Usaba Dalem Puri. Nyejer Selama 6 Hari
Ida Bhatara nyejer selama 6 hari saat Karya Usaba Dalem Puri di Pura Dalem Besakih, Banjar Besakih Kawan, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem.
AMLAPURA, NusaBali
Puncak karya pada Anggara Pon Langkir, Selasa (8/1) dan nyineb pada Redite Pon Medangsia, Minggu (13/1). Ida Bhatara nyejer selama 6 hari pada pelaksanaan Karya Usaba Dalem Puri berdasarkan hasil keputusan paruman (rapat) di Bencingah Pura Dalem Puri, Selasa (1/1).
Pamangku Pura Dalem Puri Besakih, I Gusti Mangku Ngurah Kubayan, mengatakan biasanya Ida Bhatara nyejer selama 3 hari. Namun pada karya tahun ini selama 6 hari. Pertimbangannya, agar umat lebih leluasa berkesempatan melakukan persembahyangan. Sebab jumlah pamedek setiap tahun bertambah sementara tempat upacara sempit. Pamedek terlebih dahulu muspa di Pura Prajapati, kemudian di Pura Dalem Puri, selanjutnya menggelar banten sodaan kepada sang pitara di tegal penangsaran yang lokasinya di jaba timur Pura Dalem Puri.
Pergerakan pamedek itulah yang menyebabkan kekroditan, sehingga panitia memutuskan menyediakan waktu lebih panjang bagi umat yang hendak melakukan persembahyangan. Dijelaskan, pada Redite Umanis Langkir, Minggu (6/1) nedunang Ida Bhatara, Soma Paing Langkir Senin (7/1) menggelar banten ayaban. Sejak Senin itu, pamedek telah diperkenankan memulai menggelar persembahyangan. Sedangkan puncak Karya Usaba Dalem Puri pada Anggara Pon Langkir, Selasa (8/1).
Kapolsek Rendang, AKP I Nengah Merta, mengaku telah siap mengamankan jalur pamedek yang nantinya terpusat parkir di Terminal Banjar Kedundung, Desa Besakih. Sedangkan jalur keluar untuk kendaraan kecil ke arah barat Banjar Buyan, Desa Menanga atau ke arah timur Banjar Batusesa, Desa Menanga. Hanya saja kendaraan besar seperti bus besar meninggalkan terminal kembali ke jalur semula, ke jalur selatan Banjar Tegenan, Desa Menanga. “Bus besar tidak mungkin meninggalkan Terminal Kedundung melalui jalur barat atau timur karena jalannya sempit, ada tikungan dan tanjakan,” katanya. *k16
Pamangku Pura Dalem Puri Besakih, I Gusti Mangku Ngurah Kubayan, mengatakan biasanya Ida Bhatara nyejer selama 3 hari. Namun pada karya tahun ini selama 6 hari. Pertimbangannya, agar umat lebih leluasa berkesempatan melakukan persembahyangan. Sebab jumlah pamedek setiap tahun bertambah sementara tempat upacara sempit. Pamedek terlebih dahulu muspa di Pura Prajapati, kemudian di Pura Dalem Puri, selanjutnya menggelar banten sodaan kepada sang pitara di tegal penangsaran yang lokasinya di jaba timur Pura Dalem Puri.
Pergerakan pamedek itulah yang menyebabkan kekroditan, sehingga panitia memutuskan menyediakan waktu lebih panjang bagi umat yang hendak melakukan persembahyangan. Dijelaskan, pada Redite Umanis Langkir, Minggu (6/1) nedunang Ida Bhatara, Soma Paing Langkir Senin (7/1) menggelar banten ayaban. Sejak Senin itu, pamedek telah diperkenankan memulai menggelar persembahyangan. Sedangkan puncak Karya Usaba Dalem Puri pada Anggara Pon Langkir, Selasa (8/1).
Kapolsek Rendang, AKP I Nengah Merta, mengaku telah siap mengamankan jalur pamedek yang nantinya terpusat parkir di Terminal Banjar Kedundung, Desa Besakih. Sedangkan jalur keluar untuk kendaraan kecil ke arah barat Banjar Buyan, Desa Menanga atau ke arah timur Banjar Batusesa, Desa Menanga. Hanya saja kendaraan besar seperti bus besar meninggalkan terminal kembali ke jalur semula, ke jalur selatan Banjar Tegenan, Desa Menanga. “Bus besar tidak mungkin meninggalkan Terminal Kedundung melalui jalur barat atau timur karena jalannya sempit, ada tikungan dan tanjakan,” katanya. *k16
Komentar