Promo Wisata Selat Sunda Distop Sementara
Menteri Pariwisata Arief Yahya menginstruksikan penghentian seluruh aktivitas promosi destinasi di semua wilayah terdampak bencana yang terjadi di area Selat Sunda untuk sementara waktu.
JAKARTA, NusaBali
"Dalam fase tanggap darurat bencana, kami mengintruksikan agar seluruh aktivitas promosi di destinasi terdampak bencana dihentikan," kata Menpar Arief Yahya, Minggu (23/12).
Melalui kesempatan yang sama Menteri Pariwisata Arief Yahya beserta seluruh jajaran Kementerian Pariwisata juga menyampaikan belasungkawa dan duka cita yang mendalam kepada seluruh korban gelombang laut di Kawasan Pantai di Banten, Lampung Selatan, serta yang berada di area Selat Sunda.
Menurut dia, bencana alam merupakan hal yang bisa terjadi di mana saja dan menimpa siapa pun kapan saja. "Semua korban yang meninggal dunia atas peristiwa ini, semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, serta bagi korban yang menderita luka-luka bisa diberikan perawatan dengan baik dan yang belum ditemukan semoga dalam keadaan selamat dan terus diupayakan langkah pencarian dan penyelamatan," katanya.
Sejak peristiwa terjadi, Menpar memimpin langsung koordinasi penanganan bencana dengan seluruh jajaran Kementerian Pariwisata. "Tim crisis center Kementerian Pariwisata segera diaktivasi dari satuan kerja terkait dan hari ini sudah harus ada tim yang berangkat untuk memfasilitasi Posko Kemenpar di lokasi," katanya.
Ia juga meminta agar seluruh Tim Crisis Center sudah harus menuju ketiga lokasi yang terdampak bencana alam tersebut untuk memantau dan memberikan pelayanan terkait sektor pariwisata. Pada kesempatan yang sama Kementerian Pariwisata segera menerbitkan "holding statement", mempedomani info-info resmi bencana yang dikeluarkan oleh BMKG dan BNPB secara terbuka dan sejujur-jujurnya. "Saat ini Tim TCC kemenpar sedang melakulan koordinasi dan pendataan awal terhadap ekosistem patiwisata terdampak bencana di tiga lokasi tersebut, baik dari aspek aksesibiltas, amenitas dan atraksinya," katanya.
Secara terpisah Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi memastikan sarana dan prasarana penyeberangan lintas Merak-Bakauheni aman dari dampak Tsunami Selat Sunda di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan pada Sabtu (22/12) pukul 21.27 WIB "Hingga saat ini tidak ada laporan kerusakan sarana dan prasarana yang ada di Provinsi Banten dan Lampung. Petugas dari Kementerian Perhubungan pun tidak ada yang menjadi korban jiwa," kata Budi. Saat ini, di lintasan Merak-Bakauheni beroperasi 31 dari total 59 kapal yang ada untuk mengantisipasi kelancaran penyeberangan pada masa libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. *ant
"Dalam fase tanggap darurat bencana, kami mengintruksikan agar seluruh aktivitas promosi di destinasi terdampak bencana dihentikan," kata Menpar Arief Yahya, Minggu (23/12).
Melalui kesempatan yang sama Menteri Pariwisata Arief Yahya beserta seluruh jajaran Kementerian Pariwisata juga menyampaikan belasungkawa dan duka cita yang mendalam kepada seluruh korban gelombang laut di Kawasan Pantai di Banten, Lampung Selatan, serta yang berada di area Selat Sunda.
Menurut dia, bencana alam merupakan hal yang bisa terjadi di mana saja dan menimpa siapa pun kapan saja. "Semua korban yang meninggal dunia atas peristiwa ini, semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, serta bagi korban yang menderita luka-luka bisa diberikan perawatan dengan baik dan yang belum ditemukan semoga dalam keadaan selamat dan terus diupayakan langkah pencarian dan penyelamatan," katanya.
Sejak peristiwa terjadi, Menpar memimpin langsung koordinasi penanganan bencana dengan seluruh jajaran Kementerian Pariwisata. "Tim crisis center Kementerian Pariwisata segera diaktivasi dari satuan kerja terkait dan hari ini sudah harus ada tim yang berangkat untuk memfasilitasi Posko Kemenpar di lokasi," katanya.
Ia juga meminta agar seluruh Tim Crisis Center sudah harus menuju ketiga lokasi yang terdampak bencana alam tersebut untuk memantau dan memberikan pelayanan terkait sektor pariwisata. Pada kesempatan yang sama Kementerian Pariwisata segera menerbitkan "holding statement", mempedomani info-info resmi bencana yang dikeluarkan oleh BMKG dan BNPB secara terbuka dan sejujur-jujurnya. "Saat ini Tim TCC kemenpar sedang melakulan koordinasi dan pendataan awal terhadap ekosistem patiwisata terdampak bencana di tiga lokasi tersebut, baik dari aspek aksesibiltas, amenitas dan atraksinya," katanya.
Secara terpisah Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi memastikan sarana dan prasarana penyeberangan lintas Merak-Bakauheni aman dari dampak Tsunami Selat Sunda di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan pada Sabtu (22/12) pukul 21.27 WIB "Hingga saat ini tidak ada laporan kerusakan sarana dan prasarana yang ada di Provinsi Banten dan Lampung. Petugas dari Kementerian Perhubungan pun tidak ada yang menjadi korban jiwa," kata Budi. Saat ini, di lintasan Merak-Bakauheni beroperasi 31 dari total 59 kapal yang ada untuk mengantisipasi kelancaran penyeberangan pada masa libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. *ant
Komentar