Pembangunan Gedung SMPN 5 Abiansemal Sudah Masuk DED
Pembangunan gedung sekolah baru dengan memanfaatkan lahan Pasar Kertha Sari alias Pasar Latu di Desa Gerih, Kecamatan Abiansemal, tampaknya sudah hampir pasti.
MANGUPURA, NusaBali
Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Dinas Pendidikan Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) saat ini tengah menyusun Detail Engineering Design (DED) untuk proyek tersebut.
Menurut rencana, di lahan seluas 1 hektare lebih itu akan dimanfaatkan untuk pembangunan sekolah menengah pertama (SMP) baru. Pihak Disdikpora menyebut SMP baru itu adalah SMP Negeri 5 Abiansemal. Sekolah baru tersebut sebetulnya telah mulai beroperasi terhitung pada tahun ajaran ini. Hanya, karena belum memiliki gedung sendiri, terpaksa di tahun pertamanya masih meminjam tempat di SD 1 Abiansemal.
Selain SMP Negeri 5 Abiansemal, empat sekolah baru lainnya yang berdiri bersamaan pada tahun ajaran ini adalah SMP Negeri 6 Mengwi, SMP Negeri 7 Mengwi, SMP Negeri 3 Kuta Utara, dan SMP Negeri 3 Kuta. Keempat sekolah ini pun kesemuanya masih meminjam tempat, karena belum memiliki bangunan sendiri.
Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika, mengatakan, rencana pembangunan SMP Negeri 5 Abiansemal dengan memanfaatkan lahan Pasar Kertha Sari telah dikoordinasikan dengan Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, selaku pihak yang bertanggungjawab dalam hal pengelolaan. Hasil koordinasi tidak ada masalah, karena itu pemilihan lokasi pembangunan sekolah baru tidak berubah dari rencana awal. “Sekarang malah kita sudah melakukan penyusunan DED. Bila sesuai rencana, DED selesai tahun ini, pada tahun 2019 masuk pengerjaan fisik,” kata Astika, Jumat (28/12) kemarin.
Menurut Astika, pembangunan SMP Negeri 5 Abiansemal sejatinya merupakan suatu kebutuhan. Terutama untuk menampung putra-putri daerah mendapatkan akses pendidikan yang memadai. Di samping itu, bagian tak terpisahkan dari program wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. “Makanya pembangunan sekolah ini sangat penting. Bukan berarti pasar tidak penting, tetap juga penting. Ada perannya sendiri-sendiri. Untuk itu, dari hasil koordinasi kami dengan Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, masih dicari solusi yang terbaik. Sekarang hal itu sedang dilakukan,” terang pejabat asal Kerobokan, Kuta Utara ini. “Intinya kami berharap yang terbaik. Karena sekolah juga demi anak-anak kita,” tandas Astika sembari menyatakan selain SMP Negeri 5 Abiansemal, sekolah yang siap dibangun adalah SMP Negeri 6 Mengwi di Desa Kekeran.
Seperti diketahui, wacana mengubah alih fungsi lahan Pasar Kertha Sari alias Pasar Latu, menjadi lokasi pembangunan sekolah membuat sejumlah pedagang resah. Mereka khawatir kena gusur jika wacana tersebut betul-betul terealisasi. Sebab, hanya berdagang lah satu-satunya mata pencaharian mereka.
Meski begitu, Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana, I Made Sutarma, menegaskan mengenai pedagang yang saat berjualan di sana, sedang dicarikan solusi. Salah satunya mencarikan lahan lainnya di Gerih, Abiansemal. “Untuk pedagang, sementara kan memang bertahan. Itu mau dicarikan solusi di Gerih,” ujarnya. *asa
Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Dinas Pendidikan Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) saat ini tengah menyusun Detail Engineering Design (DED) untuk proyek tersebut.
Menurut rencana, di lahan seluas 1 hektare lebih itu akan dimanfaatkan untuk pembangunan sekolah menengah pertama (SMP) baru. Pihak Disdikpora menyebut SMP baru itu adalah SMP Negeri 5 Abiansemal. Sekolah baru tersebut sebetulnya telah mulai beroperasi terhitung pada tahun ajaran ini. Hanya, karena belum memiliki gedung sendiri, terpaksa di tahun pertamanya masih meminjam tempat di SD 1 Abiansemal.
Selain SMP Negeri 5 Abiansemal, empat sekolah baru lainnya yang berdiri bersamaan pada tahun ajaran ini adalah SMP Negeri 6 Mengwi, SMP Negeri 7 Mengwi, SMP Negeri 3 Kuta Utara, dan SMP Negeri 3 Kuta. Keempat sekolah ini pun kesemuanya masih meminjam tempat, karena belum memiliki bangunan sendiri.
Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika, mengatakan, rencana pembangunan SMP Negeri 5 Abiansemal dengan memanfaatkan lahan Pasar Kertha Sari telah dikoordinasikan dengan Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, selaku pihak yang bertanggungjawab dalam hal pengelolaan. Hasil koordinasi tidak ada masalah, karena itu pemilihan lokasi pembangunan sekolah baru tidak berubah dari rencana awal. “Sekarang malah kita sudah melakukan penyusunan DED. Bila sesuai rencana, DED selesai tahun ini, pada tahun 2019 masuk pengerjaan fisik,” kata Astika, Jumat (28/12) kemarin.
Menurut Astika, pembangunan SMP Negeri 5 Abiansemal sejatinya merupakan suatu kebutuhan. Terutama untuk menampung putra-putri daerah mendapatkan akses pendidikan yang memadai. Di samping itu, bagian tak terpisahkan dari program wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. “Makanya pembangunan sekolah ini sangat penting. Bukan berarti pasar tidak penting, tetap juga penting. Ada perannya sendiri-sendiri. Untuk itu, dari hasil koordinasi kami dengan Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, masih dicari solusi yang terbaik. Sekarang hal itu sedang dilakukan,” terang pejabat asal Kerobokan, Kuta Utara ini. “Intinya kami berharap yang terbaik. Karena sekolah juga demi anak-anak kita,” tandas Astika sembari menyatakan selain SMP Negeri 5 Abiansemal, sekolah yang siap dibangun adalah SMP Negeri 6 Mengwi di Desa Kekeran.
Seperti diketahui, wacana mengubah alih fungsi lahan Pasar Kertha Sari alias Pasar Latu, menjadi lokasi pembangunan sekolah membuat sejumlah pedagang resah. Mereka khawatir kena gusur jika wacana tersebut betul-betul terealisasi. Sebab, hanya berdagang lah satu-satunya mata pencaharian mereka.
Meski begitu, Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana, I Made Sutarma, menegaskan mengenai pedagang yang saat berjualan di sana, sedang dicarikan solusi. Salah satunya mencarikan lahan lainnya di Gerih, Abiansemal. “Untuk pedagang, sementara kan memang bertahan. Itu mau dicarikan solusi di Gerih,” ujarnya. *asa
1
Komentar