Tiga Pelajar Petemon Terjerat Narkoba
Bebas Pidana, Bakal Menjalani Program Rehabilitasi
SINGARAJA, NusaBali
Tiga orang remaja asal Desa Petemon, Kecamatan Seririt, Buleleng yang masih berstatus pelajar diamankan Tim Gabungan Satuan Narkoba Polres Buleleng dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Buleleng, Sabtu (29/12) malam. Mereka yang masih di bawah umur terjaring inspeksi mendadak (sidak) jelang tahun baru. Mirisnya, ketiga remaja yang masih bersekolah di salah satu SMK tersebut dinyatakan positif narkoba setelah menjalani tes urine.
Tim Gabungan bergerak mulai dari wilayah Kelurahan Penarukan dengan menggerebek empat tempat hiburan malam. Sejumlah waitress, pemandu lagu dan pengunjung di empat kafe itu diperiksa barang bawaan. Setelah itu timkembali bergerak ke klub malam Vulcano di wilayah Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Saat Tim Gabungan langsung memeriksa bawang bawaan pengunjung yang sudah ada di dalam ruangan. Tim Gabungan kemudian langsung menghampiri ketiga remaja asal Petemon itu untuk melakukan tes urine. Kasat Narkoba Polres Buleleng, AKP Ketut Suparta, Minggu (30/12) kemarin mengatakan pengambilan sampel tes urine hanya dilakukan kepada orang yang mencurigakan.
“Dari 20 orang pengunjung 3 orang yang masih bersekolah dan di bawah umur kami temukan positif mengandung ampetamin, saat ini kami masih lakukan penyelidikan dan pendalaman, makainya di rumah atau di luar rumah,” kata dia. Ketiga remaja itu kemudian langsung diamankan ke Mapolres Buleleng untuk dimintai keterangan lebih lanjut, sembari menunggu konfirmasi dari orangtua masing-masing.
Dari temuan tersebut, AKP Suparta pun mengaku setelah dilakukan pengembangan, pihaknya akan merekomendasikan ketiganya menjalani rehab. “Arahnya nanti kita rehab, karena barang bukti hanya hasil tes urine dan ketiganya masih di bawah umur, nanti kami akan minta persetujuan orangtua juga,” imbuh AKP Suparta.
Sementara itu Kepala BNNK Buleleng, AKBP I Made Astawa, mengaku masih melakukan pemetaan dan penyelidikan terkait temuan tersebut. Maraknya kasus narkoba di Buleleng yang mulai menjangkiti anak sekolahan menurutnya perlu kerjasama yang lebih intens antara sekolah, orang tua, Dinas Pendidikan, sehingga upaya pemberantasan narkoba tak hanya dilakoni oleh kepolisian. “Sejauh ini kami tim gabungan mendeteksi tempat-tempat rawan, terkait indikasi remaja yang positif, masih dalam proses. Mereka sementara hanya pengguna, nanti akan kita selamatkan melalui rehab,” ungkap dia. *k23
Tiga orang remaja asal Desa Petemon, Kecamatan Seririt, Buleleng yang masih berstatus pelajar diamankan Tim Gabungan Satuan Narkoba Polres Buleleng dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Buleleng, Sabtu (29/12) malam. Mereka yang masih di bawah umur terjaring inspeksi mendadak (sidak) jelang tahun baru. Mirisnya, ketiga remaja yang masih bersekolah di salah satu SMK tersebut dinyatakan positif narkoba setelah menjalani tes urine.
Tim Gabungan bergerak mulai dari wilayah Kelurahan Penarukan dengan menggerebek empat tempat hiburan malam. Sejumlah waitress, pemandu lagu dan pengunjung di empat kafe itu diperiksa barang bawaan. Setelah itu timkembali bergerak ke klub malam Vulcano di wilayah Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Saat Tim Gabungan langsung memeriksa bawang bawaan pengunjung yang sudah ada di dalam ruangan. Tim Gabungan kemudian langsung menghampiri ketiga remaja asal Petemon itu untuk melakukan tes urine. Kasat Narkoba Polres Buleleng, AKP Ketut Suparta, Minggu (30/12) kemarin mengatakan pengambilan sampel tes urine hanya dilakukan kepada orang yang mencurigakan.
“Dari 20 orang pengunjung 3 orang yang masih bersekolah dan di bawah umur kami temukan positif mengandung ampetamin, saat ini kami masih lakukan penyelidikan dan pendalaman, makainya di rumah atau di luar rumah,” kata dia. Ketiga remaja itu kemudian langsung diamankan ke Mapolres Buleleng untuk dimintai keterangan lebih lanjut, sembari menunggu konfirmasi dari orangtua masing-masing.
Dari temuan tersebut, AKP Suparta pun mengaku setelah dilakukan pengembangan, pihaknya akan merekomendasikan ketiganya menjalani rehab. “Arahnya nanti kita rehab, karena barang bukti hanya hasil tes urine dan ketiganya masih di bawah umur, nanti kami akan minta persetujuan orangtua juga,” imbuh AKP Suparta.
Sementara itu Kepala BNNK Buleleng, AKBP I Made Astawa, mengaku masih melakukan pemetaan dan penyelidikan terkait temuan tersebut. Maraknya kasus narkoba di Buleleng yang mulai menjangkiti anak sekolahan menurutnya perlu kerjasama yang lebih intens antara sekolah, orang tua, Dinas Pendidikan, sehingga upaya pemberantasan narkoba tak hanya dilakoni oleh kepolisian. “Sejauh ini kami tim gabungan mendeteksi tempat-tempat rawan, terkait indikasi remaja yang positif, masih dalam proses. Mereka sementara hanya pengguna, nanti akan kita selamatkan melalui rehab,” ungkap dia. *k23
1
Komentar