Harga Pakan Naik, Peternak Khawatir
Peternak cemas dengan tingginya harga pakan ternak ayam. Mereka khawatir tidak bisa menutupi biaya produksi.
BANGLI, NusaBali
Peternak berharap harga telur di pasaran stabil. Kenaikan harga pakan dipengaruhi harga jagung, apalagi belum musim panen jagung. Dedak juga didatangkan dari Nusa Tenggara Barat.
Salah seorang peternak ayam petelur, I Nyoman Suparta, mengatakan pakan biasa dicampur jagung, konsentrat, serta dedak harganya Rp 6.000 per kilogram. Sebelumnya harga pakan campuran ini hanya Rp 5.000 per kilogram. “Nilai Rp 1.000 besar jika diakumulasikan keseluruhan jumlah pakan per harinya,” ungkap Suparta, Minggu (30/12). Untungnya harga telur di pasaran masih bagus. Harga telur besar (TB) Rp 40 ribu per krat. “Kami berharap harga telur tetap stabil. Kalau turun mentok di harga Rp 37 ribu per krat. Ada keuntungan namun tidak besar,” imbuhnya.
Menurut peternak asal Desa Pengiyangan, Kecamatan Susut, Bangli ini jika harga telur di bawah Rp 37 ribu per krat akan mengancam kelangsungan petertnak kecil yang memelihara ayam di bawah 5.000 ekor. Biasanya peternak kecil membeli pakan di peternak besar yang harganya jauh lebih mahal kisaran Rp 200 per kilo. “Kalau harga telor turun, peternak kecil yang sangat merasakan imbasnya. Peternak kecil atau pemula akan gulung tikar,” tandasnya. *es
Peternak berharap harga telur di pasaran stabil. Kenaikan harga pakan dipengaruhi harga jagung, apalagi belum musim panen jagung. Dedak juga didatangkan dari Nusa Tenggara Barat.
Salah seorang peternak ayam petelur, I Nyoman Suparta, mengatakan pakan biasa dicampur jagung, konsentrat, serta dedak harganya Rp 6.000 per kilogram. Sebelumnya harga pakan campuran ini hanya Rp 5.000 per kilogram. “Nilai Rp 1.000 besar jika diakumulasikan keseluruhan jumlah pakan per harinya,” ungkap Suparta, Minggu (30/12). Untungnya harga telur di pasaran masih bagus. Harga telur besar (TB) Rp 40 ribu per krat. “Kami berharap harga telur tetap stabil. Kalau turun mentok di harga Rp 37 ribu per krat. Ada keuntungan namun tidak besar,” imbuhnya.
Menurut peternak asal Desa Pengiyangan, Kecamatan Susut, Bangli ini jika harga telur di bawah Rp 37 ribu per krat akan mengancam kelangsungan petertnak kecil yang memelihara ayam di bawah 5.000 ekor. Biasanya peternak kecil membeli pakan di peternak besar yang harganya jauh lebih mahal kisaran Rp 200 per kilo. “Kalau harga telor turun, peternak kecil yang sangat merasakan imbasnya. Peternak kecil atau pemula akan gulung tikar,” tandasnya. *es
1
Komentar