Ruangan Kelas 1 dan 2 Terbatas, RSUD Ajukan Pinjaman Rp 150 M
Gedung baru itu rencananya untuk menambah ruangan kelas 1 dan 2 yang saat ini masih terbatas.
SINGARAJA, NusaBali
Pengajuan pinjaman yang ditafsir mencapai ratusan miliar rupiah ini diharapkan bisa cair di tahun 2021.Dirut RSUD Buleleng dr Gede Wiartana, Senin (31/12/2018), di ruangannya, menjelaskan rencana peminjaman dana itu akan diajukan pada PT Sarana Multi Infrastruktu (SMI). Rencana pengajuan pinjaman itu pun disebut Wiartana, merupakan alternatif dari keterbatasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Buleleng, untuk membiayai pembangunan gedung dengan biaya cukup tinggi. Jelas dia, sejumlah dana yang dipinjam nanti rencananya akan digunakan membangun gedung baru di sisi Selatan rumah sakit yang kini di manfaatkan sebagai riang VIP Mahotama. “Jadi memang untuk kamar kelas 1 dan kelas 2 kami masih sangat terbatas. Kelas 1 baru tersedia 24 bed, kalau kelas 2 itu ada 22 bed, sisanya kelas 3 ada 184 bed, VIP 28 dan VVIP 23 bed. Sehingga rencananya kami akan tambah di kelas 1 dan 2,” kata Wiartana.
Dalam rancangan awal, rencana pembangunan gedung baru itu akan meratakan Gadung Mahotama terlebih dahulu. Selanjutnya, dibangun gedung berlantai 4 untuk menambah ruangan dan bed kelas 1 dan 2. Rencana itu pun disebut Wiartana sudah pernah dikomunikasikan kepada Bupati Buleleng Putu Agus Suradnya. Bupati pun mendukung dan menyarankan untuk melakukan perhitungan yang cermat, sebelum mengajukan pinjaman.
Sementara itu, jumlah dana yang akan diajukan sebagai pinjaman, menurut Wiartana, belum dapat dipastikan. Besarannya baru akan didapatkan setelah timnya melakukan kajian melalui Feasibility Study (FS) di tahun 2019. Jika sudah ok, akan dilanjutkan dengan penyusunan Detail Engineering Design (DED) di tahun 2020. “Jumlah pastinya nanti setelah DED baru akan kelihatan, tetapi kalau hitug-hitungan sementara sekitar Rp 150 miliar, itu juga masih bisa berubah sewaktu-waktu,” imbuh dia. RSUD Buleleng sebagai kreditur nantinya akan menjalani proses yang cukup panjang sebelum disetujui dan dinyatakan layak mendapat pinjaman dari PT SMI. Seperti penyusunan peraturan daerah, studi kelayakan yang dilihat dari pengelolaan rumah sakit selama ini. *k23
Dalam rancangan awal, rencana pembangunan gedung baru itu akan meratakan Gadung Mahotama terlebih dahulu. Selanjutnya, dibangun gedung berlantai 4 untuk menambah ruangan dan bed kelas 1 dan 2. Rencana itu pun disebut Wiartana sudah pernah dikomunikasikan kepada Bupati Buleleng Putu Agus Suradnya. Bupati pun mendukung dan menyarankan untuk melakukan perhitungan yang cermat, sebelum mengajukan pinjaman.
Sementara itu, jumlah dana yang akan diajukan sebagai pinjaman, menurut Wiartana, belum dapat dipastikan. Besarannya baru akan didapatkan setelah timnya melakukan kajian melalui Feasibility Study (FS) di tahun 2019. Jika sudah ok, akan dilanjutkan dengan penyusunan Detail Engineering Design (DED) di tahun 2020. “Jumlah pastinya nanti setelah DED baru akan kelihatan, tetapi kalau hitug-hitungan sementara sekitar Rp 150 miliar, itu juga masih bisa berubah sewaktu-waktu,” imbuh dia. RSUD Buleleng sebagai kreditur nantinya akan menjalani proses yang cukup panjang sebelum disetujui dan dinyatakan layak mendapat pinjaman dari PT SMI. Seperti penyusunan peraturan daerah, studi kelayakan yang dilihat dari pengelolaan rumah sakit selama ini. *k23
1
Komentar