Warga Lokapaksa Keluhkan Jalan Rusak
PUPR Janji Diupayakan Tahun 2019
SINGARAJA, NusaBali
Ruas jalan di Banjar Kembang Sari, Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt rusak parah. Warga pun mengeluh, karena ruas jalan itu menjadi akses utama keluar masuknya komuditi hasil pertanian. Di samping itu, ruas jalan itu menjadi akses utama bagi murid dan guru di SDN 5 Lokapaksa.
Ruas jalan di Banjar Kembang Sari ini merupakan ruas jalan penghubung antar Desa Lokapaksa dan Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt. Ruas jalan itu berstatus jalan kabupaten. Kerusakan jalan ini sudah terjadi sejak tahun 2016 lalu. Kini kerusakan semakin parah, dimana tidak ada lagi aspal yang tersisa. Panjang kerusakan juga bertambah, kini diperkirakan kerusakan sudah mencapai 3 kilometer.
Warga kesulitan melintas, karena ruas jalan kini tinggal batu dan tanah hingga berlubang dimana-mana. Warga yang membawa sepeda motor perlu usaha keras melewati ruas jalan tersebut. Bahkan, beberapa kali disebutkan ada pengendara sepeda motor jatuh saat melintasi ruas jalan tersebut. “Kami semakin khawatir, apalagi sekarang ini sudah memasuki musim penghujan. Ini akan sangat berbahaya bagi pengendara yang melintas. Jalan pasti licin. Sekarang saja, sudah berapa orang yang jatuh di sana,” ungkap warga Banjar Kembang Sari, I Gusti Agung Ketut Suryana yang akrab dipanggil Gusti Lontong, kepada NusaBali belum lama ini.
Masih kata Gusti Lontong, ruas jalan itu sangat vital terutama akses keluar masuk komuditi pertanian. Karena warga Kembang Sari yang mejual hasil pertanian atau membeli kebutuhan pokok, menggunakan akses jalan tersebut. Di samping itu, jalan itu juga menjadi akses utama bagi para murid dan guru di SDN 5 Lokapaksa. Sehingga, kerusakan itu menjadi kendala utama perputaran ekonomi dan pendidikan. “Maka, hampir semua warga Kembang Sari mengeluhkan kerusakan jalan itu. Kalau pagi, pasti terlihat bagaimana para orang tua siswa itu mengantar anak-anaknya ke sekolah. Sangat bahaya sekali, apalagi ini hujan sudah mulai turun,” tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng, Ketut Suparta Wijaya yang dikonfirmasi, Jumat (21/12) mengakui ruas jalan kabupaten di Banjar Kembang Sari, Lokapaksa rusak parah. Namun, saat ini pihaknya belum bisa memperbaiki karena keterbatasan keuangan daerah dan mengutamakan sekala prioritas. “Memang jalan itu rusak. Tetapi dalam perbaikan jalan, kami masih menangani yang sudah menjadi prioritas utama. Ini karena keterbatasan keuangan daerah,” jelasnya.
Menurut Suparta Wijaya, pihaknya akan berusaha menangani kerusakan jalan tersebut di tahun 2019, melalui APBD Perubahan. Karena penanganan kerusakan jalan melalui APBD Induk 2019, sudah dialokasikan untuk beberapa ruas jalan kabupaten yang juga rusak parah. “Nanti kami usahakan melalui APBD Perubahan 2019, mudah-mudahan nanti kondisi kuangan daerah mendukung, sehingga perbaikannya bisa kami laksanakan,” ujarnya. *k19
Ruas jalan di Banjar Kembang Sari, Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt rusak parah. Warga pun mengeluh, karena ruas jalan itu menjadi akses utama keluar masuknya komuditi hasil pertanian. Di samping itu, ruas jalan itu menjadi akses utama bagi murid dan guru di SDN 5 Lokapaksa.
Ruas jalan di Banjar Kembang Sari ini merupakan ruas jalan penghubung antar Desa Lokapaksa dan Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt. Ruas jalan itu berstatus jalan kabupaten. Kerusakan jalan ini sudah terjadi sejak tahun 2016 lalu. Kini kerusakan semakin parah, dimana tidak ada lagi aspal yang tersisa. Panjang kerusakan juga bertambah, kini diperkirakan kerusakan sudah mencapai 3 kilometer.
Warga kesulitan melintas, karena ruas jalan kini tinggal batu dan tanah hingga berlubang dimana-mana. Warga yang membawa sepeda motor perlu usaha keras melewati ruas jalan tersebut. Bahkan, beberapa kali disebutkan ada pengendara sepeda motor jatuh saat melintasi ruas jalan tersebut. “Kami semakin khawatir, apalagi sekarang ini sudah memasuki musim penghujan. Ini akan sangat berbahaya bagi pengendara yang melintas. Jalan pasti licin. Sekarang saja, sudah berapa orang yang jatuh di sana,” ungkap warga Banjar Kembang Sari, I Gusti Agung Ketut Suryana yang akrab dipanggil Gusti Lontong, kepada NusaBali belum lama ini.
Masih kata Gusti Lontong, ruas jalan itu sangat vital terutama akses keluar masuk komuditi pertanian. Karena warga Kembang Sari yang mejual hasil pertanian atau membeli kebutuhan pokok, menggunakan akses jalan tersebut. Di samping itu, jalan itu juga menjadi akses utama bagi para murid dan guru di SDN 5 Lokapaksa. Sehingga, kerusakan itu menjadi kendala utama perputaran ekonomi dan pendidikan. “Maka, hampir semua warga Kembang Sari mengeluhkan kerusakan jalan itu. Kalau pagi, pasti terlihat bagaimana para orang tua siswa itu mengantar anak-anaknya ke sekolah. Sangat bahaya sekali, apalagi ini hujan sudah mulai turun,” tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng, Ketut Suparta Wijaya yang dikonfirmasi, Jumat (21/12) mengakui ruas jalan kabupaten di Banjar Kembang Sari, Lokapaksa rusak parah. Namun, saat ini pihaknya belum bisa memperbaiki karena keterbatasan keuangan daerah dan mengutamakan sekala prioritas. “Memang jalan itu rusak. Tetapi dalam perbaikan jalan, kami masih menangani yang sudah menjadi prioritas utama. Ini karena keterbatasan keuangan daerah,” jelasnya.
Menurut Suparta Wijaya, pihaknya akan berusaha menangani kerusakan jalan tersebut di tahun 2019, melalui APBD Perubahan. Karena penanganan kerusakan jalan melalui APBD Induk 2019, sudah dialokasikan untuk beberapa ruas jalan kabupaten yang juga rusak parah. “Nanti kami usahakan melalui APBD Perubahan 2019, mudah-mudahan nanti kondisi kuangan daerah mendukung, sehingga perbaikannya bisa kami laksanakan,” ujarnya. *k19
Komentar