Gelombang Tinggi, Tanah Lot Perketat Keamanan Wisatawan
Dampak gelombang tinggi sejak beberapa hari belakangan ini, pengelola Daya Tarik Wisatawan (DTW) Tanah Lot di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan memperketat pengamanan terhadap wisatawan yang beraktivitas di bibir pantai.
TABANAN, NusaBali
Bahkan petugas khususnya lifeguard termasuk karyawan pada akhir tahun ini dilarang cuti atau meliburkan diri. Manajer DTW Tanah Lot Tabanan I Ketut Toya Adnyana, mengungkapkan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan selama cuaca buruk ini, pihaknya memperketat keamanan khusus di tepi pantai. Ada 12 lifeguard, 4 petugas Pol Air, dan penjaga pantai lainnya stand by di bibir pantai. “Pengamanan sudah kami perketat sejak pertengahan Desember meskipun gelombang tinggi baru empat hari,” ungkapnya, Minggu (30/12).
Dikatakannya, cuaca buruk saat ini mengakibatkan tinggi gelombang mencapai 3–4 meter. Biasanya normal tinggi gelombang hanya 1–2 meter. Sehingga mengantisipasi kejadian sebelumnya dimana pernah ada wisatawan yang jatuh pada akhir tahun, seluruh karyawan tidak ada yang ambil cuti. “Karena kunjungan wisatawan tinggi, jadi petugas tidak boleh ambil cuti untuk sementara ini,” tegas Toya Adnyana.
Selain itu, diakui Toya Adnyana pengaman berupa palang pembatas juga telah dipasang. Bahkan rantai besi yang digunakan untuk membatasi sudah disiapkan mengantisipasi wisatawan yang bandel ingin terobos ke bibir pantai. “Ombak tinggi pagi hari belum mulai, tetapi akan berlangsung siang hingga sore. Dan mudah-mudahan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” tuturnya.
Sementara di sisi lain dampak dari cuaca buruk ini, Tanah Lot juga diserbu sampah kiriman. Jumlahnya pun lumayan banyak sehari hampir 4 pick up sampah. “Tetapi kami sudah antisipasi, karena anginnya kencang sehingga sampah sampai ke Tanah Lot,” kata Toya Adnyana.
Sedangkan terkait dengan kunjungan wisatawan memang meningkat. Karena semenjak liburan Natal dan Tahun Baru pengunjung mencapai 13 ribu – 14 ribu orang dalam sehari. *de
Bahkan petugas khususnya lifeguard termasuk karyawan pada akhir tahun ini dilarang cuti atau meliburkan diri. Manajer DTW Tanah Lot Tabanan I Ketut Toya Adnyana, mengungkapkan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan selama cuaca buruk ini, pihaknya memperketat keamanan khusus di tepi pantai. Ada 12 lifeguard, 4 petugas Pol Air, dan penjaga pantai lainnya stand by di bibir pantai. “Pengamanan sudah kami perketat sejak pertengahan Desember meskipun gelombang tinggi baru empat hari,” ungkapnya, Minggu (30/12).
Dikatakannya, cuaca buruk saat ini mengakibatkan tinggi gelombang mencapai 3–4 meter. Biasanya normal tinggi gelombang hanya 1–2 meter. Sehingga mengantisipasi kejadian sebelumnya dimana pernah ada wisatawan yang jatuh pada akhir tahun, seluruh karyawan tidak ada yang ambil cuti. “Karena kunjungan wisatawan tinggi, jadi petugas tidak boleh ambil cuti untuk sementara ini,” tegas Toya Adnyana.
Selain itu, diakui Toya Adnyana pengaman berupa palang pembatas juga telah dipasang. Bahkan rantai besi yang digunakan untuk membatasi sudah disiapkan mengantisipasi wisatawan yang bandel ingin terobos ke bibir pantai. “Ombak tinggi pagi hari belum mulai, tetapi akan berlangsung siang hingga sore. Dan mudah-mudahan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” tuturnya.
Sementara di sisi lain dampak dari cuaca buruk ini, Tanah Lot juga diserbu sampah kiriman. Jumlahnya pun lumayan banyak sehari hampir 4 pick up sampah. “Tetapi kami sudah antisipasi, karena anginnya kencang sehingga sampah sampai ke Tanah Lot,” kata Toya Adnyana.
Sedangkan terkait dengan kunjungan wisatawan memang meningkat. Karena semenjak liburan Natal dan Tahun Baru pengunjung mencapai 13 ribu – 14 ribu orang dalam sehari. *de
1
Komentar