Bandara Ngurah Rai Siap Tampung 37 Juta Penumpang
PT Angkasa Pura I menyebutkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, siap menampung sekitar 37 juta penumpang per tahun dengan penambahan kapasitas, di antaranya memperpanjang landasan pacu.
KUTA, NusaBali
"Landasan pacu nanti kami tambah 400 meter jadi 3.400 meter," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi ditemui, di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (1/1).
Saat ini, lanjut Faik, kapasitas di Bandara Ngurah Rai mencapai sekitar 21 juta penumpang per tahun atau masuk kategori bandara yang mampu melayani penumpang 15-25 juta per tahun.
Dia menjelaskan dengan perpanjangan landasan pacu itu, salah satu bandara tersibuk di Tanah Air tersebut mampu mengakomodasi pesawat terbesar saat ini seperti jenis Airbus A-380 yang mampu mengangkut lebih dari 500 orang.
Penambahan kapasitas itu, lanjut dia, dilakukan dengan cara reklamasi lahan perairan sebelah barat bandara, melanjutkan proses pengurugan lahan yang berlangsung saat ini dengan total area mencapai sekitar 107 hektare.
Selain perpanjangan landasan pacu, lanjut dia, pengurugan lahan perairan itu juga dimanfaatkan untuk menambah terminal penumpang. Perluasan mencakup 107 hektare itu meliputi pembangunan apron sebelumnya untuk kebutuhan pertemuan IMF dan Bank Dunia seluas 8 hektare dan penambahan apron atau tempat parkir pesawat untuk jangka panjang yang saat ini dikerjakan seluas sekitar 35 hektar.
“Sedangkan sisanya termasuk untuk pengerjaan perpanjangan "runway" 400 meter, ditargetkan rampung pada tahun 2022-2023. Pengembangan sekarang 'kan sudah 35 hektare, mudah-mudahan nanti bisa lancar prosesnya karena harus ada proses Amdal dan segala macam," kata Faik Fahmi..
Dengan penambahan kapasitas itu, lanjut dia, mampu menjawab kebutuhan slot dari maskapai penerbangan seluruh dunia yang saat ini sedang mengantre melayani penerbangan ke Bali. Tidak hanya itu, upaya tersebut juga dapat mendukung target kunjungan wisatawan mancanegara oleh Kementerian Pariwisata. *ant
Saat ini, lanjut Faik, kapasitas di Bandara Ngurah Rai mencapai sekitar 21 juta penumpang per tahun atau masuk kategori bandara yang mampu melayani penumpang 15-25 juta per tahun.
Dia menjelaskan dengan perpanjangan landasan pacu itu, salah satu bandara tersibuk di Tanah Air tersebut mampu mengakomodasi pesawat terbesar saat ini seperti jenis Airbus A-380 yang mampu mengangkut lebih dari 500 orang.
Penambahan kapasitas itu, lanjut dia, dilakukan dengan cara reklamasi lahan perairan sebelah barat bandara, melanjutkan proses pengurugan lahan yang berlangsung saat ini dengan total area mencapai sekitar 107 hektare.
Selain perpanjangan landasan pacu, lanjut dia, pengurugan lahan perairan itu juga dimanfaatkan untuk menambah terminal penumpang. Perluasan mencakup 107 hektare itu meliputi pembangunan apron sebelumnya untuk kebutuhan pertemuan IMF dan Bank Dunia seluas 8 hektare dan penambahan apron atau tempat parkir pesawat untuk jangka panjang yang saat ini dikerjakan seluas sekitar 35 hektar.
“Sedangkan sisanya termasuk untuk pengerjaan perpanjangan "runway" 400 meter, ditargetkan rampung pada tahun 2022-2023. Pengembangan sekarang 'kan sudah 35 hektare, mudah-mudahan nanti bisa lancar prosesnya karena harus ada proses Amdal dan segala macam," kata Faik Fahmi..
Dengan penambahan kapasitas itu, lanjut dia, mampu menjawab kebutuhan slot dari maskapai penerbangan seluruh dunia yang saat ini sedang mengantre melayani penerbangan ke Bali. Tidak hanya itu, upaya tersebut juga dapat mendukung target kunjungan wisatawan mancanegara oleh Kementerian Pariwisata. *ant
Komentar