Pedagang Asongan Buka Lapak di Lapangan Puputan
Pedagang asongan membuka lapak di Lapangan Puputan Klungkung.
SEMARAPURA, NusaBali
Kondisi ini menganggu kenyamanan pengunjung dan membuat lapangan kumuh. Hal itu menjadi perhatian Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Sabtu (29/12) malam. Bupati Suwirta menemukan sejumlah pedagang asongan membawa keranjang dagangan, lengkap termos kopi, dan menggelar tikar. “Kami hanya membolehkan jualan bawa satu kranjang, itupun harus keliling tanpa membuka lapak,” tegasnya.
Melihat situasi pedagang seperti itu, Bupati Suwirta langsung mengambil tindakan tegas untuk memindahkan daganganya yang berjualan di sekitar area bermain anak-anak dan pedagang yang berjualan di tempat yang dilarang. “Bapak ibu silakan pindah, di sini bukan tempat jualan,” ujarnya kepada para pedagang.
Saat Bupati Suwirta menghampiri pedagang yang berjualan kembang api, mereka mengaku punya izin. Ternyata izin berjualannya di toko, namun berjualan mengecer pakai sepeda motor. Untuk menghindari timbulnya potensi gangguan ketertiban umum, Bupati Suwirta tegaskan agar membatasi penggunaan mercon atau bahan peledak, bunga api, dan sejenisnya pada perayaan malam pergantian tahun baru 2019. “Mohon maaf semua ini kami lakukan demi kenyaman dan kebersihan kota kita,” ujarnya.
Selain itu Bupati Suwirta langsung menghubungi Kasatpol PP dan Damkar Klungkung untuk turun menindaklanjuti persoalan tersebut.
Dibantu Satpol PP, sejumlah pedagang mengemasi barang dagangan, selanjutnya pindah berjualan bahkan dipulangkan. Kasatpol PP dan Damkar Klungkung Putu Suarta mengaku sudah menegur dan melarang pedagang berjualan di area bermain anak-anak. “Seringkali kami tegur, tetap saja ada pedagang asongan yang melanggar,” ujar Suarta. *wan
Kondisi ini menganggu kenyamanan pengunjung dan membuat lapangan kumuh. Hal itu menjadi perhatian Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Sabtu (29/12) malam. Bupati Suwirta menemukan sejumlah pedagang asongan membawa keranjang dagangan, lengkap termos kopi, dan menggelar tikar. “Kami hanya membolehkan jualan bawa satu kranjang, itupun harus keliling tanpa membuka lapak,” tegasnya.
Melihat situasi pedagang seperti itu, Bupati Suwirta langsung mengambil tindakan tegas untuk memindahkan daganganya yang berjualan di sekitar area bermain anak-anak dan pedagang yang berjualan di tempat yang dilarang. “Bapak ibu silakan pindah, di sini bukan tempat jualan,” ujarnya kepada para pedagang.
Saat Bupati Suwirta menghampiri pedagang yang berjualan kembang api, mereka mengaku punya izin. Ternyata izin berjualannya di toko, namun berjualan mengecer pakai sepeda motor. Untuk menghindari timbulnya potensi gangguan ketertiban umum, Bupati Suwirta tegaskan agar membatasi penggunaan mercon atau bahan peledak, bunga api, dan sejenisnya pada perayaan malam pergantian tahun baru 2019. “Mohon maaf semua ini kami lakukan demi kenyaman dan kebersihan kota kita,” ujarnya.
Selain itu Bupati Suwirta langsung menghubungi Kasatpol PP dan Damkar Klungkung untuk turun menindaklanjuti persoalan tersebut.
Dibantu Satpol PP, sejumlah pedagang mengemasi barang dagangan, selanjutnya pindah berjualan bahkan dipulangkan. Kasatpol PP dan Damkar Klungkung Putu Suarta mengaku sudah menegur dan melarang pedagang berjualan di area bermain anak-anak. “Seringkali kami tegur, tetap saja ada pedagang asongan yang melanggar,” ujar Suarta. *wan
Komentar