Operator Alat Berat Temukan Sarkofagus
Aktivitas pengerukan atau galian tanah di Subak Amping, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, menemukan sebuah Sarkofagus atau peti jenazah berbahan batu padas.
GIANYAR, NusaBali
Benda arkeologis ini ditemukan seorang operator alat berat, Aom Madlomri,45, asal Bogor, di tanah milik Made Beni, warga Banjar Biya, Desa Keramas. Menurut Aom, sarkofagus itu ditemukan sudah 5 hari lalu. “Awalnya saya temukan sekitar lima hari lalu, dan langsung saya pindahkan ke lokasi yang aman dari aktivitas galian atau pengerukan,” katanya, Minggu (30/12).
Menurut Aom, alat berat yang dioperasikan tanpa sengaja menyentuh benda tersebut saat penggalian di kedalaman sekitar 7 meter. Penemuan itu tidak disengaja sehingga sarkofagus pada bidang atapnya pecah terkena sekop alat berat. “Karena melihat ada benda keras, selanjutnya dilakukan galian sekitarnya, dan dipindahkan ke tempat yang aman,” jelasnya.
Temuan tersebut kemudian dilaporkan kepada salah satu warga Keramas yang bekerja di Kantor Balai Arkelogi, dan selanjutnya di laporkan ke Perbekel dan Bendesa, Minggu pagi. “Saat kami datang ke lokasi, Sarkofagus sudah dalam kondisi seperti ini,” kata Perbekel Keramas I Gusti Putu Sarjana.
Tampaknya, sarkofagus tersebut terkena alat berat sehingga pecah. Kemungkinan pecahan itu sudah terangkut truk beserta tanah yang telah terjual.
Sedangkan yang tersisa dari Sarkofagus itu hanya tanah bercampur beberapa tulang. Selanjutnya sarkopagus tersebut akan diperiksa oleh tim peneliti dari Balai Arkeologi.
Sebelumnya tahun 2009, Sarkopagus juga ditemukan warga pembuat batu bata di Subak Abang, Desa Keramas. Diduga, Sarkopagus itu peninggalan dari zaman megalithikum, sekitar 2000 – 2500 tahun lalu.*nvi
Benda arkeologis ini ditemukan seorang operator alat berat, Aom Madlomri,45, asal Bogor, di tanah milik Made Beni, warga Banjar Biya, Desa Keramas. Menurut Aom, sarkofagus itu ditemukan sudah 5 hari lalu. “Awalnya saya temukan sekitar lima hari lalu, dan langsung saya pindahkan ke lokasi yang aman dari aktivitas galian atau pengerukan,” katanya, Minggu (30/12).
Menurut Aom, alat berat yang dioperasikan tanpa sengaja menyentuh benda tersebut saat penggalian di kedalaman sekitar 7 meter. Penemuan itu tidak disengaja sehingga sarkofagus pada bidang atapnya pecah terkena sekop alat berat. “Karena melihat ada benda keras, selanjutnya dilakukan galian sekitarnya, dan dipindahkan ke tempat yang aman,” jelasnya.
Temuan tersebut kemudian dilaporkan kepada salah satu warga Keramas yang bekerja di Kantor Balai Arkelogi, dan selanjutnya di laporkan ke Perbekel dan Bendesa, Minggu pagi. “Saat kami datang ke lokasi, Sarkofagus sudah dalam kondisi seperti ini,” kata Perbekel Keramas I Gusti Putu Sarjana.
Tampaknya, sarkofagus tersebut terkena alat berat sehingga pecah. Kemungkinan pecahan itu sudah terangkut truk beserta tanah yang telah terjual.
Sedangkan yang tersisa dari Sarkofagus itu hanya tanah bercampur beberapa tulang. Selanjutnya sarkopagus tersebut akan diperiksa oleh tim peneliti dari Balai Arkeologi.
Sebelumnya tahun 2009, Sarkopagus juga ditemukan warga pembuat batu bata di Subak Abang, Desa Keramas. Diduga, Sarkopagus itu peninggalan dari zaman megalithikum, sekitar 2000 – 2500 tahun lalu.*nvi
Komentar