Tim ITB Temukan Fosil Gading Gajah Purba
Tim Laboratorum Paleontologi ITB berhasil menemukan sepasang fosil gading Stegodon trigonocephalus (gajah purba) berusia 1,5 juta tahun, di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
BANDUNG, NusaBali
Penemuan fosil ini merupakan terbesar dan terlengkap yang pernah ditemukan di Jabar. Fosil gading ini ditemukan di wilayah Majalengka pada April 2018 lalu oleh tim ahli ITB yang diketuai Jahdi Zaim bersama anggota tim Yan Rizal, Aswan, Mika R Puspaningrum, Wahyu D. Santoso, Nur Rochim dan Agus T. Hascsyo.
"Ini adalah penemuan utuh dan sebesar ini. (Fosil gading ini) sepasang dan terbesar (yang pernah ditemukan) di Jabar," kata Ketua Tim Paleontologi ITB Jahdi Zaim di Kampus ITB, Kota Bandung, Jumat (21/12) seperti dilansir detik.
Awalnya tim mendapat informasi dari penduduk sekitar pertengahan Maret 2018 tentang penemuan fosil yang tersingkap di desa perbatasan Sumedang dan Majalengka. Berdasarkan laporan awal tersebut, Tim Laboratorium Paleontologi mengecek lapangan dan studi pendahuluan.
Dalam studi pendahuluan, tim berhasil melakukan ekskavasi awal dan mengidentifikasi bahwa fosil yang ditemukan adalah sepasang gading gajah. Ekskavasi kemudian dilanjutkan lagi pada April 2018.
Pada ekskavasi lanjutan itu tim menggali lubang uji sebesar 3,5 mete x 3,5 meter x 1,2 meter. Dari lubang uji tersebut, tim menemukan sepasang gading dari lapisan lempung hitam pada satuan batu pasir dari formasi citalang yang berumur Plestosen Awal (2,6-0,8 juta tahun lalu).
Penemuan fosil gading ini menjadi salah satu penemuan fosil gading Stegodon terbesar dan terlengkap di Jawa Barat. Untuk ukuran fosil gading yang ditemukan memiliki panjang lurus dari ujung gading ke ujung gading 3,30 meter. Sedangkan panjang lengkung 3,60 meter.
Bila dilihat dari besar ukuran gading, Stegodon ini berjenis kelamin jantan dengan tinggi tubuhnya kemungkinan lebih dari tiga meter. Ini termasuk gading Stegodon dewasa, bahkan sudah sangat tua.
Tim ITB masih merahasiakan lokasi penemuan fosil tersebut demi menjaga keberadaan fosil lain yang belum ditemukan. Karena diperkirakan di kawasan penemuan fosil masih terdapat fosil lainnya. "(Lokasi penemuan) akan terus dirahasiakan sampai setelah kami publish (secara ilmiah)," ucap Jahdi.
Anggota tim ahli lainnya, Mika R Puspaningrum menuturkan, spesies ini kemungkinan trigonochepalus yang ada di Jawa saat pulau Jawa ini baru menjadi daratan. "Karena ditemukan di sedimen yang berupa lempung, kemungkinan Stegodon ini matinya karena terperosok," kata Mika. *
Penemuan fosil ini merupakan terbesar dan terlengkap yang pernah ditemukan di Jabar. Fosil gading ini ditemukan di wilayah Majalengka pada April 2018 lalu oleh tim ahli ITB yang diketuai Jahdi Zaim bersama anggota tim Yan Rizal, Aswan, Mika R Puspaningrum, Wahyu D. Santoso, Nur Rochim dan Agus T. Hascsyo.
"Ini adalah penemuan utuh dan sebesar ini. (Fosil gading ini) sepasang dan terbesar (yang pernah ditemukan) di Jabar," kata Ketua Tim Paleontologi ITB Jahdi Zaim di Kampus ITB, Kota Bandung, Jumat (21/12) seperti dilansir detik.
Awalnya tim mendapat informasi dari penduduk sekitar pertengahan Maret 2018 tentang penemuan fosil yang tersingkap di desa perbatasan Sumedang dan Majalengka. Berdasarkan laporan awal tersebut, Tim Laboratorium Paleontologi mengecek lapangan dan studi pendahuluan.
Dalam studi pendahuluan, tim berhasil melakukan ekskavasi awal dan mengidentifikasi bahwa fosil yang ditemukan adalah sepasang gading gajah. Ekskavasi kemudian dilanjutkan lagi pada April 2018.
Pada ekskavasi lanjutan itu tim menggali lubang uji sebesar 3,5 mete x 3,5 meter x 1,2 meter. Dari lubang uji tersebut, tim menemukan sepasang gading dari lapisan lempung hitam pada satuan batu pasir dari formasi citalang yang berumur Plestosen Awal (2,6-0,8 juta tahun lalu).
Penemuan fosil gading ini menjadi salah satu penemuan fosil gading Stegodon terbesar dan terlengkap di Jawa Barat. Untuk ukuran fosil gading yang ditemukan memiliki panjang lurus dari ujung gading ke ujung gading 3,30 meter. Sedangkan panjang lengkung 3,60 meter.
Bila dilihat dari besar ukuran gading, Stegodon ini berjenis kelamin jantan dengan tinggi tubuhnya kemungkinan lebih dari tiga meter. Ini termasuk gading Stegodon dewasa, bahkan sudah sangat tua.
Tim ITB masih merahasiakan lokasi penemuan fosil tersebut demi menjaga keberadaan fosil lain yang belum ditemukan. Karena diperkirakan di kawasan penemuan fosil masih terdapat fosil lainnya. "(Lokasi penemuan) akan terus dirahasiakan sampai setelah kami publish (secara ilmiah)," ucap Jahdi.
Anggota tim ahli lainnya, Mika R Puspaningrum menuturkan, spesies ini kemungkinan trigonochepalus yang ada di Jawa saat pulau Jawa ini baru menjadi daratan. "Karena ditemukan di sedimen yang berupa lempung, kemungkinan Stegodon ini matinya karena terperosok," kata Mika. *
Komentar