bahkan sudah ada hasil rapat pleno diperluas dengan PK-PK Golkar. “Ya bahkan hasil pleno dengan PK-PK dalam rapat diperluas sudah ada itu,” ungkap Wijaya.
Ketika ditanya ada kubu Pro Musdalub Golkar Bali menelpon Ibnu Munzir, Wijaya mengatakan tidak tahu. “Saya tidak tahu kalau soal itu. Saya masih rapat di kampung di Tabanan. Maaf, maaf, nanti saya hubungi lagi ya. Ampura ini,” kilah Wijaya langsung menutup telepon.
Sementara kubu Ketua Plt DPD I Golkar Bali yang selama ini menunggu keputusan DPP Golkar untuk melakukan Musdalub atas usulan DPD II tidak mau menanggapi sikap DPD II Golkar Kabupaten/Kota. Anggota Korwil Pemenangan Pemilu Wilayah Bali yang selama ini bersatu dengan Demer, Dewa Made Widiasa Nida dikonfirmasi terpisah Kamis kemarin mengatakan, penjelasan DPP melalu Ibnu Munzir sudah lengkap. “Jadi, saya no comment,” ujar Dewa Nida seraya langsung menutup teleponnya.
Sebelumnya Ketua Bidang Kepartaian Ibnu Munzir disela-sela menghadiri HUT Golkar menegaskan seluruh kader Golkar Bali dibawah kepemimpinan Plt Ketua DPD I Golkar Bali mengikuti petunjuk DPP. Soal Musdalub supaya dilaksanakan setelah pemilu 2019 mendatang.
Menurut Ibnu Munzir seluruh kepengurusan yang ada, baik yang berproses melalui Musda dan melalui penunjukan Plt diberikan kewenangan penuh dalam mengendalikan kepengurusan. “DPP menetapkan seluruh kepengurusan yang ada, termasuk yang melalui penunjukan DPP dengan Plt dalam menghadapi situasi saat ini yakni menghadapi pemilu 2019 tetap berjalan, tetap diberikan kewenangan penuh. Nanti akan ada evaluasi usai pemilu 2019,” ujar mantan Ketua Umum KNPI ini. *nat
Komentar