RTH Bung Karno Diultimatum 50 Hari
Proyek pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno tahap III di wilayah Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng molor.
SINGARAJA, NusaBali
Seluruh pekerjaan tidak dapat diselesaikan tepat waktu di batas terakhir kontrak Jumat (21/12) lalu. Penyebab utamanya karena pengerjaan patung Bung Karno sebagai maskot RTH belum kelar. Kontraktor pelaksana pun dikenakan penalti dengan pembayaran denda.
Plt Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Buleleng, Ni Nyoman Suratini, dihubungi Kamis (27/12) kemarin menjelaskan, molornya pengerjaan RTH Bung Karno tahap ke III itu memang sudah dikhawatirkan sebelumnya. “Ya memang sudah habis kontrak tanggal 21 kemarin, dan sesuai peraturan dikenakan denda seperseribu dari nilai kontrak, Rp 5,49 miliar, per harinya dan kami juga berikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan maksimal 50 hari terhitung tanggal 22 Desember kemarin,” terang Suratini.
Ia pun mengatakan penyelesaian proyek pembangunan RTH Bung Karno tahap III itu mengalami kendala utama dalam pengerjaan patungnya. Kontraktor pelaksana PT Chandra Dwipa yang menunjuk seniman patung asal Jogjakarta, sejauh ini belum dapat menyelesaikan patung Bung Karno. Bahkan pantauan terakhir pengerjaan patung Bung Karno baru dikerjakan pada bagian kepala dan kaki saja. Sedangkan bagian badannya belum dicetak dengan perunggu.
Dengan keterlambatan pengerjaan proyek pembangunan RTH Bung Karno itu, Suratini pun meminta kepada rekanan untuk segera menyelesaikan proyek tersebut. Pihaknya pun meminta pengiriman prasasti dan relief yang akan dipasang di bagian pedestal patung Bung Karno agar dikirimkan lebih awal. “Kemarin kami juga sudah rapatkan, karena rekanan finansialnya terbatas, solusinya prasasti dan relief yang sudah selesai dikerjakan biar dikirim awal, sehingga progresnya pembangunan bisa naik, untuk pengamprahan anggaran selanjutnya,” imbuh dia.
Suratini juga memaparkan patung Bung Karno setinggi 8 meter itu begitu selesai dikerjakan akan dikirim langsung dari Jogja ke Bali. Patung seharga Rp 2 miliar berbahan berunggu berukuran besar itu rencananya akan dipecah beberapa bagian untuk mempermudah proses pengiriman. Selanjutnya saat tiba di Buleleng akan dirakit kembali sesuai dengan bentuk aslinya.
Sementara itu, proyek pembangunan RTH Bung Karno tahap III, dimenangkan oleh PT Candra Dwipa dengan nilai kontrak Rp 5,49 miliar. Proyek yang memprioritaskan pengerjaan patung Bung Karno sebagai maskot RTH dan patung Singa di open stage dirancang menjadi pintu masuk heritage Bung Karno di Buleleng. Penataan RTH Bung Karno ini pun masih memerlukan pembangunan tahap selanjutnya untuk proses finishing. *k23
Seluruh pekerjaan tidak dapat diselesaikan tepat waktu di batas terakhir kontrak Jumat (21/12) lalu. Penyebab utamanya karena pengerjaan patung Bung Karno sebagai maskot RTH belum kelar. Kontraktor pelaksana pun dikenakan penalti dengan pembayaran denda.
Plt Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Buleleng, Ni Nyoman Suratini, dihubungi Kamis (27/12) kemarin menjelaskan, molornya pengerjaan RTH Bung Karno tahap ke III itu memang sudah dikhawatirkan sebelumnya. “Ya memang sudah habis kontrak tanggal 21 kemarin, dan sesuai peraturan dikenakan denda seperseribu dari nilai kontrak, Rp 5,49 miliar, per harinya dan kami juga berikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan maksimal 50 hari terhitung tanggal 22 Desember kemarin,” terang Suratini.
Ia pun mengatakan penyelesaian proyek pembangunan RTH Bung Karno tahap III itu mengalami kendala utama dalam pengerjaan patungnya. Kontraktor pelaksana PT Chandra Dwipa yang menunjuk seniman patung asal Jogjakarta, sejauh ini belum dapat menyelesaikan patung Bung Karno. Bahkan pantauan terakhir pengerjaan patung Bung Karno baru dikerjakan pada bagian kepala dan kaki saja. Sedangkan bagian badannya belum dicetak dengan perunggu.
Dengan keterlambatan pengerjaan proyek pembangunan RTH Bung Karno itu, Suratini pun meminta kepada rekanan untuk segera menyelesaikan proyek tersebut. Pihaknya pun meminta pengiriman prasasti dan relief yang akan dipasang di bagian pedestal patung Bung Karno agar dikirimkan lebih awal. “Kemarin kami juga sudah rapatkan, karena rekanan finansialnya terbatas, solusinya prasasti dan relief yang sudah selesai dikerjakan biar dikirim awal, sehingga progresnya pembangunan bisa naik, untuk pengamprahan anggaran selanjutnya,” imbuh dia.
Suratini juga memaparkan patung Bung Karno setinggi 8 meter itu begitu selesai dikerjakan akan dikirim langsung dari Jogja ke Bali. Patung seharga Rp 2 miliar berbahan berunggu berukuran besar itu rencananya akan dipecah beberapa bagian untuk mempermudah proses pengiriman. Selanjutnya saat tiba di Buleleng akan dirakit kembali sesuai dengan bentuk aslinya.
Sementara itu, proyek pembangunan RTH Bung Karno tahap III, dimenangkan oleh PT Candra Dwipa dengan nilai kontrak Rp 5,49 miliar. Proyek yang memprioritaskan pengerjaan patung Bung Karno sebagai maskot RTH dan patung Singa di open stage dirancang menjadi pintu masuk heritage Bung Karno di Buleleng. Penataan RTH Bung Karno ini pun masih memerlukan pembangunan tahap selanjutnya untuk proses finishing. *k23
1
Komentar