Ada yang Bawa Kantong dari Rumah, Ada yang Minta Kantong Lebih Kuat
Hari Pertama Pemberlakuan Perwali
DENPASAR, NusaBali
Penerapan Perwali No 36/2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik yang dimulai pas awal Tahun Baru 2019, Selasa (1 /1) kemarin, ditandai sejumlah hal menarik. Itu terlihat di beberapa lokasi pusat pemberlanjaan di Kota Denpasar. Ada warga yang sudah menyiapkan kantong belanja dari rumah, sehingga tak keluar biaya tambahan untuk beli kantong belanja. Ada juga konsumen yang menilai kantong belanja alternatif (non plastik) yang disiapkan pusat perbelanjaan kurang kuat.
“Kalau kita warga setuju dengan larangan penggunaan kantong plastik. Namun kantong pengganti (alternatif) agar lebih kuat,” ujar Made Sumadi, seorang warga di pusat perbelanjaan Ramayana Robinson di Jalan Diponogoro. Dengan demikian, kata dia, kantong alternatif tidak cepat rusak dan dapat memuat barang lebih banyak. Sumadi menunjukkan kantong belanja non plastik renggang serat dan jaritannya. “Kualitasnya agar lebih baik,” pintanya.
Sementara di pusat perbelanjaan lain, ada juga warga yang tergopoh-gopoh membawa kantong belanja sendiri, sehingga tak keluar uang lagi untuk membeli. “Tiyang (saya) bawa dari rumah pak. Sehingga tak beli lagi,” ujar Ni Ketut Karmiani, warga asal Kesiman, di perbelanjaan Tiarta Dewata, Jalan Sutoyo, Denpasar.
Sementara itu, kalangan pengelola pusat perbelanjaan, menyatakan sudah menyiapkan dan antisipasi pemberlakuan perwali soal pengurangan kantong plastik tersebut. “Kami memang tidak lagi sediakan kantong plastik,” ujar Novie Setyo Utomo, Asisten GM Tiara Dewata. Kalau pun terlihat, ada konsumen yang bawa kantong plastik, jelas Novie, itu memang dibawa konsumen sendiri.
Tiara Dewata sendiri, kata Novie, sudah mempersiapkan kantong belanja alternatif, dengan tiga jenis. Masing-masing ukuran besar, medium dan kecil. Kata Novie, itulah yang ditawarkan kepada konsumen atau pelanggan sebagai wadah belanja alternatif. “Tapi kami tak paksa,” katanya. *k17
Penerapan Perwali No 36/2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik yang dimulai pas awal Tahun Baru 2019, Selasa (1 /1) kemarin, ditandai sejumlah hal menarik. Itu terlihat di beberapa lokasi pusat pemberlanjaan di Kota Denpasar. Ada warga yang sudah menyiapkan kantong belanja dari rumah, sehingga tak keluar biaya tambahan untuk beli kantong belanja. Ada juga konsumen yang menilai kantong belanja alternatif (non plastik) yang disiapkan pusat perbelanjaan kurang kuat.
“Kalau kita warga setuju dengan larangan penggunaan kantong plastik. Namun kantong pengganti (alternatif) agar lebih kuat,” ujar Made Sumadi, seorang warga di pusat perbelanjaan Ramayana Robinson di Jalan Diponogoro. Dengan demikian, kata dia, kantong alternatif tidak cepat rusak dan dapat memuat barang lebih banyak. Sumadi menunjukkan kantong belanja non plastik renggang serat dan jaritannya. “Kualitasnya agar lebih baik,” pintanya.
Sementara di pusat perbelanjaan lain, ada juga warga yang tergopoh-gopoh membawa kantong belanja sendiri, sehingga tak keluar uang lagi untuk membeli. “Tiyang (saya) bawa dari rumah pak. Sehingga tak beli lagi,” ujar Ni Ketut Karmiani, warga asal Kesiman, di perbelanjaan Tiarta Dewata, Jalan Sutoyo, Denpasar.
Sementara itu, kalangan pengelola pusat perbelanjaan, menyatakan sudah menyiapkan dan antisipasi pemberlakuan perwali soal pengurangan kantong plastik tersebut. “Kami memang tidak lagi sediakan kantong plastik,” ujar Novie Setyo Utomo, Asisten GM Tiara Dewata. Kalau pun terlihat, ada konsumen yang bawa kantong plastik, jelas Novie, itu memang dibawa konsumen sendiri.
Tiara Dewata sendiri, kata Novie, sudah mempersiapkan kantong belanja alternatif, dengan tiga jenis. Masing-masing ukuran besar, medium dan kecil. Kata Novie, itulah yang ditawarkan kepada konsumen atau pelanggan sebagai wadah belanja alternatif. “Tapi kami tak paksa,” katanya. *k17
Komentar