Atlet Petanque Bali Gagal Sumbang Emas
Berstatus sebagai tuan rumah, atlet petanque Bali gagal memaksimalkan faktor non teknis saat turun pada kejuaraan petanque yang bertajuk 'Year End Open Petanque Competition 2018'.
TABANAN, NusaBali
Kejuaraan yang dipusatkan di Stadion Debes Tabanan itu, atlet FOPI Bali hanya mampu meraih 1 medali perak dan 3 medali perunggu dari 4 kategori yang dipertandingkan. Hal ini sekaligus warning bagi atlet FOPI Bali dalam menatap Pra PON di tahun 2019 ini.
Ketua Umum FOPI Bali, Nyoman Yamadhiputra saat dikonfirmasi Selasa (1/1) mengakui kegagalan atlet petanque Bali saat menjadi tuan rumah yang diikuti Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, dan DKI Jakarta. Atlet asal Jawa terutama DKI Jakarta, diakui masih sangat mendominasi. Bahkan harapan satu-satunya meraih medali emas di kategori shooting putri juga kandas. Padahal atlet petanque Bali mendominasi di shooting putri.
Atlet petanque Bali yang berhasil mempersembahkan medali perak di kategori shooting putri yakni Ni Made Suastiari setelah dikalahkan Ayuk Tyas Agustina di final. Di shooting putri atlet asal Jatim berhasil menjadi yang terbaik. Hanya saja di shooting putri ini atlet petanque Bali juga menyabet medali perunggu bersama. Lewat Ni Luh Komang Diah Novita Dewi asal Tabanan, dan Kadek Alpida Arta Dwi Cahyani yang juga asal Tabanan. Sedangkan satu medali perunggu lagi disumbangkan Putu Kurnia Shintia Pradnya Dewi berpasangan dengan I Made Khrisna Dwipayana di kategori double open.
"Kami akui di kategori shooting putra dan triple open belum berhasil meraih medali. Jadi, kita harus ekstra kerja keras untuk meloloskan atlet ke PON. Karena saingan di Pra PON tentu berat. Melihat rivalitas dan prestasi tim asal Jawa," tegas Yamadhiputra. Sehingga harus latihan lebih intensif lagi dan melakukan sparing di event-event internasional. *dek
Ketua Umum FOPI Bali, Nyoman Yamadhiputra saat dikonfirmasi Selasa (1/1) mengakui kegagalan atlet petanque Bali saat menjadi tuan rumah yang diikuti Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, dan DKI Jakarta. Atlet asal Jawa terutama DKI Jakarta, diakui masih sangat mendominasi. Bahkan harapan satu-satunya meraih medali emas di kategori shooting putri juga kandas. Padahal atlet petanque Bali mendominasi di shooting putri.
Atlet petanque Bali yang berhasil mempersembahkan medali perak di kategori shooting putri yakni Ni Made Suastiari setelah dikalahkan Ayuk Tyas Agustina di final. Di shooting putri atlet asal Jatim berhasil menjadi yang terbaik. Hanya saja di shooting putri ini atlet petanque Bali juga menyabet medali perunggu bersama. Lewat Ni Luh Komang Diah Novita Dewi asal Tabanan, dan Kadek Alpida Arta Dwi Cahyani yang juga asal Tabanan. Sedangkan satu medali perunggu lagi disumbangkan Putu Kurnia Shintia Pradnya Dewi berpasangan dengan I Made Khrisna Dwipayana di kategori double open.
"Kami akui di kategori shooting putra dan triple open belum berhasil meraih medali. Jadi, kita harus ekstra kerja keras untuk meloloskan atlet ke PON. Karena saingan di Pra PON tentu berat. Melihat rivalitas dan prestasi tim asal Jawa," tegas Yamadhiputra. Sehingga harus latihan lebih intensif lagi dan melakukan sparing di event-event internasional. *dek
1
Komentar